Upin dan Ipin (karakter)
Upin dan Ipin adalah karakter fiksi utama dalam seri waralaba media Upin & Ipin. Sebagai kakak beradik kembar, Upin dilahirkan lebih dulu dan menyusul Ipin sekitar lima menit setelahnya. Upin merupakan kakak dari Ipin. Upin memiliki nama lengkap Aruffin bin Abdul Salam sementara Ipin memiliki nama lengkap Ariffin bin Abdul Salam.[1] Keduanya sendiri merupakan pelajar taman kanak-kanak. Konsepsi dan penciptaanKarakter Upin dan Ipin diciptakan oleh Burhanuddun Radzi dan Ainon Ariff. Keduanya merupakan orang Malaysia yang juga merupakan alumni Institut Teknologi Bandung. Mereka menciptakan karakter ini pada tahun 2007 saat resah melihat fenomena serial animasi anak-anak yang dinilai menjauh dari nilai keteladanan.[2] Selain itu, menurut Radzi, ia ingin agar penggemar dari Malaysia dan juga Indonesia bisa bersatu secara erat dan memiliki sebuah karakter animasi yang dikenal secara luas dan tidak sebatas menjadi penikmat saja dari karakter-karakter sejenis yang utamanya didominasi oleh karakter dari Jepang dan Amerika Serikat.[2] Ariff menjelaskan bahwa pada awalnya cerita Upin dan Ipin ia tulis semata-mata hanya untuk menyambut bulan Ramadhan, dengan tujuan memperkenalkan makna ibadah puasa kepada para pemirsa Muslim cilik.[3] Mengenai gambaran karakternya, Radzi menjelaskan bahwa pada awalnya ia sama sekali tidak terpikirkan untuk membuat Upin dan Ipin sebagai karakter yang serius. Ia memberikan contoh mengenai Upin dan Ipin yang digambarkan botak, semata-mata demi efisiensi anggaran perancangannya. Soal nama Upin dan Ipin pun ia mendasarkannya pada kalimat mantera sulap yang dimodifikasi: "pan-pin-pun, jadilah Upin dan Ipin!"[4] KarakteristikUpin memiliki sehelai rambut berbentuk spiral yang mirip seperti antena Lala Teletubbies, sementara Ipin tidak. Upin memakai kaus singlet berwarna kuning dengan huruf "U" di bagian depannya, sementara Ipin mengenakan kaus singlet berwarna biru muda dengan huruf "I" di bagian depannya. Selama seri berjalan, Upin digambarkan sebagai karakter yang lebih banyak berbicara daripada Ipin. Ia juga menunjukan sikap kepemimpinan kepada Ipin sebagai adik kembarnya. Upin lebih banyak berencana dan mencoba menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Ia juga sering mengoreksi dan mengingatkan Ipin jika sang adik melakukan kesalahan. Berkebalikan dengan Upin, Ipin digambarkan sebagai karakter yang sedikit berbicara dan lebih banyak menyatakan setuju ketika Upin atau orang lain berbicara dengannya. Kata yang sering diucapkan Ipin antara lain adalah "Betul, betul, betul!", "Nak, nak, nak!", atau "Yummy, yummy, yummy!" Ipin juga menampilkan kegemaran akan makan ayam goreng, sehingga ia pernah rela membeli ayam goreng secara berlebihan meski belum tentu memakannya.[5] Upin dan Ipin diceritakan sebagai kakak beradik yang saling melengkapi. Mereka juga digambarkan sebagai sosok anak-anak yang cerdas dan pintar meski sering dimarahi oleh Kak Ros yang kelelahan karena harus mengurus semua pekerjaan rumah sehari-hari karena orangtua mereka sudah tiada.[6] PenerimaanKarakter Upin dan Ipin telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, baik di negara asalnya, Malaysia, maupun di Indonesia.[4] Kedua kakak beradik ini bersama teman-temannya dinilai berperan dalam memberikan pesan dakwah Islami kepada pemirsa cilik. Diluar dakwah, baik Upin dan Ipin juga digambarkan sebagai hubungan yang harmonis antara kakak dan adik, yang saling menyayangi dan membantu satu sama lain.[7] KontroversiPada tanggal 17 Januari 2022 sempat viral sebuah video yang menunjukkan bahwa tokoh Upin dan Ipin benar-benar hidup di dunia nyata dan sudah meninggal. Namun menurut Les' Copaque, sebagai studio yang memproduksi serial Upin & Ipin, menyatakan bahwa kedua tokoh tersebut adalah rekaan dan hanya tokoh fiktif semata.[8] Referensi
|