Turkish Airlines Penerbangan 981
Turkish Airlines Penerbangan 981 merupakan sebuah penerbangan terjadwal oleh Turkish Airlines dari Istanbul menuju London via Paris. Pesawat tersebut mengalami lepasnya pintu kargo dan jatuh di Fontaine-Chaalis di Oise, Prancis. Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 346 orang dan hingga kini merupakan kecelakaan terbesar dalam sejarah pengoperasian pesawat McDonnell Douglas DC-10. PesawatDC-10 Seri 10, dibangun di Long Beach, California, di bawah produsen pendaftaran tes N1337U, dan disewakan kepada Turkish Airlines sebagai TC-JAV pada tanggal 10 Desember 1972. pesawat yang dimiliki oleh Mitsui, awalnya dibeli oleh All Nippon Airways, tetapi All Nippon Airways lebih memilih Lockheed L-1011 TriStar. Pesawat tersebut memiliki 12 kursi kelas satu dan 333 kursi ekonomi, dengan total 345 kursi penumpang. Pada saat kecelakaan hanya ada dua orang yang duduk di kelas pertama, sementara kelas ekonomi terisi penuh. Semua Awak pesawat berkebangsaan Turki. Pramugari berkebangsaan Inggris, Prancis dan Turki. KecelakaanPenerbangan 981 terbang dari Istanbul pada pagi hari, dan mendarat di Bandara Internasional Paris Orly pukul 11:00 waktu setempat. Pesawat itu membawa 167 penumpang dan hanya 11 awak di penerbangan pertama. 50 penumpang turun di Paris. penerbangan kedua terbang dari Paris ke Bandara Internasional London Heathrow. penerbangan biasanya sepi penumpang, namun karena aksi mogok oleh karyawan British European Airways, banyak wisatawan London yang terdampar di Orly yang kemudian naik ke Penerbangan 981. Alhasil Pesawat harus menunggu 30 menit lagi di bandara Di antara penumpang ada 17 pemain rugby Inggris yang menghadiri pertandingan Prancis-Inggris sebelumnya, 6 model Inggris, dan 48 peserta pelatihan manajemen bank Jepang dalam perjalanan mereka ke Inggris, serta penumpang dari selusin negara lain. Pesawat meninggalkan Orly pukul 12:32 menuju Heathrow. pesawat harus mengarah ke timur, kemudian berbalik ke utara untuk menghindari terbang langsung di atas Paris. Tak lama setelah lepas landas, pesawat 981 diizinkan naik ke 230 ribu kaki, dan mulai beralih ke barat, menuju London. Tak lama kemudian pukul 12:40 setelah pesawat 981 melewati kota Meaux, pintu kargo bagian kiri belakang meledak. Perbedaan mendadak antara tekanan udara di area kargo dan kabin penumpang yang bertekanan di atas, yang berjumlah 2 pon per inci persegi atau 14 kilopascal, menyebabkan bagian dari lantai kabin di atas runtuh bersama dengan enam kursi penumpang . Mayat enam penumpang dari pesawat itu ditemukan bersama dengan pintu kargo belakang pesawat yang mendarat di lapangan lobak dekat Saint-Pathus, sekitar 15 kilometer (9,3 mil) sebelah selatan dari puing-puing pesawat. Pengendali lalu lintas udara mencatat bahwa setelah penerbangan diizinkan untuk naik ke 230 ribu kaki, ia sempat melihat gema kedua pada radarnya yang kemungkinan merupakan sisa-sisa pintu kargo belakang. Ketika pintu meledak, kabel kontrol yang berada di bawah bagian lantai mengalami kerusakan. Hal ini mengakibatkan pilot kehilangan kemampuan untuk mengendalikan pesawat dalam hal mengangkat badan pesawat, kemudi, dan mesin Nomor 2 dan 3. Blackbox pesawat menunjukkan bahwa throttle untuk mesin 2 tidak bisa digunakan. Pesawat terjun bebas 20 derajat dalam keadaan hidung pesawat menuju tanah dan kecepatan mulai bertambah, sementara Kapten Berköz dan co-pilot Ulusman berjuang untuk mendapatkan kembali kontrol. Di beberapa kesempatan, salah satu awak menekan tombol mikrofon menyiarkan kekacauan di kokpit pada frekuensi keberangkatan. Controller juga mendapat transmisi yang menyimpang dari pesawat; peringatan tekanan udara dan overspeed pesawat terdengar bersama kata-kata pilot dalam bahasa Turki, termasuk co-pilot mengatakan "badan pesawat telah meledak!" Kecepatan pesawat meningkat, lift tambahan mulai menaikkan hidung lagi. Berköz menyebutkan "Kecepatan!" dan sekali lagi mulai mendorong throttle ke depan. Tetapi terlambat, 72 detik setelah pintu kargo meledak, pesawat menabrak pohon di Hutan Ermenonville, hutan milik negara di Bosquet de Dammartin, di komune Fontaine-Chaalis, Oise. Pada titik tabrakan, pesawat menghatam pada kecepatan sekitar 430 knot (490 mph; 800 km / h) yang membuat pesawat hancur menjadi jutaan keping. Reruntuhan begitu terpecah sehingga sulit untuk mengatakan apakah ada bagian pesawat yang hilang. Terjadi Kebakaran pasca-kecelakaan. Dari 346 penumpang dan awak, hanya 40 mayat yang dapat diidentifikasi secara visual oleh tim penyelamat. sekitar 20.000 potongan tubuh ditemukan. Sembilan penumpang tidak pernah diidentifikasi. Pranala luar
|