Toph Beifong
Toph Bei Fong (北方 托芙) adalah seorang tokoh fiktif dalam serial animasi televisi Nickelodeon yang berjudul Avatar: The Legend of Aang. Dia merupakan seorang ahli pengendalian tanah yang buta dan menjadi pelatih Aang dalam hal ilmu pengendalian tanah, untuk menolong Aang dalam memenuhi kewajibannya sebagai seorang Avatar, yang mesti mengembalikan keseimbangan dunia dengan menaklukkan Negara Api yang imperialistik. Latar belakang dan keluargaDalam serial Avatar, Toph merupakan anak semata wayang dari keluarga Bei Fong yang kaya raya, yang tinggal di kota Gaoling di wilayah Kerajaan Bumi dan memiliki simbol babi hutan terbang. Orangtua Toph sangat melindungi anaknya, karena menganggap bahwa kebutaan anaknya merupakan kekurangan sekaligus kelemahan. Mereka menganggap bahwa Toph lemah dan mudah disakiti oleh sesuatu di sekelilingnya. Untuk menghindari risiko dan bahaya, orangtuanya menempatkannya pada tingkat pemula di sekolah pengendalian tanah dan selama lebih dari enam tahun, para penjaga mengawasinya setiap waktu. Dalam serial Avatar, Toph mengatakan bahwa ia pergi meninggalkan kehidupan mewahnya untuk "mengajari Aang pengendalian tanah"; sesungguhnya, ia pergi untuk melarikan diri dari pengaruh orangtuanya yang suka mengontrol. Toph pernah berkata bahwa ia membenci kedua orangtuanya, tetapi di suatu saat, dengan berlinang air mata, ia mengadu pada Katara bahwa ia merasa telah menyakiti hati orangtuanya saat ia pergi. Tanpa memedulikan kekurangannya, Toph telah mengembangkan jurus-jurus istimewa yang membuatnya menjadi pengendali tanah yang hebat. Suatu ketika, saat ia masih kecil, ia melarikan diri dari rumah, dan bersembunyi di gua terdekat. Di sanalah ia menjalin persahabatan dengan hewan badgermole buta yang menghuni gua. Dengan meniru gerakan mereka, Toph melatih kemampuannya dalam mengendalikan tanah, hingga membuatnya menjadi seorang ahli. Namun, ia merahasiakan kepintarannya di hadapan keluarga dan Master Yu, gurunya. Kadang kala Toph bertanding di Earth Rumble, sebuah turnamen pengendalian tanah yang tersembunyi. Di sana Toph menyandang nama "Penjahat Buta." Pada saat Aang dan kawan-kawan menemukan Toph di turnamen tersebut, ia telah menjadi pemenang bertahan selama 42 kali. Sampai pada akhirnya, ia dikalahkan oleh Aang. Keluarga Bei Fong tampak sangat kesohor dan memberikan pengaruh di Kerajaan Bumi. Dalam episode "The Serpent's Pass," dengan hanya menunjukkan identitas keluarganya saja, Toph mampu mendapatkan tiket untuk menaiki kapal feri menuju kota Ba Sing Se, tanpa harus mengurus dokumen tertentu yang biasa dilakukan dalam prosedur normal. Ikhtisar alur ceritaDalam petualangan mencari guru pengendalian tanah yang mampu "mendengarkan (getaran) bumi," Aang dan kawan-kawan tiba di kota Gaoling dan bahkan mengunjungi turnamen tersembunyi di kota tersebut, Earth Rumble VI. Di tengah arena, Toph tampil sebagai petarung yang tak terkalahkan, yang dikenal dengan sebutan "Penjahat Buta." Setelah mengamati penampilan Toph dan mengenang kembali penampakan yang ia lihat di rawa, Aang percaya bahwa Toph-lah penampakan tersebut.[2] Ketika Xin Fu, sang panitia turnamen, menantang para pengunjung untuk mengalahkan Toph, hanya Aang yang berani menerima tantangan tersebut karena ia ingin memperoleh kesempatan untuk berbicara dengan Toph. Saat bertarung, karena tubuhnya melayang dan kakinya jarang menginjak tanah, dengan mudah Aang mengalahkan Toph, yang tidak bisa melihat apa pun yang tidak menyentuh tanah dan mencetak kemenangan. Setelah itu, Toph tidak memberinya kesempatan untuk berbicara karena terburu-buru meninggalkan turnamen dengan rasa kesal. Kemudian Aang menemukan Toph berada di rumah keluarga Bei Fong, dan ia mendapat kesempatan untuk berbicara tentang tujuan