Tim Russert
Timothy John Russert (7 Mei 1950 – 13 Juni 2008) adalah pengacara dan jurnalis televisi Amerika Serikat yang menjadi moderator acara Meet the Press di NBC selama lebih dari 16 tahun. Jabatan terakhirnya adalah wakil direktur senior di NBC News dan kepala biro NBC News di Washington. Selain memandu gelar wicara eponim, Tim Russert, ia pernah tampil sebagai koresponden tetap, sekaligus bintang tamu di The Today Show dan Hardball. Russert beberapa kali meliput pemilihan presiden AS, dan menyampaikan survei hasil kerja sama NBC News/Wall Street Journal dalam liputan Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat 2008 yang dilakukan NBC Nightly News. Majalah Time memasukkan Russert ke dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh tahun 2008.[1] Setelah Russert meninggal dunia, kolumnis Robert Novak mengungkap bahwa Tim Russert adalah narasumber baginya selama tiga puluh tahun.[2] BiografiMasa kecilRussert dilahirkan di Buffalo, New York dari ibu rumah tangga bernama Elizabeth (Betty) dan ayah bernama Timothy Joseph "Big Russ" Russert. Ayahya bekerja sebagai petugas kebersihan dan sopir truk pengangkut koran.[3][4] Kedua orang tuanya keturunan Irlandia-Amerika yang menganut Katolik Roma. Setelah menikah 30 tahun, mereka berpisah pada tahun 1976.[5] Tim Russert adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Ketiga saudara perempuannya bernama Betty Ann (B.A.), Kathleen (Kathy), dan Patricia (Trish).[5] Russert bersekolah di Sekolah Menengah Atas Canisius yang dikelola Serikat Yesuit di Buffalo.[6] Gelar B.A. diperolehnya tahun 1972 dari Universitas John Carroll. Ia melanjutkan ke Cleveland-Marshall College of Law di Universitas Cleveland, dan mendapat gelar Juris Doctor pada tahun 1976.[3] Dalam Meet the Press, Russert bercerita dirinya pergi ke Woodstock, "mengenakan kaos tim sepak bola Amerika Buffalo Bills sambil membawa satu krat bir." Ketika kuliah pascasarjana bidang hukum, pegawai Universitas John Carroll meminta pertolongan Russert untuk menjadi promotor pergelaran musik kampus. Russert memang punya pengalaman di bidang itu, dan setuju menjadi promotor asalkan dibayar. Ia memang sedang kehabisan uang untuk membayar uang kuliah. Konser Bruce Springsteen adalah salah satu konser yang digelarnya. Springsteen waktu itu belum terkenal, dan minta dibayar AS$2.500 sebagai honor bermain dalam konser. Cerita sebagai promotor konser dikisahkan Russert kepada Jay Leno sewaktu menjadi bintang tamu The Tonight Show di NBC, 6 Juni 2006.[7] KarierSebelum membawakan Meet the Press, Russert bekerja sebagai pengacara dan kemudian kepala staf di kantor Senator Partai Demokrat, Daniel Patrick Moynihan dari New York. Pada tahun 1983, ia menjadi pengacara untuk Gubernur New York Mario Cuomo yang juga asal Partai Demokrat. Pada tahun 1989, Russert diterima bekerja di NBC News biro Washington, dan diangkat sebagai kepala biro pada tahun 1989. Acara Minggu pagi Meet the Press mulai dibawakannya pada tahun 1991, dan nantinya tercatat menjadi pembawa acara Meet the Press yang paling awet. Nama acara juga diganti menjadi Meet the Press with Tim Russert. Atas usulnya, durasi acara diperpanjang menjadi satu jam sejak tahun 1992. Materi acara juga difokuskan ke wawancara mendalam bersama tamu-tamu penting. Sebelum mewawancarai tamu, Russert selalu melakukan riset lebih dulu. Ia mencari kliping atau potongan video berisi pernyataan yang pernah diucapkan calon bintang tamu. Bila ternyata bertolak belakang dengan pernyataan yang lebih baru, pernyataan tersebut diputar sewaktu wawancara berlangsung. Tamu yang sedang diwawancarainya diminta untuk mengklarifikasi posisinya. Setelah dibawakan Tim Russert, Meet The Press semakin populer dan ditonton lebih dari empat juta pemirsa per minggu. Dalam Pemilu Presiden AS tahun 2000 yang disiarkan NBC, Russert menghitung kemungkinan hasil electoral college (dewan pemilih) di atas sebuah papan putih (kini papan putih tersebut disimpan di Smithsonian Institution). Ia berulang kali mengatakan hasil pemilu akan bergantung kepada "Florida, Florida, Florida."