TinderRabuk[1] atau kaul[2] (bahasa Inggris: tinder) adalah bahan yang mudah terbakar dan digunakan untuk menyalakan api. Rabuk adalah bahan yang terbagi halus untuk menangkap percikan api. Udara mengalir dengan lembut di atas rabuk yang menyala sampai kayu bakar tersulut menjadi nyala api.[3][4] Rabuk dapat dibuat dari bahan yang mudah terbakar, asalkan terbagi halus dan memiliki struktur terbuka. TeknikSetiap bahan yang mudah terbakar dapat digunakan asalkan terpotong tipis. Semakin tipis bahan rabuk, luas permukaan dan tepian meningkat, sehingga membuatnya lebih mudah terbakar. Rabuk kayu dapat dibuat dengan hati-hati mengiris tipis potongan kayu besar. Metode lainnya yang mencampurkan potongan-potongan ini adalah dengan membuat tongkat bulu. Kayu terkering adalah rabuk terbaik, biasanya merupakan ranting-ranting mati yang belum jatuh ke tanah. Jika api akan dinyalakan dengan percikan api alih-alih dengan korek api, gunakan kain arang, kayu lapuk, jamur atau bulu halus biasanya digunakan untuk memperbesar percikan api. Namun, jamur harus dipilih dengan hati-hati karena bisa saja melepaskan asap beracun saat pembakaran.[riset asli?] Kain arang dapat dibuat dengan menempatkan kain nabati (biasanya kapas) dalam kotak kaleng ke api unggun; layaknya arang, itu adalah produk dari pirolisis anhidrat. Bahan ini sangat rapuh, dan biasanya harus disiapkan hanya dalam jumlah kecil. Kayu resin yang membusuk dari tumbuhan runjung mati dapat ditemukan di tanah tempat dimana batang pohon konifer telah tumbang dan membusuk. Bagian-bagian kayu mati akan membentuk simpul-simpul pada kayu, yaitu tempat masuknya dahan ke dalam batang, diresapi dengan resin yang memiliki sifat mudah terbakar seperti kayu yang dibasahi cairan korek api. Itu juga dapat ditemukan di tunggul yang tertinggal di tanah saat tumbuhan runjung mati. Tunggul ini berisi kayu spiral yang diresapi resin, disebut kayu gemuk, dan dapat dengan mudah dinyalakan cukup dengan menggunakan satu korek api atau pemantik api. Kayu resin yang telah diserut menjadi serpihan kecil juga mudah terbakar, dan tidak menyerap air, sehingga api tetap menyala dalam cuaca apapun selama api terlindung dari hujan dan angin.[5] Bara dari kertas yang terbakar, dedaunan, dan bahan seperti lembaran lainnya dapat mudah terbang dibawa angin, sehingga dapat hinggap pada benda lain dan membakarnya. Sehingga untuk api unggun luar ruangan, tinder lembaran dapat digumpalkan untuk mengurangi bahaya ini; gumpalan kertas juga jadi lebih cepat terbakar. Magnesium dijual di toko-toko dalam bentuk serutan atau batangan. Serutan magnesium berwarna putih dan terbakar panas tidak dapat dibekap dengan karbon dioksida atau pasir, dan bahkan dapat menyulut kayu bakar yang basah. Tapi, magnesium batangan yang padat tidak bisa menyala dalam kondisi normal (sulit, bahkan dengan obor las sekalipun), dan karenanya sangat aman untuk dibawa. Serbuk dan serutan magnesium bersifat piroforik (teroksidasi dengan cepat saat terkena udara). Akan berbahaya membawa magnesium yang telah diserut sebelumnya — minimal, magnesium serut kehilangan potensinya; lalu yang paling buruk, magnesium serut dapat menyala secara spontan dan kemudian sulit dipadamkan. Batang magnesium terkadang dijual dengan feroserium yang ditempa ke salah satu ujungnya.[6] Pengumpulan rabuk, dan penyimpanan keringnya adalah salah satu pelajaran esensial dalam banyak situasi bertahan hidup. BahanBahan yang digunakan sebagai rabuk di seluruh dunia meliputi:[7]
Lihat pulaReferensi
|