Tongkol abu-abu
Tongkol abu-abu, atau dalam penamaan ilmiah Thunnus tonggol, adalah salah satu spesies dari tuna yang hidup di perairan tropis Indo-Pasifik Barat. Nama-namanya dalam bahasa Inggris adalah Longtail tuna[1] atau, di Australia, Northern bluefin tuna.[2][3] Penggunaan kata northern bertujuan untuk menghindari kerancuan dengan Southern bluefin tuna (Thunnus maccoyi). Namun dalam pada itu, nama Northern bluefin tuna juga dapat menyesatkan, karena digunakan pula bagi Thunnus thynnus, yang sebarannya tidak mencapai Australia. PengenalanTongkol abu-abu memiliki ciri fisik lebih ramping dan sirip dada yang lebih pendek dibandingkan dengan jenis-jenis tuna yang disebutkan di atas. Panjang badan bisa mencapai 145 sentimeter (57 in) dan beratnya bisa mencapai 35,9 kilogram (79 pon).[4] Dibanding tuna lain yang seukuran, pertumbuhan tongkol abu-abu lebih lamban dan hidup lebih lama; menjadikannya rentan terhadap penangkapan yang berlebihan.[1] Bentuk badannya serupa cerutu pendek dengan moncong runcing. Sisir saring berjumlah 19–27 pada lengkung insang yang pertama. Sirip punggung kedua lebih tinggi daripada yang pertama; sirip dada pendek atau agak panjang, sekira 22–31% FL (fork length) pada spesimen kecil di bawah 60 cm FL atau 16–22% FL untuk spesimen yang lebih besar. Permukaan ventral dari hati polos, tak bergaris-garis.[5] Punggung berwarna biru gelap metalik; sisi badan dan perut putih keperakan, dengan bercak-bercak oval memanjang tak berwarna yang bersusun dalam deretan mendatar. Sirip-sirip punggung, dada, dan perut kehitaman; sirip dubur keperakan; ujung-ujung sirip punggung kedua dan sirip dubur tersaput warna kuning; sirip ekor kehitaman dengan coret-coret hijau kekuningan; sirip-sirip kecil di depan ekor (finlet) kuning dengan tepi keabu-abuan.[5] Agihan dan kebiasaanTongkol abu-abu menyebar luas terutama di perairan tropis dan ugahari Indo-Pasifik Barat, yakni di wilayah Samudra Hindia mulai dari pesisir Somalia, Laut Merah, pesisir selatan Semenanjung Arabia, ke arah timur ke pesisir anak-benua India, pesisir dan laut-laut pedalaman di Asia Tenggara dan Nusantara; hingga menyeberang ke sisi barat Samudera Pasifik, ke utara sampai ke perairan Jepang bagian selatan, dan ke selatan sampai ke wilayah pesisir Australia sejauh Freemantle di sisi barat dan Twofold Bay di sisi timur.[5] Ikan ini bersifat epipelagis, dan terutama neritik, namun menghindari perairan-perairan yang keruh dan bersalinitas rendah dekat estuaria. Jenis tuna ini kadang menggerombol dalam campuran berbagai ukuran tubuh. Dalam hal makanan, tongkol abu-abu tidak memilih-milih mangsa, yang terdiri dari krustasea, kerabat cumi-cumi dan sotong, serta aneka jenis ikan.[5] PemanfaatanTongkol abu-abu merupakan ikan tangkapan nelayan di pelbagai negara di wilayah sebarannya. Di antaranya di Uni Emirat Arab (350 ton pada tahun 1981), India, Indonesia, Filipina, Jepang (sangat sedikit), serta Papua Nugini dan Australia (9–59 ton pertahun di antara tahun 1975–1980).[5] Angka-angka ini jelas di bawah angka tangkapan tahunan yang sebenarnya, yang kebanyakan tidak tercatat dengan baik.[5] Sementara antara tahun 1990–1995, Statistik Perikanan FAO merekam angka produksi tahunan dunia antara 33.857 hingga 105.072 ton.[6] Alat-alat tangkap yang digunakan di antaranya pancing tonda, pancing rawai, dan jaring hanyut.[5] Referensi
Pranala luar
|