perjalanannya dan ia menjelaskan bahwa ia membutuhkan guru pengendali tanah. Namun, sebelum Toph membuat keputusan, Toph dan Aang diculik oleh teman-teman Xin Fu, yang percaya bahwa Toph mengalah dengan sengaja karena mereka tidak melihat ada sesuatu yang mengenainya yang menyebabkannya kalah. Mereka tidak puas dan meminta agar orang tua Toph memberikan uang tebusan di arena turnamen. Katara, Sokka, Master Yu, dan ayah Toph mendatangi tempat turnamen untuk membayar uang tebusan, tetapi hanya Toph yang dibebaskan. Para penculik mengatakan bahwa mereka akan menyerahkan Aang ke Negara Api supaya memperoleh uang lebih banyak. Katara meminta Toph untuk menolongnya membebaskan Aang, tetapi ayah Toph menolak, sebab ia merasa bahwa anaknya buta, lemah, tidak kuat dan rapuh, dan tidak mampu menolong Aang. Tetapi Toph tidak setuju dengan pendapat tersebut, lalu ia maju sendirian untuk mengalahkan para penculiknya, termasuk Xin Fu. Master Yu terkesima setelah ia menyaksikan Toph mampu menghadapi lawan-lawannya sendirian, dan mengatakan bahwa Toph adalah pengendali tanah terhebat.[3] Setelah pulang, Toph mencoba menjelaskan ke orangtuanya bahwa ia pandai bertarung dan menyukainya, dan ia ingin dizinkan untuk hidup biasa seperti anak lainnya. Ia berharap bahwa penjelasan tersebut tidak mengubah perasaan orangtuanya terhadapnya. Ayah Toph menjawab bahwa penjelasan Toph tidak mengubah kasih sayang di antara mereka, tetapi itu membuat ayah Toph sadar bahwa ia terlalu memberi kebebasan terhadap anaknya. Ia berencana untuk menyuruh penjaga mengawasi Toph sepanjang hari. Protes Toph tidak dihiraukan oleh ayahnya. Di luar kota, saat Aang dan kawan-kawan akan berangkat pergi, Toph muncul dan berkata bahwa ayahnya telah berubah pikiran, dan mengizinkannya untuk keliling dunia dengan bebas. Setelah mendengarkan penjelasan Toph, Aang dan kawan-kawan menerimanya dengan ramah, lalu mereka pergi meninggalkan Gaoling dengan menunggangi Appa. Karena kepergian puterinya tanpa pemberitahuan, ayah Toph berkesimpulan bahwa Sang Avatar telah menculik puterinya, dan ia menawarkan hadiah yang besar bagi Master Yu dan Xin Fu untuk membawa Toph kembali secepatnya.[3] Semenjak menjelajah bersama Sang Avatar, sikap sosial Toph berubah. Ia menyayangi teman-temannya, tidak egois lagi, tetapi masih bersikap keras dan tegas. Pengetahuannya bertambah semenjak ia bisa mengendalikan logam dengan kemampuan untuk "melihat" unsur-unsur tanah yang masih terkandung di dalam logam.[4] Watak dan kepribadianDengan bergabungnya Toph di kelompok Aang, ia memberi nuansa yang berbeda dalam kelompok tersebut dengan kepribadiannya yang khas. Tidak seperti Katara yang penyayang, Aang yang periang ataupun Sokka yang suka menggerutu, Toph bersikap mandiri, kasar, sarkastis, tak suka basa-basi, suka berterus terang, dan suka tantangan. Ia muncul sebagai sosok yang suka melindungi dan gemar berpetualang seperti Aang, dan ia sangat tomboi dalam tingkah laku dan cara berpakaian – sangat bertolak belakang dengan pandangan orangtuanya. Namun, tak seperti Aang yang menghindari pertarungan dalam setiap kesempatan, Toph menyukai pertarungan dan memperoleh juara karena kemampuannya dalam mengendalikan tanah. Toph amat suka berterus terang dalam mengkritik sesuatu. Ia menyampaikan pendapatnya terhadap orang lain tanpa memandang status atau usia.[5] Kadang-kadang sikapnya buruk dan tak mengacuhkan keadaan sekitar. Hal ini tampak pada masa awal saat ia bergabung bersama Aang dan kawan-kawan. Karena kemenangannya dalam turnamen pengendalian bumi, ia ahli mencela dan menghina musuh-musuhnya dengan kata-kata, dan juga kadang-kadang terhadap kawannya, khususnya Sokka.