United Tractors
PT United Tractors Tbk ("UT" atau "Perseroan") adalah anak usaha PT Astra International Tbk ("Astra") yang memiliki enam lini bisnis, yakni Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas, Industri Konstruksi, dan Energi. United Tractors memiliki 20 kantor cabang, 32 site support, 6 kantor perwakilan, dan 54 support point serta instalasi layanan lainnya yang siap memberikan solusi bagi pelanggan. Sejarah1972Perseroan didirikan dengan nama PT Inter-Astra Motor Works yang fokus pada usaha distribusi alat berat. Pada tanggal 13 Oktober 1972, Perseroan berganti nama menjadi PT United Tractors. 1973Menjadi distributor tunggal produk Komatsu dan Tadano di Indonesia. 1974Menjadi distributor tunggal vibratory roller Bomag dan mulai menjual forklift Komatsu. 1983Mendirikan PT United Tractors Pandu Engineering (“UTPE”) untuk memasuki industri rekayasa dan manufaktur komponen dan attachment alat berat. 1984Menjadi distributor tunggal UD Trucks (sebelumnya dikenal dengan merk Nissan Diesel). 1989Perseroan mengembangkan lini bisnis jasa kontraktor penambangan dengan mendirikan PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”). Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 19 September 1989. 1992Mendirikan PT United Tractors Semen Gresik (“UTSG”) sebagai usaha patungan bersama PT Semen Indonesia (Persero) (sebelumnya PT Semen Gresik) untuk melakukan proyek pertambangan quarry dan batu kapur. 1995Mendirikan UT Heavy Industry (S) Pte, Ltd., yang berbasis di Singapura, sebagai perpanjangan distribusi impor alat berat ke Indonesia. 1997Mendirikan PT Komatsu Remanufacturing Asia (“KRA”) di Balikpapan untuk menyediakan jasa rekondisi mesin dan komponen Komatsu. 2004Ditunjuk sebagai distributor tunggal resmi produk Scania. Scania adalah salah satu produsen bus dan truk kapasitas besar terkemuka di dunia yang telah menjual lebih dari 1,4 juta truk dan bus.[4] 2007PAMA mengakuisisi PT Prima Multi Mineral (“PMM”) yang memiliki hak konsesi lahan tambang di Rantau, Kalimantan Selatan. 2008Mengakuisisi PT Tuah Turangga Agung (“Turangga Resources”) yang berlokasi di Kapuas, Kalimantan Tengah. Mendirikan PT Multi Prima Universal (“MPU”) untuk memberikan jasa sewa mesin serta penjualan mesin bekas. Mendirikan PT Patria Maritime Lines (“PML”) melalui UTPE, guna memberikan jasa transportasi batu bara melalui sungai. 2010Mendirikan PT Andalan Multi Kencana (“AMK”) yang fokus pada usaha distribusi commodity parts. Melalui Turangga Resources, mengakuisisi PT Agung Bara Prima (“ABP”) yang memiliki konsesi tambang di Kapuas, Kalimantan Tengah. 2011Mendirikan PT Universal Tekno Reksajaya (“UTR”) untuk memberikan jasa rekondisi mesin dan komponen. Melalui PAMA dan Turangga Resources, mengakuisisi perusahaan dengan hak konsesi lainnya, termasuk PT Bukit Enim Energi (“BEE”), PT Asmin Bara Bronang (“ABB”), PT Agung Bara Jaan (“ABJ”), PT Duta Sejahtera (“DS”) dan PT Duta Nurcahya (“DN”). UTPE mendirikan PT Patria Maritime Industry (“PAMI”) untuk memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal. 2012Turangga Resources mengakuisisi PT Borneo Berkat Makmur ("BBM") yang memiliki 60% saham PT Piranti Jaya Utama (“PJU”), perusahaan tambang dengan hak konsesi lahan tambang di Kapuas, Kalimantan Tengah. UTPE mengakuisisi PT Patria Maritime Perkasa (“PMP”) (dahulu Perkasa Melati) untuk memasuki industri manufaktur dan jasa perbaikan kapal di Batam, Kepulauan Riau. 2013PAMA menambah 15% kepemilikan saham di ABB dan ABJ, sehingga saat ini menguasai 75,4% saham ABB dan ABJ. 2014Restrukturisasi lini bisnis pertambangan dimana seluruh anak usaha pertambangan menjadi di bawah Turangga Resources, dengan Perseroan and PAMA masing-masing memiliki 40% dan 60% saham Turangga Resources. 2015Pembentukan lini bisnis keempat, yaitu Industri Konstruksi, dengan mengakuisisi PT Acset Indonusa Tbk (“ACSET”) dengan kepemilikan saham sebesar 50,1%. PAMA mengakuisisi 80% saham PT Sumbawa Juta Raya (“SJR”), perusahaan eksplorasi pertambangan emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Mendirikan PT Unitra Persada Energia (“UPE”) yang bergerak dalam bidang pembangkit listrik. 2016Melalui Turangga Resources menandatangani Conditional Shares and Purchase Agreement sehubungan dengan pembelian 80,1% saham-saham PT Suprabari Mapanindo Mineral (“SMM”), sebuah konsesi pertambangan batu bara metalurgi yang berlokasi di Kalimantan Tengah. 2017Pembentukan lini bisnis kelima, yaitu Energi, melalui anak perusahaan PT Bhumi Jati Power (“BJP”), sebagai Independent Power Producer (IPP). Melalui Turangga Resources menyelesaikan akuisisi 80,1% kepemilikan di SMM, konsesi batu bara metalurgi di Kalimantan Tengah. Melalui BJP menyelesaikan perjanjian pendanaan proyek (financial close) untuk membangun dan mengoperasikan PLTU berkapasitas 2x1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. 