Turah Parthayana
Ida Bagus Ngurah Parthayana, B.B.A. atau lebih dikenal dengan nama Turah Parthayana[3] (lahir 07 September 1997) adalah seorang YouTuber berkebangsaan Indonesia. Dirinya mulai dikenal setelah mengunggah konten mengenai kehidupannya sebagai mahasiswa asing yang sedang kuliah di Tomsk, Oblast Tomsk, Rusia. BiodataPria kelahiran 7 September 1997 tersebut memiliki nama lengkap Ida Bagus Ngurah Parthayana yang merupakan bungsu dari empat bersaudara. Ayah Turah dan ketiga kakaknya dikabarkan bekerja di bidang properti dan konsultan pajak. Di Instagram, pemilik nama lengkap Ida Bagus Ngurah Parthayana ini mengatakan dia lahir dari keluarga kasta Brahmana.[4] Sebagai informasi, kasta tersebut biasanya diawali dengan gelar Ida Bagus. Agama Turah Parthayana adalah Hindu.[5]
Turah pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Denpasar. Setelah itu, Turah melanjutkan studinya di Universitas Negeri Tomsk, Rusia dengan jurusan Manajemen Bisnis dan lulus pada tahun 2020 lalu. Sejak kecil, Turah sangat suka dengan dunia seni. Bahkan ia aktif mengikuti berbagai jenis acara seni seperti teater dan pembuatan film. Turah memiliki cita-cita untuk menjadi sutradara dan aktor. Dia juga sempat ingin kuliah di IKJ namun ditentang oleh ayahnya yang mengharuskan Turah memilih jurusan bisnis. Namun, bakat seninya tersebut terus mengalir di diri Turah. Dia aktif membuat film pendek di YouTube Turah Parthayana yang saat ini memiliki 1,68 juta subscribers (2023). Kini, Turah dikenal sebagai seorang konten kreator yang hampir setiap minggu mengunggah video baru di YouTube. Konten-konten yang ia bagikan termasuk daily vlog dan konten lainnya terkait Rusia. Di Instagram @turahparthayana dia memiliki 478 ribu followers (2023). Turah juga bergabung dengan Mantappu Corp, sebuah manajemen influencer yang dibangun oleh Jehian Panangian Sijabat. Turah juga mendirikan Belinsky Production & Ads pada 3 Juni 2021 dan berbasis di Jakarta. Bisnis tersebut menjadi rumah produksi kreatif yang memberikan kesan serta hasil produksi bagi setiap bidang di bisnis yang ada. Karier2007-2014: Cita-Cita Menjadi Seorang Aktor dan SutradaraSerial “My Heart” (2007) merupakan salah satu serial televisi yang memupuk keinginan Turah Parthayana untuk menjadi seorang aktor dan sutradara. Berangkat dari kegemarannya dalam dunia seni, sekaligus cita-citanya untuk menjadi seorang aktor, Turah aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan seni sejak masih kecil, di antaranya adalah dengan menjadi anggota klub teater semasa SMA. Selain sebagai seorang aktor, Turah juga mendapatkan pengalaman sebagai seorang sutradara dan sound designer selama tergabung dalam klub teater tersebut.[6] 2014-sekarang: Kreator Konten di YoutubeDemi mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang aktor dan sutradara, Turah Parthayana sempat bermaksud untuk melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan perfilman, akan tetapi niat tersebut pada akhirnya harus diurungkan karena tuntunan sang ayah baginya untuk menempuh perkuliahan di luar negeri dan mengambil jurusan bisnis.[7] Terinspirasi oleh Youtuber senior, Agung Hapsah dan Jerome Polin, Turah Parthayana akhirnya memutuskan untuk mengelola kanal Youtube-nya sendiri, “Turah Parthayana”, yang mulai aktif sejak 2014 silam. Turah sempat mengalami berbagai tantangan pada awal perjalanannya untuk membuat konten-konten mengenai kesehariannya sebagai seorang mahasiswa asing di Rusia, mulai dari peralatan merekam video yang masih mengandalkan ponsel, kebutuhan untuk belajar editing, sulitnya mencari narasumber, serta sensitivitas para penduduk laki-laki Rusia yang tinggi terhadap kamera.[8] Usaha dan kerja keras Turah Parthayana membuahkan hasil, di mana pada kanal Youtube pribadinya berhasil meraih 100 ribu subscribers pada 8 Maret 2018, hingga kemudian menembus 1 juta subscribers pada 20 Mei 2020. Kanal Youtube-nya tersebut terus berkembang hingga hari ini, dengan total 1,69 juta subscribers, lebih dari 268 juta tayangan, dan 474 video (per 7 Februari 2023). Tak hanya sebatas membagikan kesehariannya sebagai mahasiswa asing dan interaksinya bersama dengan kenalan-kenalannya yang berasal dari Rusia, Turah Parthayana juga aktif membagikan konten-konten seputar travelling, podcast, mukbang, pembahasan tentang anime, dan masih banyak lagi. Tak lupa, tentunya ia rutin membagikan hasil produksi film-film pendek dalam berbagai genre, di antaranya seperti film pendek horror Jangan Sebut Setan (2019), Squery Penty (2020), Wong Tilar (2021), Jarak Antar Kanvas (2023).[9][10] Bergabung dengan Mantappu Corp. dan Menjadi Kreator Konten di Platform-Platform LainKeseriusannya dalam dunia content creating ditunjukkan dengan bergabungnya Turah Parthayana dengan Mantappu Corp., manajemen influencer yang dipimpin oleh Jehian Panangian Sijabat dan telah menaungi berbagai influencer lain, seperti Jang Hansol, Jerome Polin, serta masih banyak lagi.[11] Selain di kanal Youtube pribadinya, konten-konten Turah Parthayana juga bisa ditemukan di berbagai platform media sosialnya yang lain. Pada akun Instagram-nya yang memiliki 477 ribu pengikut (per 7 Februari 2023), Turah aktif memposting konten-konten seputar kehidupan pribadi, traveling, culture, fun, serta konten sponsor. Sementara itu, konten-konten yang bisa ditemukan pada akun TikTok-nya yang memiliki 713.8 ribu pengikut dengan lebih dari 22.7 juta likes (per 7 Februari 2023), di antaranya seperti konten-konten challenge, experiment, podcast, dan seterusnya. 2022-sekarang: Pendiri dan CEO Belinsky Studio & Production House[12]Pada 19 Juli 2022, Turah Parthayana secara resmi mendirikan Belinsky Studio & Production House yang berlokasi di Kemang Utara, Jakarta. Selama beberapa tahun terakhir, Belinsky Studio & Production House telah aktif dan berkembang menjadi rumah produksi kreatif yang memberikan ruang dan jasa produksi bagi para penggunanya di berbagai bidang kreatif, seperti untuk keperluan fotografi, videografi, dan podcast. Selanjutnya, Belinsky Studio & Production House ini bergabung menjadi anak perusahaan dari Mantappu Corp., dengan Turah Parthayana sebagai CEO.[13][14][15] Pendirian studio produksi ini berawal dari keresahan turah karena sulit sekali mencari studio di Jakarta. "Berangkat dari keresahan aku terhadap studio di Jakarta. Banyak studio yang cenderung polos dan cenderung simple," ujarnya.[16] Konsep set studio produksi ini terinspirasi dari drama Korea "Our Beloved Summer". Ia menjelaskan "Salah satu studio berkonsep Korean Studio, terinspirasi dari film Netflix OUR BELOVED SUMMER. Ini adalah keputusan yang risky, tapi seiring berjalannya waktu, aku bangga dengan pilihan yang aku ambil, karena banyak yang suka dan menggunakan Korean Studio tersebut," terangnya.[16] Prestasi
Buku dan DiskografiPenulis buku “Novy Good” (2020) yang diterbitkan oleh Penerbit Romancious; mengisahkan tentang perjalanan kehidupan Turah Parthayana di Siberia, Rusia. Penampilan di Acara TVTampil di TV lokal Rusia untuk proyek film pendek horor Rusia “Squery Penty” (2020) Filmografi
KontroversiDituduh melakukan pelecehan seksualDi tahun 2020, ia membuat geger publik karena terseret kasus pelecehan seksual. Kabar ini juga dibenarkan oleh Jehian Sijabat yang menjadi manajer Turah dan mengatakan bahwa pelecehan tersebut terjadi pada November 2019.[17] Kronologi pelecehan tersebut ketika Turah dan teman-temannya nonton film horor bersama di sebuah asrama di Rusia. Lalu, Turah dituduh melakukan tindakan tak senonoh itu pada salah satu temannya dengan inisial JA. Atas isu palsu yang beredar tersebut, Turah akhirnya meminta maaf pada publik dan kasus dianggap selesai.[18] Perceraian dengan Triyana MahadewiTurah Parthayana telah menikah dengan Triyana Mahadewi sejak tahun 2020 lalu. Namun, pada Maret 2022, Turah dikabarkan menggugat sang istri atas tuduhan membawa kabur uang senilai Rp. 434,5 juta. Tak cuma itu, isu perceraian tersebut juga diduga karena sang istri berselingkuh seperti yang disampaikan oleh manajer Turah.[18]
Tak berselang lama, Triyana mengunggah tulisan klarifikasi. Dia tak ingin mengungkapkan masalah pribadi ke publik dan Jehian diminta untuk tak ikut campur. Perempuan yang akrab disapa Nana ini menegaskan bahwa masalah tersebut sudah diserahkan ke Pengadilan Negeri Denpasar.[20] Referensi
Pranala luar |