UmhlangaUmhlanga, atau upacara Tari Alang-Alang adalah sebuah acara kebudayaan tahunan suku Swazi dan suku Zulu.[1] Di Swaziland, puluhan ribu gadis dan wanita yang belum menikah dan belum punya anak melakukan perjalanan dari berbagai perkampungan suku menuju Perkampungan Kerajaan Ludzidzini untuk berpartisipasi dalam acara yang berlangsung selama delapan hari.[2] Gadis-gadis muda yang belum menikah ditempatkan pada resimen perempuan; gadis yang hamil di luar nikah, keluarganya akan dikenakan denda seekor sapi.[1] Umhlanga diciptakan pada tahun 1940-an di Swaziland di bawah masa kekuasaan Sobhuza II, dan merupakan adaptasi dari upacara Umcwasho yang sudah ada sejak dahulu.[1] Tarian alang-alang terus dipraktekkan hari ini di Swaziland. Di Afrika Selatan, tarian alang-alang diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Goodwill Zwelithini, Raja Zulu saat ini. Tarian ini di Afrika Selatan berlangsung di Nongoma, sebuah kraal kerajaan Zulu.[3][4] SwazilandDi Swaziland, gadis-gadis memulai ritual dengan berkumpul di perkampungan kerajaan Ibu Suri, yang saat ini dikenal sebagai Perkampungan Kerajaan Ludzidzini.[1] Setelah tiba di kediaman kerajaan Ibu Suri, pada malam berikutnya mereka membubarkan diri ke daerah sekitar dan mulai memotong alang-alang yang tinggi. Malam berikutnya, mereka membundel alang-alang secara bersama-sama dan memberikannya kepada Ibu Suri untuk digunakan dalam memperbaiki lubang di pagar alang-alang yang mengelilingi perkampungan kerajaan. Setelah sehari beristirahat dan mencuci, para wanita menyiapkan kostum tradisional mereka yang terdiri dari kalung manik-manik, gelang kaki berderak yang terbuat dari kepompong, sebuah selempang, dan rok. Banyak dari mereka membawa pisau, yang sebelumnya mereka gunakan untuk memotong alang-alang, sebagai simbol keperawanan mereka. Para wanita bernyanyi dan menari sebagai sebuah parade di depan keluarga kerajaan serta kerumunan pejabat, penonton, dan wisatawan. Setelah parade, kelompok dari desa terpilih turun ke tengah lapangan dan menampilkan penampilan khusus mereka untuk orang banyak. Banyak anak perempuan Raja dan putri kerajaan juga berpartisipasi dalam upacara tarian alag-alang ini dan mereka dapat dibedakan dengan mahkota bulu merah yang mereka kenakan di rambut mereka. Bentuk sekarang dari Tari Alang-Alang ini dikembangkan pada tahun 1940-an dari upacara adat Umcwasho, di mana gadis-gadis muda ditempatkan di sebuah resimen usia untuk memastikan keperawanan mereka.[5] Begitu mereka telah mencapai usia menikah, mereka akan melakukan pekerjaan untuk Ibu Suri diikuti dengan menari dan pesta. Tujuan resmi upacara tahunan ini adalah untuk melestarikan kesucian perempuan, menyediakan tenaga kerja bagi Ibu Suri, dan memupuk rasa solidaritas di antara perempuan melalui kerja secara bersama-sama.[1] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Umhlanga. |