Totok Adji Rachman
Adji Kartono atau lebih dikenal dengan nama Totok Adji Rahman atau "Totok A.R." (3 September 1946 – 4 Mei 2017) adalah seorang musisi Indonesia dan personil pemain bass pertama grup musik Koes Plus. Totok adalah salah satu dari dua personel asli Koes Plus yang bukan dari keluarga Koeswoyo, bersama Kasmuri alias Murry sebagai pemain drum, tetapi Totok sendiri hanya aktif pada awal-awal terbentuknya Koes Plus dan pembuatan album pertamanya, "Dheg-Dheg Plas", ia kemudian digantikan oleh Yok Koeswoyo dan tidak aktif lagi, sedangkan Murry tetap aktif bersama Koes Plus. Sebelum bersama Koes Plus, Totok adalah pemain gitar dan vokalis utama grup musik "Philon" sejak tahun 1960 sampai tahun 1968.[3] Totok merupakan ayah dari penyanyi Netta Puspita dan Windy Saraswati,[1][2][4] serta merupakan adik laki-laki dari gitaris grup musik Dara Puspita Titiek Adji Rachman dan bassis Lies Adji Rachman.[2] Karier
Phillon BandTotok Adji Rachman adalah seorang penyanyi, gitaris utama dan pimpinan asal Bandung yang sejak usia 14 tahun untuk mendirikan grup band yang bernama Phillon di Bandung pada 1 Oktober 1960. Mereka adalah Totok AR sebagai vokalis utama dan merangkap sebagai pemegang gitar melodi sekaligus leader, Oedin Syach (lahir 10 Maret 1946) sebagai gitar pengiring M. Yusri (lahir 1 April 1946) sebagai pemengang keyboard, Dimas Wahab (lahir 3 Maret 1946) sebagai pemetik bas dan vokalis kedua, dan Jeffry Zainal Abidin (lahir 6 Maret 1942) sebagai drummer. Band ini bermain tetap di Bandung. Pada Tahun 1963, Phillon telah hijrah ke Jakarta untuk melalui masuk dapur rekaman. Mereka merekam album pertama pada tahun 1964, Dimas, Zainal, Yusri dan Oedin terpaksa keluar dari band ini. Setelah keluar dari Phillon, Jeffry Zainal menjadi drummer dan Oedin Syach menjadi gitaris utama ingin mendirikan grup musik yang bernama Ariesta Birawa selain Jeffry Zainal ingin mendirikan AKA sedangkan Dimas Wahab ingin memilih bergabung dengan Medenaz dan mendirikan The Pro's. Posisi bassist kemudian diisi oleh Totok AR sendiri untuk menggantikan Dimas Wahab. Namun, Phillon yang sedang banyak mengalami cobaan akhirnya bisa memulihkan diri. Alm. Sangkan "Papang" Panggabean (gitar pengiring, vokal kedua - bassist D'Lloyd) Fuad Hassan (drum), Budiman Pulungan (keyboard - kibordis D'lloyd) dan M. Ali Imran (gitar melodi - gitaris Arulan) telah masuk ke dalam Phillon untuk menggantikan Oedin, Zainal dan Totok. Pada tahun 1966, Fuad dan Imran terpaksa keluar dari band ini. Setelah 2 orang keluar dari Phillon, Fuad Hassan ingin bergabung dengan grup band Zaenal Combo hingga akhirnya mendirikan grup band yang bernama Crazy Wheels yang kemudian berganti nama menjadi God Bless. Posisi Imran pada gitar melodi digantikan oleh Totok dan bass dimainkan oleh Papang. Namun, Phillon yang sedang banyak mengalami cobaan akhirnya bisa memulihkan diri. M. Yusri (gitar pengiring) dan Chairoel Daud (drum - drummer D'Lloyd) telah masuk ke dalam Phillon untuk menggantikan Papang dan Fuad. Masuk Koes PlusTotok AR resmi meninggalkan Band Phillon pada tahun 1968. Totok AR kembali berposisi sebagai bassis karena "posisinya" sudah ditempati oleh Tonny Koeswoyo pimpinan band Koes Bersaudara. Totok AR direkomendasikan oleh temannya yang bernama Dimas Wahab kepada Tonny Koeswoyo salah seorang pimpinan Koes Bersaudara. Waktu itu Yon Koeswoyo personel band itu sedang membutuhkan seorang pemain bass dan pengisi vokal untuk menggantikan posisi adiknya Yok Koeswoyo. Yok sudah tidak bisa bermain band bersama saudara-saudaranya dalam Koes Bersaudara. Setelah melihat permainan bass Totok, Yon menunjukkan ketertarikannya karena sesuai dengan harapannya. Pemain bass-nya dinilai Yon begitu cabikan, energi dan variatif. Disamping itu Totok juga handal merangkap sebagai penyanyi. Sejak itu ia resmi direkrut oleh Yon untuk memperkuat bandnya dan ia pun mengundurkan diri dari Band Phillon. Keluarnya Totok AR dari Band Phillon, membuat grup Phillon tersebut bubar apabila Papang, Budi dan Chairoel ingin mendirikan grup band yang bernama D'Lloyd bersama Bartje, Yustian, Andre dan Sam sedangkan M. Yusri akhirnya menikah dengan sendirinya. Koes Plus merekam debut mereka di bawah label Melody Records, sebuah album yang berisi antaranya lagu superkeras berjudul Kelelawar. Adji Kartono yang kemudian akrab dipanggil Totok Adji Rachman (Totok AR), dan Kasmuri alias Murry (drum Koes Plus) menjadi “Plus” di antara para “Koes”. Murry yang merupakan mantan pemain gitar melody dan penabuh drum dari grup band Patas pukulan drumnya begitu mewarnai album Dheg Dheg Plas (1969). Ia mampu mengimbangi permainan bass Totok. Pada tahun 1970, Totok AR terpaksa hengkang karena ia telah menyelesaikan kuliahnya untuk bergabung dengan grup band Pertamina. Kemudian Yok terlintas dengan Tonny untuk bergabung dengan Koes Plus pada album kedua (Vol II). Meninggal duniaTotok meninggal pada tanggal 4 Mei 2017, pada pukul 21:00 WIB,[4] diduga akibat komplikasi gagal jantung setelah operasi pemasangan kateter[5] dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.[1] Diskografi
Referensi
|