Treatment Action CampaignTreatment Action Campaign (TAC) adalah sebuah organisasi aktivisme HIV/AIDS di Afrika Selatan yang didirikan oleh aktivis Zackie Achmat pada tahun 1998.[1] TAC bekerja melalui aksi langsung berdasarkan sikap antiapartheid para pendirinya.[1] Organisasi ini berperan dalam penyediaan obat antiretroviral di Afrika Selatan pada masa pemerintahan Thabo Mbeki.[2] SejarahTreatment Action Campaign (TAC) didirikan pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional tanggal 10 Desember 1998. Zackie Achmat bersama dengan sepuluh orang aktivis lainnya mendirikan TAC setelah aktivis gay dan antiapartheid Simon Nkoli meninggal akibat AIDS. Kala itu, terapi antiretroviral sudah tersedia di Afrika Selatan namun dengan biaya yang besar.[3] TAC merespon peristiwa pembunuhan aktivis HIV/AIDS Gugu Dlamini pada bulan Desember 1998 dengan mengenakan kaus bertuliskan "HIV Positive" (Positif HIV) di bagian depannya. Zackie Achmat juga menjadi terkenal setelah ia bersumpah tidak akan memakai obat antiretroviral sebelum semua orang Afrika Selatan memiliki akses mendapatkan obat tersebut.[4] AktivismePada penghujung tahun 1990-an hingga tahun 2000-an, pemerintah Afrika Selatan dinilai segan dalam menangani HIV/AIDS melalui pendekatan medis dan ilmiah dan cenderung mendukung pengobatan-pengobatan alternatif dan meragukan kaitan HIV dengan AIDS. TAC mengkritik sikap pemerintah tersebut. Pemerintah pada tahun 1998 menunda pengujian zidovudin yang dapat mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Pada tahun 2001, obat lainnya yaitu nevirapin diizinkan untuk digunakan di Afrika Selatan dan TAC melayangkan dan berhasil memenangkan tuntutan di Mahkamah Agung Afrika Selatan agar pemerintah menyediakan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan telah tersedianya obat tersebut.[5] TAC mengambil alih bilik Afrika Selatan di Konferensi AIDS Internasional XVI di Toronto tahun 2006. Di bilik tersebut sebelumnya pemerintah memamerkan limun, bit, dan bawang putih, yang telah disebut oleh Menteri Kesehatan Afrika Selatan saat itu, Manto Tshabalala-Msimang, berkhasiat dalam melawan HIV. Sikap pemerintah Afrika Selatan tersebut mendapat kritik dari penyelenggara konferensi serta dari Utusan Khusus AIDS di Afrika PBB, Stephen Lewis.[6] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |