Tindik korset

Tindik korset
Barisan anting tindik korset yang akan dimasukkan tali atau pita.
Pita dijalin melalui anting-anting hingga menyerupai bagian belakang korset.
Bagian belakang suatu korset, yang menjadi inspirasi penamaan tindik korset.

Tindik korset adalah dua baris tindik yang dibuat pada permukaan kulit punggung, yang dihubungkan dengan tali atau pita sehingga membentuk kesan seperti tali belakang korset. Anting yang biasa dipasang untuk tindik ini lazimnya ialah captive bead ring atau anting simpai (hoop ring).

Tindik ini biasanya dilakukan semi-permanen, hanya sebagai coba-coba, aksi pertunjukkan, atau praktik BDSM. Pemakaian dilakukan selama proses fotografi atau videografi dilangsungkan; setelah selesai, anting pada tindikan akan dilepas.[1]

Tindik korset merupakan fenomena baru yang muncul seiring dengan perkembangan bisnis tindik pada akhir 1990-an. Sebagaimana "korset" yang asli dipakai oleh wanita, tindik ini umumnya diterapkan pada wanita, dan dihubungkan dengan erotisisme dan estetika, khususnya dalam konteks fetisisme dan BDSM.[1]

Referensi

  1. ^ a b "Bodies under Attack. Eine Reise in die Welt der Körpermodifizierung Von Elodie Pascal" (PDF), Deutschlandfunk Kultur, 3. Juni 2021 
Kembali kehalaman sebelumnya