Valsartan
Valsartan merupakan obat golongan ARB yang bekerja dengan menghambat reseptor angiotensin II yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi. Valsartan termasuk obat keras sehingga harus dikonsumsi dengan resep dokter. Valsartan dapat dikonsumsi tunggal maupun kombinasi dengan obat-obatan antihipertensi lain. Namun, penggunaan bersama ACE inhibitor dan golongan Beta Blocker tidak dianjurkan.[1] Valsartan dengan rumus kimia dikembangkan oleh Novartis dan dipasarkan di beberapa negara berkembang dengan merek dagang Diovan.[2] Nama dagang Valsartan di Indonesia antara lain Co Diovan, Diovan, Exforge, Valesco, dan Valsartan Ni.[3] Valsartan diserap dengan baik pada pemberian secara oral dan diekskresikan melalui urin dan feses masing-masing sekitar 13% dan 86%.[4] Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika (FDA), Valsartan termasuk obat-obatan kategori D artinya terbukti berisiko terhadap janin. Namun dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko. Penggunaan pada ibu hamil tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan oligohidramnion yang dapat mengakibatkan kematian janin. Efek samping yang timbul akibat penggunaan Valsartan antara lain hipotensi ortostatik, ruam, hiperkalemia, gangguan saluran pernapasan, dispneu, diare, mual, muntah, dispepsia, dan impotensi. Valsartan tidak diberikan pada pasien dengan kegagalan fungsi hati berat, sirosis hati, dan obstruksi empedu.[5] Pada tahun 2018, telah dilakukan penarikan obat antihipertensi berbahan aktif Valsartan karena ditemukan adanya cemaran Nitrosodimethylamine (NDMA) yang bersifat karsinogenik pada penggunaan jangka panjang.[6] Referensi
|