[5] Meskipun berasal dari keluarga terhormat yang mengenal tata krama, Toph tidak bertingkah laku seperti gadis yang mengenal sopan santun. Seperti yang diungkapkan dalam episode "City of Walls and Secrets", Toph telah mendapat pelajaran sopan santun dari keluarganya, tetapi enggan untuk mempraktikkannya. Hubungan antara Toph dan orangtuanya mengandung pertentangan; ketika Aang menyarankan bahwa Toph mesti meninggalkan mereka, Toph berkata enggan untuk melakukannya. Setelah ia bergabung dengan Aang dan kawan-kawan, ia mengaku telah membenci orangtuanya. Dalam episode "The Earth King", Toph menerima surat yang ia percaya berasal dari ibunya, dan mengandung penjelasan bahwa ibunya mencoba memahami dirinya. Toph merasa senang untuk bertemu dengan ibunya lagi, meskipun pada akhirnya berujung pada sebuah perangkap. Dan dalam episode "The Runaway", ia mengaku pada Sokka bahwa alasan yang menyebabkannya bertumpu pada Katara adalah karena Katara amat menyayangi dirinya (bertolak belakang dengan sikap orangtuanya yang melarang Toph untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya), dan Toph juga menambahkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Katara lebih besar daripada tindakan yang pernah dilakukan oleh ibunya. Meskipun demikian, Toph masih mencintai orangtuanya, karena ia sadar bahwa kedua orangtuanya amat melindungi dirinya, dan terasa amat menyakitkan ketika Toph meninggalkan mereka. Akhirnya Toph mengirim surat untuk mereka (dengan Katara sebagai juru tulisnya) dan menggunakan jasa elang milik Sokka sebagai perantara. Di dalam penampilannya yang keras, Toph menyembunyikan rasa tidak nyaman terhadap kebutaannya. Ia memiliki keragu-raguan mengenai penampilannya, karena ia tidak mampu melihat dirinya sendiri.[6] Karena terlalu dimanjakan oleh orangtuanya, Toph benci bila ia terus dibantu dan disediakan makanan. Kegemarannya untuk menambah kekuatan dan kemandirian memberi sedikit kesulitan bagi Aang dan kawan-kawan pada masa awal. Toph menyatakan dengan tegas bahwa ia bisa membawa barang-barangnya sendiri, dan sering kali keliru menilai bahwa tindakan teman yang ramah merupakan ungkapan rasa kasihan terhadap kebutaannya. Pertemuannya dengan Iroh telah memberinya pelajaran bahwa Aang, Katara, dan Sokka menyayanginya karena mereka berteman, bukan karena kebutaan Toph yang membuat mereka bertindak demikian. Meskipun buta, Toph adalah tokoh yang paling menampilkan sifat aslinya di antara teman-temannya, tampaknya oleh karena kemampuannya dalam menebak kejujuran seseorang hanya dengan merasakan getaran detak jantung. Ketika Zuko mencoba untuk bergabung dengan kelompok Avatar, Toph adalah satu-satunya orang yang mempercayai ketulusan hati Zuko, sedangkan yang lain berpikir bahwa tindakan Zuko adalah sebuah rencana tersembunyi. Kadang kala Toph terlarut emosi dalam sebuah situasi yang membuatnya cepat marah terhadap orang lain, tetapi ia tidak pernah lupa untuk mengakui kesalahannya saat suasana hatinya membaik. Toph sering terlihat tidak memakai alas kaki, sehingga ke mana pun ia berjalan, kulit telapak kakinya selalu menyentuh tanah. Hal ini membuat telapak kakinya dilekati oleh dempulan tanah dan terlihat kotor. Dalam serial Avatar, hal ini merupakan sesuatu yang biasa bagi kaum pengendali tanah, supaya telapak kaki mereka bisa menyentuh tanah secara langsung sepanjang waktu. Salah satu sifat Toph tampak sangat jelas pada tubuhnya yang kurang bersih dan tindakannya yang kurang tertib. Ia pernah terlihat bersendawa dengan keras, mengorek hidungnya, berludah, dan biasanya tampil dalam balutan busana kotor, yang ia sebut sebagai, "mantel tanah yang menyehatkan."[6] Walaupun kebiasaannya aneh, Toph sebenarnya mempelajari tata krama dengan baik dan menyandang status sosial yang tinggi, tetapi ia memilih untuk tidak menghiraukannya.