Uhuru Kenyatta
Uhuru Muigai Kenyatta (lahir 26 Oktober 1961) adalah seorang politisi Kenya yang memenangi pemilu presiden Kenya pada awal Maret 2013 dan diharapkan mengangkat sumpah pada 26 Maret. Dia saat ini merupakan Wakil Perdana Menteri Kenya sejak 2008 dan merupakan mantan Anggota Parlemen untuk Gatundu South. Kenyatta pernah menjadi ketua Uni Nasional Afrika Kenya (KANU) sebelum kini menjadi ketua Aliansi Nasional (TNA). Kenyatta adalah anak dari Jomo Kenyatta, presiden pertama Kenya (1964-1978). Uhuru Kenyatta dinominasikan ke parlemen pada 2001, Kenyatta menjadi Menteri Pemerintah Lokal di bawah Presiden Daniel arap Moi . Meskipun kurang pengalaman, ia didukung Presiden Moi sebagai penggantinya; namun ia kalah dari calon oposisi Mwai Kibaki dalam pemilihan 2002. Ia kemudian mendukung Kibaki dalam pemilihan 2007. Pada April 2008, ia diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan sebagai bagian dari pemerintah campuran. Selanjutnya, ia menjadi Menteri Keuangan dari 2009 dan 2012 sambil tetap menjadi Wakil Perdana Menteri. Didakwa Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam krisis setelah pemilu 2007, dia mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan pada 26 Januari 2012.[1] Pada Oktober 2021, ia dikutip dalam skandal kertas pandora.[2] Terpilih sebagai PresidenUhuru bertanding sebagai calon dalam pemilihan presiden Kenya pada 4 Maret 2013 dan mendapat 6,173,433 suara (50.03%) dari sejumlah 12,338,667 suara yang dibuang. Mengingat ini melebihi ambang 50% tambah 1 suara, ia dianggap menang tanpa membutuhkan putaran kedua.[3] Ia lalu dinyatakan sebagai Presiden Republik Kenya keempat pada 9 Maret. Pada 1 September 2017, Mahkamah Agung Kenya membatalkan pemilihan kembali dari Uhuru Kenyatta setelah Komisi Pemilihan Umum dan Batas Independen (Independent Electoral and Boundaries Commission, IEBC) mengumumkan dirinya sebagai pemenang pada 8 Agustus 2017.[4] Catatan kaki
Pranala luar
|