VERITAS (pesawat ruang angkasa)

VERITAS (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy) adalah misi mas depan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA untuk memetakan dengan resolusi tinggi permukaan planet Venus. Kombinasi topografi, spektroskopi inframerah-dekat, dan data citra radar akan memberikan pengetahuan tentang sejarah tektonik dan dampak Venus, gravitasi, geokimia, waktu dan mekanisme pelapisan kembali vulkanik, dan proses mantel.[1][2][3][4][5]

Veritas adalah salah satu dari puluhan proposal yang diajukan pada tahun 2015 berpotensi menjadi Mission #13 dari Program Discovery NASA, dengan Suzanne Smrekar dari NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) untuk melayani sebagai Principal Investigator, dan JPL untuk mengelola proyek. Pada 30 September 2015 VERITAS terpilih sebagai salah satu dari lima finalis. Pada tanggal 4 Januari 2017, dua proposal, Lucy dan Psyche, masing-masing dipilih sebagai misi Discovery ke-13 dan ke-14.

VERITAS kembali diusulkan untuk Program Discovery pada 2019 dan terpilih untuk pendanaan Fase A pada 13 Februari 2020. Pada 2 Juni 2021, terpilih, bersama dengan DAVINCI+, untuk terbang sebagai salah satu misi Discovery berikutnya.

Referensi

  1. ^ "Small Bodies Dominate NASA's Latest Discovery Competition". SpaceNews. Diakses tanggal 2016-03-04. 
  2. ^ "NASA Selects Two Missions to Explore the Early Solar System". January 4, 2017. Diakses tanggal January 4, 2017.  Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  3. ^ Brown, Katherine (13 February 2020). "NASA Selects 4 Possible Missions to Study Secrets of the Solar System". NASA.  Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  4. ^ "NASA Selects 2 Missions to Study "Lost Habitable" World of Venus". NASA. 6 June 2021. Diakses tanggal 2 June 2021.  Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  5. ^ Chang, Kenneth (June 2, 2021). "New NASA Missions Will Study Venus, a World Overlooked for Decades - One of the spacecraft will probe the hellish planet's clouds, which could potentially help settle the debate over whether they are habitable by floating microbes". The New York Time. Diakses tanggal June 2, 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya