Tragedi AACC 2008Tragedi AACC 2008 atau sering disebut Sabtu Kelabu adalah sebuah kepanikan massal yang terjadi pada tanggal 9 Februari 2008 di gedung Asia Africa Cultural Center (AACC), yang kini bernama Bioskop Majestic di Bandung dalam rangka peluncuran album perdana grup musik metal asal Bandung, Beside. Latar BelakangGrup musik metal Beside pada saat itu melangsungkan konser peluncuran album perdana mereka yang berjudul Against Ourselves di gedung AACC. Konser dimulai pada jam 19:00 WIB dan terdapat beberapa petugas keamanan yang bejaga-jaga di luar gedung. Menurut beberapa sumber, gedung yang dipakai untuk acara ini mampu menampung penonton sebanyak 500 orang. InsidenJumlah penonton yang hadir dalam konser peluncuran album Beside ternyata melebihi kapasitas penonton gedung tempat dilangsungkannya konser. Diperkirakan sebanyak 800 hingga 1000 orang berada di dalam gedung. Selain penonton yang sudah menempati ruangan gedung, terdapat banyak orang yang berada di luar gedung konser.[1] Saat konser selesai pada jam 20:30, kegaduhan mulai terjadi di kala para penonton akan meninggalkan gedung konser. Dikarenakan gedung tak mampu menampung begitu banyaknya penonton, sirkulasi udara di dalam gedung menjadi sangat kurang dan banyak diantara penonton yang mengalami sesak nafas, dehidrasi, serta berdesak-desakan. Terjadi juga kepanikan yang membuat banyak di antara penonton yang terinjak hingga terhimpit. Ketidakadaan tim medis atau PMI membuat penonton yang terdampak kepanikan ini tidak menerima bantuan medis yang memadai.[1] Dikabarkan banyak orang yang tergeletak di lantai dan tidak mendapatkan pertolongan medis yang cukup. AkibatKepanikan massal ini merenggut nyawa 11 penonton dan puluhan lainnya luka-luka.[2] Sebanyak 3 orang ditangkap dan dinyatakan sebagai tersangka dengan tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian dan luka-luka orang lain.[3] Di antara para korban, terdapat seorang korban berjenis kelamin perempuan.[4] Setelah tragedi ini, gedung AACC ditutup sementara. Pada tahun 2010, gedung ini direnovasi serta diberi nama baru, yaitu New Majestic,[5] sebelum PD Jasa dan Pariwisata mengambil alih pengelolaan gedung dan berganti nama kembali menjadi De Majestic pada tahun 2017. Gedung ini kini menjadi tempat pertunjukkan kesenian daerah.[6] PeringatanPada tahun 2014, sebuah monumen berbentuk gitar diresmikan di Taman Musik Centrum oleh Arif Prasetya, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung.[7] Monumen itu berisikan 11 nama korban tewas kejadian naas di AACC. Peringatan itu dihadiri pula oleh vokalis band Jasad, M. Rohman atau Man Jasad yang mewakili keluarga para korban, korban selamat dan beberapa tokoh musik lokal.[8] Sebuah film dokumenter tahun 2017 berjudul Eargasm arahan sutradara Yolanda Christianti Rusmana menceritakan kondisi dunia permusikan kota Bandung setelah tragedi AACC terjadi.[9] Referensi
|