2018Melalui anak usaha PT Danusa Tambang Nusantara (“DTN”), perusahaan ini mengakuisisi 95% saham PT Agincourt Resources (“PTAR”), perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, penambangan dan pengolahan mineral emas di Sumatera Utara. 2019Pembentukan lini bisnis keenam yaitu Pertambangan Emas yang dijalankan oleh PTAR. 2020Pada bulan Agustus, ACSET melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan menerbitkan saham baru sejumlah 5.725.160.000 lembar saham. Setelah adanya PUT II ini, kepemilikan saham UT melalui PT Karya Supra Perkasa (“KSP”) pada ACSET menjadi 64,8%. 2021Pada bulan Juli, Perseroan melalui KSP menjual seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 51% dalam PT Supra Alphaplus Handal (“SAH”). Pada bulan Agustus, ACSET melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah 6.250.000.000 lembar saham. Setelah adanya HMETD ini, kepemilikan saham UT melalui KSP pada ACSET menjadi 82,17%. Pada bulan Desember, Perseroan melakukan restrukturisasi internal grup Perseroan. Seluruh anak perusahaan yang berada di bawah naungan PT Bina Pertiwi ("BP") yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dialihkan ke bawah PT Energia Prima Nusantara (“EPN”). 2022Perseroan mengembangkan portofolio energi baru terbarukan dengan melakukan investasi pada PT Arkora Hydro Tbk (“Arkora”) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49%. Perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan pengembangan di sektor nikel. Melalui anak usaha DTN melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement/CSPA) untuk mengambil alih 90% saham PT Stargate Pasific Resources (SPR), serta 90% saham PT Stargate Mineral Asia (SMA). Bidang UsahaBidang usaha United Tractors terbagi ke dalam enam lini[5], yakni: Mesin KonstruksiPilar usaha Mesin Konstruksi berfokus pada penjualan alat berat dan alat transportasi. Segmen usaha ini merupakan segmen penting sejak awal pendirian United Tractors dan menawarkan berbagai produk andal yang dapat mendukung kegiatan usaha di berbagai sektor, seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan, serta angkutan dan transportasi. United Tractors menjadi distributor tunggal produk-produk Komatsu di Indonesia sejak 1973. Seiring bekembangnya basis pelanggan dan adanya kebutuhan akan produk-produk yang dapat mendukung pekerjaan lapangan atau industrial lainnya, United Tractors menyediakan produk-produk pelengkap yaitu crane Tadano, vibratory roller Bomag dan UD Trucks. Perseroan juga menambah produk Scania ke dalam lini produknya, antara lain truk dan bus yang kini telah mendukung armada angkutan umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. United Tractors tidak hanya menawarkan produk-produk andal kepada pelanggannya, tetapi juga menawarkan berbagai jasa yang komprehensif, seperti:
Selain itu, Perseroan juga menawarkan jasa rekayasa produk dan penjualan produk-produk lain seperti komponen dan attachment mesin, melalui beberapa anak usaha. Secara khusus, Perseroan mendirikan anak perusahaan PT United Tractors Pandu Engineering (“UTPE”) untuk menawarkan layanan rekayasa dan manufaktur komponen dan attachment alat berat, PT Komatsu Remanufacturing Asia (“KRA”) dan PT Universal Tekno Reksajaya (“UTR”) untuk menawarkan jasa rekondisi mesin, serta PT Bina Pertiwi (“BP”) untuk menjual dan menyewakan traktor pertanian Kubota, generator Kubota dan Komatsu, mini ekskavator Komatsu dan forklift Komatsu, sekaligus penjualan produk-produk commodity parts. Kontraktor PenambanganUnited Tractors berkomitmen untuk menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan melalui aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance). Strategi keberlanjutan ini juga telah diterapkan pada beberapa lini bisnis termasuk Kontraktor Penambangan. United Tractors menjalankan usaha Kontraktor Penambangan melalui PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”). PAMA merupakan kontraktor spesialis yang menyediakan jasa pertambangan komprehensif kepada pemilik tambang. PAMA menawarkan layanan pertambangan di seluruh tahap produksi dan ekspansi mulai dari desain tambang, eksplorasi, ekstraksi, hauling, barging dan pengangkutan komoditas. Jasa yang ditawarkan mencakup:
Kegiatan operasional PAMA saat ini didukung oleh beberapa anak usaha, yaitu PT Kalimantan Prima Persada (“KPP”) dan PT Pama Indo Mining (“PIM”). Konsistensi kinerja PAMA dalam mencapai seluruh target pelanggan melalui penerapan operational excellence telahmenempatkan PAMA sebagai salah satu kontraktor penambangan terkemuka di Indonesia dan masih menguasai pangsa pasar yang signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya. PAMA mampu mempertahankan kerja sama dan relasi usaha dengan beberapa produsen batu bara terbesar di Indonesia, di antaranya PT Bukit Asam Tbk, PT Indominco Mandiri, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal dan PT Jembayan Muarabara, serta akan terus mempertahankan kualitas layanannya bagi seluruh pelanggan. Pertambangan Batu BaraDengan memastikan keberlanjutan sebagai investasi jangka panjang, United Tractors juga mengadopsi teknologi dan inovasi terkini melalui usaha Pertambangan Batu Bara. United Tractors menjalankan bisnis konsesi pertambangan batubara yaitu batu bara thermal (thermal coal), batubara kokas (coking coal). Usaha pertambangan batu bara dijalankan melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung (“Turangga Resources”). Sebagai induk dari unit usaha pertambangan batu bara, Turangga Resources memegang kepemilikan atas sejumlah konsesi tambang batu bara yang terdiri dari batu bara kualitas menengah dan kualitas tinggi. Saat ini, TTA mengoptimalkan produksi batu bara dari tambang PT Asmin Bara Bronang (“ABB”), tambang PT Telen Orbit Prima (“TOP”), dan tambang PT Suprabari Mapanindo Mineral (“SMM”). Pertambangan EmasBisnis pertambangan emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR), dimana United Tractors memiliki saham sebesar 95%. PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di daerah Tapanuli Selatan provinsi Sumatera Utara dengan area operasi seluas 479 hektar. Konstruksi tambang emas Martabe dimulai sejak tahun 2008 dan produksi dimulai pada tahun 2012. Industri KonstruksiSebagai salah satu kontribusi dalam pencapaian SDG’s (Sustainability Development Goals), United Tractors aktif mempromosikan industrialisasi melalui penyediaan alat berat dan jasa yang mendukung industri konstruksi di Indonesia. United Tractors menjalankan bisnis Industri Konstruksi melalui anak usaha PT Acset Indonusa Tbk (“ACSET”). ACSET didirikan pada tahun 1995 sebagai perusahaan konstruksi dengan beragam spesialisasi yang menyediakan layanan teknis dan konstruksi untuk bangunan, sipil dan pekerjaan maritim. Sejak tahun 2000, ACSET telah mengalami pertumbuhan yang cepat dan saat ini merupakan salah satu kontraktor bangunan terkemuka di Indonesia. ACSET telah membangun reputasi yang kuat sebagai spesialis pondasi dan teknik tanah (geotechnical). Spesialisasi ACSET adalah mengintegrasikan pekerjaan spesialis dan konstruksi umum agar dapat bekerja secara efektif untuk menghasilkan biaya yang kompetitif. ACSET telah berhasil melakukan dan menyelesaikan proyek-proyek yang menantang dan prestisius seperti Pacific Place, Thamrin Nine, Gandaria City, Kota Kasablanka, West Vista Jakarta, Alila Seminyak, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II, dan lain-lain.[6] EnergiSejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, United Tractors telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi korporasi di bidang energi. Sejumlah studi, tinjauan, dan realisasi proyek di segmen ini telah dilakukan. Pertama, pengembangan teknologi Solar Photovoltaic (Solar PV). Anak usaha Perseroan yang menekuni bidang ini adalah PT Energia Prima Nusantara atau EPN. Sampai dengan saat ini, EPN telah memasang Solar PV di sejumlah perusahaan dalam grup UT dan Astra, mencapai 1,2MWp. Sampai dengan akhir tahun 2022, ditargetkan akan ada penambahan instalasi baru sebesar 10MWp dan akan meningkat di tahun berikutnya. Berikutnya, Perseroan juga melakukan studi pengembangan beberapa proyek Hydro Power Plant bersama mitra usaha yang memiliki reputasi dan pengalaman di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Potensi proyek yang dibidik berada di area Sumatra dan Sulawesi, masing-masing memiliki kapasitas di atas 10MW. Untuk kapasitas yang lebih kecil, Perseroan telah membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah dan PLTM Besai Kemu di Lampung. PLTM Besai Kemu yang memiliki kapasitas sebesar 7MW saat ini dalam proses konstruksi dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun 2022. Selain itu, Perseroan juga sedang mengembangkan beberapa proyek PLTM lainnya dengan total potensi lebih dari 18MW di area Sumatra. Selain proyek Energi Terbarukan yang telah disebutkan, Perseroan juga aktif melakukan studi, tinjauan dan MoU untuk mengembangkan jenis energi terbarukan lainnya seperti Floating Solar PV, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Hybrid Solar PV dan Battery Storage, serta Waste to Energy. Selain itu, Perseroan memiliki 25% kepemilikan saham di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B unit 5 dan 6 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Produk
Program Corporate Social Responsibility (CSR)United Tractors menjalankan program CSR yang dibagi dalam lima pilar[12], yaitu:
Referensi
Pranala luar
|