UbudUbud (aksara Bali: ᬳᬸᬩᬸᬤ᭄) adalah sebuah desa adat sekaligus menjadi kawasan destinasi pariwisata yang berada di wilayah tengah pulau Bali, Indonesia. Ubud terutama terkenal diantara para wisatawan mancanegara karena terletak di antara sawah dan hutan yang berjurang-jurang yang membuat pemandangan alam sangat indah. Selain itu, Ubud dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa. Sudah sejak tahun 1920-an, Ubud terkenal di antara wisatawan barat. Kala itu pelukis Jerman; Walter Spies dan pelukis Belanda; Rudolf Bonnet menetap di sana. Mereka dibantu oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, dari Puri Agung Ubud. Sekarang karya mereka bisa dilihat di Museum Puri Lukisan, Ubud.[1] Kawasan wisataUbud memiliki kawasan wisata yang sangat beragam, dari wisata wana hingga wisata tirta tersebar di kawasan Ubud, di antaranya adalah: Museum Puri LukisanAdalah sebuah museum seni rupa pertama, yang dikelola oleh swasta, di Bali. Diprakarsai oleh Cokorda Gede Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad serta seniman asing yang menetap di Ubud, Rudolf Bonnet. Berdiri pada 31 Januari 1956 di bawah naungan Yayasan Ratna Warta, dan di buka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Yamin. Di museum ini bisa dinikmati perkembangan seni rupa di Ubud, baik seni lukis maupun seni pahat. Beberapa karya dari para seniman asing yang berkarya di Ubud seperti: Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smit serta maestro lokal seperti I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Made Deblog, Ida Bagus Made dan yang lainnya. Termasuk juga karya seni rupa pada masa Pita Maha. Puri Agung UbudPuri Agung Ubud Krisnakusuma terletak tepat di jantung kota Ubud. Merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Ubud pada zaman dahulu, serta sebagai pusat kegiatan seni budaya dan adat, yang diadakan di tepat di depan puri. Puri Ubud masih memiliki tata ruang dan bangunan yang dipertahankan seperti aslinya. Di halaman depan, setelah pintu gerbang, terdapat area yang disebut Ancak Saji. di sini seminggu sekali diadakan pertunjukan seni tari, bagi wisatawan. Dan setiap hari, dilaksanakan latihan gamelan dari berbagai kelompok seni musik yang ada di Ubud. Semua aktivitas seni semakin mengentalkan suasana Ubud sebagai sebuah desa yang berwawasan kesenian. Wanara WanaWanara Wana atau Hutan Kera, (lebih dikenal dengan Monkey Forest) adalah kawasan hutan sakral yang terdapat di kawasan Ubud, tepatnya masuk ke dalam wilayah desa adat Padangtegal, Ubud. Di hutan ini terdapat sekawanan kera yang jumlahnya ratusan, yang telah menghuni kawasan ini selama ratusan tahun. Di kawasan ini terdapat pula Pura Dalem Padangtegal, yang didirikan pada awal abad ke-20. Pura tersebut memiliki arsitektur serta ornamen yang sangat kuno dan artistik. Anda juga bisa mencari mata air suci di bawah Patung Komodo yang tersembunyi, yg mana bila diminum, dipecaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. Wenara PetakWenara Petak atau Monyet pute merupakan sebuah tempat cagar alam dan kompleks candi yang terletak di desa Ubud. Di tempat ini mempunyai kurang lebih 1370 ekor monyet ekor panjang yang ada di ubud , bali , indonesia,terletak di pegunungan bersebelahan dengan Bangli , Tabanan ,Lombok selatan Pure Klot tempat yang biasa di kunjungi khususnya anak muda saat malam hari.[2] [3][4] di sini sebelumnya merupakan hutan sebelah sungai yang adalah monyet pindahan dari Lombok yang masih daerah satu bali dekat pure,dan merupakan tempat yang di sakralkan .[5][6][7][8][9] Museum Rudana dan Rudana Fine Art GalleryMuseum Rudana merupakan museum seni yang berlokasi di Ubud, Bali, yang didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Provinsi Bali periode 2004 2009 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 26 Desember 1995. Museum ini menyimpan lebih dari 400 buah lukisan dan patung hasil karya para seniman, baik dari Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun karya para seniman asing yang menjadikan Bali sebagai tempatnya berkarya. Berada dalam satu kompleks, berdiri Rudana Fine Art Gallery yang didirikan pada tahun 1978 dan merupakan cikal bakal berdirinya Museum Rudana. Arung JeramDi wilayah barat Ubud, terdapat Tukad (Sungai) Ayung. Di sungai ini banyak aktivitas wisata tirta, di antaranya adalah arung jeram dan berkayak. Terdapat beberapa jasa wisata tirta yang menawarkan layanan ini. Selain wisata tirta, di sepanjang tebing Tukad Ayung juga memiliki pemandangan alam yang memikat, dan terdapat puluhan hotel berbintang. Tempat menarik lainnyaPasar Seni SukawatiPasar Seni Sukawati merupakan tempat dijualnya barang-barang seni khas Bali sehingga cocok dijadikan oleh-oleh Bali untuk kenang-kenangan. Letaknya sekitar 20 km dari jantung kota Denpasar. Di pasar seni ini ada ratusan pedagang seni berkumpul menjajakan barang kerajinan, mulai dari patung kayu, lukisan, kaos, celana pendek, tas, sandal, dan banyak lagi. Motifnya unik dan khas Bali. Pasar Seni UbudDi kawasan Ubud terdapat Pasar Seni Ubud atau Ubud Art Market tempat yang menjual suvenir khas Bali. Tempat ini menjadi salah satu tujuan utama wisata Bali bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Produk segar seperti buah-buahan, sayuran, unggas dan makanan ringan lokal dapat dibeli dari pasar basah terletak di ruang bawah tanah gedung. GaleriUpacara Ngaben di Ubud pada tanggal 30 Agustus 2005. Referensi
Lihat pula
|