[8] Pada Pemilu Presiden tahun 2004, Russert sekali lagi memprediksi secara akurat negara bagian yang menjadi kunci kemenangan, "Ohio, Ohio, Ohio." Dalam acara Tucker di MSNBC, Russert memprediksi New Mexico, Colorado, Arizona, dan Nevada sebagai penentu kemenangan dalam Pemilu Presiden tahun 2008. Menurutnya, "Bila tiga dari empat negara bagian tersebut dimenangi Partai Demokrat, mereka tetap memenangi kursi presiden walapun kalah di Ohio dan Florida."[9] Menurut The Washington Post, istilah negara bagian merah dan biru diciptakan oleh Tim Russert. Dalam artikel yang sama, Russert menyangkal dan menyatakan dirinya bukan orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut.[10][11] Istilah negara bagian biru dan merah pertama kali digunakan John Chancellor dari NBC dalam Pemilu Presiden AS tahun 1976. Warna merah dan biru dipakainya sebagai ilustrasi di peta AS untuk membedakan negara bagian pendukung calon Partai Republik (negara bagian merah) dan negara bagian pendukung calon Partai Demokrat (negara bagian biru). Kehidupan pribadiDi Konvensi Nasional Partai Demokrat 1976, Russert bertemu Maureen Orth yang dinikahinya pada tahun 1983. Orth adalah koresponden khusus majalah Vanity Fair sejak tahun 1993. Bersama Orth, Russert memiliki putra bernama Luke Russert. Luke lulus dari Boston College pada tahun 2008, dan bekerja sebagai penyiar radio XM Radio membawakan 60/20 Sports bersama James Carville. Keluarga Russert tinggal di Washington, D.C.,[3] dan memiliki rumah peristirahatan di Pulau Nantucket, tempat Tim Russert semasa hidupnya menjadi anggota dewan sejumlah organisasi nirlaba.[12] Pada 13 Juni 2008 pukul 13.30 waktu setempat, Russert tidak sadarkan diri di kantornya di WRC-TV yang juga kantor NBC News biro Washington, D.C.. Ia sedang merekam narasi untuk edisi Minggu Meet the Press. Brian Williams mengenang Russert dalam sambutannya di Kennedy Center, 18 Juni 2008. Menurut Williams, kalimat terakhir Russert sebelum tidak sadarkan diri adalah "What's happening?" yang diucapkannya ketika menyapa editor penyelia NBC biro Washington, Candace Harrington.[13] Seorang rekan kerja berusaha melakukan resusitasi jantung paru. Dinas Kebakaran dan Pertolongan Darurat District of Columbia menerima telepon dari NBC pada pukul 13.40 waktu setempat, dan mengirimkan ambulans yang tiba 4 menit kemudian. Tim paramedis mencoba defibrilasi jantung sebanyak 3 kali namun tidak berhasil. Russert tiba di Rumah Sakit Sibley Memorial pukul 14.23 sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.[14] PenghargaanSepanjang kariernya, Russert menerima 48 gelar doktor kehormatan dan memenangi berbagaih penghargaan jurnalisme, termasuk di antaranya Penghargaan Edward R. Murrow dari Asosiasi Pengarah Berita Radio dan Televisi (RTNDA), Penghargaan Kebebasan Pers John Peter Zenger, Penghargaan Jurnalisme American Legion, Penghargaan Veterans of Foreign Wars, dan Penghargaan David Brinkley. Russert juga memenangi Emmy Award tahun 2005 untuk liputan Pemakaman mantan Presiden Ronald Reagan.[15] Referensi
Bacaan selanjutnya
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Tim Russert.
|