[7] NamaHingga sekarang, Toph adalah satu-satunya tokoh utama dalam serial Avatar yang menyandang nama marga, Bei Fong. Dalam episode "The Serpent Pass," paspor Toph dibaca 土國頭等護照北方拓芙 (tǔ guó tóu děng hù zhào běi fāng tuò fú) yang diterjemahkan menjadi 'Paspor Kelas Utama di Kerajaan Bumi: Bei Fong Toph'. Di sini, namanya berarti 'teratai yang ditopang,' cocok dengan pandangan orangtuanya bahwa Toph bagaikan sekuntum bunga yang mesti dilindungi. Dalam episode "Tales of Ba Sing Se", namanya ditulis 托 夫 (Tuō Fū), yang berarti "orang tepercaya". Dalam episode "The Earth King," pada dokumen dari rumahnya, namanya diulang menjadi 拓芙. Nama belakangnya, Bei Fong ( 北 方 ) adalah logat Kanton untuk kata "Utara". Pengendalian tanahDi saat jurus pengendalian bumi yang dilakukan oleh banyak pengendali tanah diangkat dari jurus Hung Gar dalam Kung Fu, jurus Toph diangkat dari jurus Chu Gar dalam Kung Fu.[8] Meskipun buta, Toph memiliki kemampuan unik dalam mengendalikan tanah, dengan cara merasakan vibrasi di permukaan tanah, bahkan getaran yang kecil sekalipun, sehingga membuatnya mengetahui letak pohon, gedung, bahkan mengetahui adanya rombongan semut yang jauhnya beberapa meter. Dengan indra perasaan yang amat peka ini, dia bisa "melihat" letak orang-orang di sekitarnya, jarak mereka, dan bentuk fisik mereka. Kelebihan ini membuatnya mampu membuat jurus ampuh yang mampu mengalahkan pengendali tanah dengan mudah, oleh karena para pengendali tanah biasanya melakukan sentuhan dengan tanah dan batu yang ada di sekitarnya, dan getaran itu dideteksi oleh Toph supaya bisa melancarkan serangan mematikan.[3] Sebagai efek samping kebutaannya, Toph memiliki indra pendengaran yang peka, yang membuatnya mampu mengenali seseorang hanya dengan mendengar suaranya saja, bahkan dalam jarak yang jauh.[9] Yang lebih penting, Toph mampu mengetahui kejujuran dan kebohongan seseorang hanya dengan merasakan detak jantungnya dan pola pernafasannya. Namun, kepekaan Toph tidak selamanya benar, seperti yang pernah ditayangkan dalam episode "The Day of Black Sun", yang menunjukkan bahwa Azula amat mudah untuk berbohong tanpa menunjukkan reaksi fisik yang kecil sekalipun.[10] Oleh karena ketergantungannya terhadap getaran di permukaan tanah, Toph kesulitan untuk mengatasi musuh yang kakinya jarang menyentuh tanah saat bertarung, atau petarung yang hanya melakukan sedikit sentuhan di permukaan tanah, misalnya para pengendali udara yang memiliki kemampuan untuk melayang dan bergerak seperti agar-agar.[3] Permukaan tertentu yang mengurangi kepekaan Toph untuk merasakan getaran juga dapat menghalangi kemampuannya. Misalnya saja pasir, yang terdiri dari butiran halus dan tidak padat, membuatnya tidak bisa merasakan sesuatu di sekelilingnya dengan jelas, dan ia merasakan getaran di pasir seperti getaran "bulu." Oleh karena kedekatannya dengan permukaan tanah, Toph tidak bisa berenang dan enggan untuk diajak terbang,[11][12] demikian juga saat ia diajak menyelam dengan kapal selam.[10] Di akhir Buku Dua (serial Avatar musim kedua), Toph adalah satu-satunya pengendali tanah yang mampu mengendalikan logam. Dalam episode "The Guru", ketika Toph terlihat sedang berkonsentrasi di dalam penjara baja, di tempat lain, Guru Pathik memberi penjelasan pada Aang bahwa logam tak ubahnya tanah yang telah dibersihkan dan dimurnikan. Hal itu disadari oleh Toph dalam konsentrasinya. Sebagai akibat dari kepekaannya dalam merasakan tanah, Toph mampu mendeteksi remah-remah (unsur tanah dalam porsi kecil) yang masih tersisa di dalam logam dan memanipulasinya supaya bisa dikendalikan.[4] Di kemudian hari, Sokka memberi pecahan meteorit pada Toph, yang tersusun dari tanah dan logam. Dengan mudah ia membuat meteorit itu menjadi beragam bentuk, dan kemudian menjadikannya gelang.[13] Catatan kaki
|