Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii adalah spesies organisme bersel satu (protozoa) yang hidup sebagai parasit.[1] Organisme ini pertama kali diidentifikasi oleh Nicolle dan Manceaux.[2][3] Toxoplasma gondii menyebabkan toksoplasmosis, penyakit yang dapat diderita semua hewan berdarah panas, termasuk manusia. Hewan Felidae seperti kucing domestik merupakan inang definitif di mana T. gondii melakukan reproduksi secara seksual. Penyakit ini kadang-kadang tidak menimbulkan gejala yang jelas. Uji TORCH dapat mengetahui terjadinya infeksi dan penyakit ini dapat diobati hingga sembuh tuntas. Toxoplasma gondii membutuhkan inang definitif dan inang perantara untuk melangsungkan hidupnya. Inang definitif dibutuhkan untuk dapat melakukan reporoduksi atau berkembang biak. Sedangkan inang perantara dibutuhkan untuk tempatnya tumbuh sementara, tidak untuk melakukan perkembangbiakan. Inang definitif toxoplasma gondii adalah mamalia pada kelas Felidae atau kucing-kucingan, termasuk harimau dan singa. Sedangkan inang perantara toxoplasmosis adalah semua hewan berdarah panas termasuk unggas dan mamalia seperti sapi, kambing, domba, kelinci, babi termasuk manusia [3]. Transmisi Penularan toxoplasmosis terjadi karena adanya transmisi ookista Toxoplasma gondii yang keluar melalui feses. Ookista Toxoplasma gondii keluar dan menempel ke lingkungan dan secara tidak sengaja dimakan oleh hewan mamalia maupun unggas. Apabila kita sebagai manusia tidak memasak daging secara sempurna, maka kemungkinan resiko tertular toxoplasmosis akan meningkat. Penularan secara tidak langsung juga dapat terjadi ketika ookista menempel pada dedaunan. Pencucian daun yang tidak bersih dapat menyebabkan penularan terjadi. [4] Referensi
Referensi
|