Tigerair

Tiger Airways Singapore Pte Ltd
IATA ICAO Kode panggil
TR TGW SCOOTER
Didirikan12 Desember 2003 (sebagai Tiger Airways)
Berhenti beroperasi25 Juli 2017 (Meger menjadi Scoot)
PenghubungBandar Udara Changi Singapura
Program penumpang setiaKrisFlyer
Armada31
Perusahaan indukBudget Aviation Holdings
Kantor pusatSingapura
Tokoh utamaLee Lik Hsin (CEO)[1]
Situs webwww.tigerairways.com
Tiger Airways Airbus A320-200 di bandara Melbourne

Tiger Airways Singapore Pte Ltd beroperasi sebagai Tigerair adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah Singapura. Dengan kode IATA TR dan kode ICAO TGW. Maskapai ini berdiri bulan Desember tahun 2003.Penerbangan perdananya 15 September 2004. Tiger Airways memiliki 4 pesawat A320 bermesin International Aero Engines (IAE) V2500.Konfigurasi tempat duduk yaitu single class (180 tempat duduk).Dan sekarang TigerAir menjadi satu (MERGER) dengan FlyScoot (Maskapai bertarif murah dari Singapura.) Pada Tanggal 25 Juli 2017 http://www.flyscoot.com/id/id-brandmerger

Sejarah

Penerbangan ini dibentuk pada 12 Desember 2003 dan memulai penjualan tiket pada 31 Agustus 2004. Penerbangan ini memulai operasinya dalam suasana kesulitan yang melandai industri penerbangan akibat harga minyak yang melambung dan juga saingan berat dari penerbangan yang lain. Tiger Airways menunda rencananya untuk mengenakan biaya tambahan minyak seperti yang dilakukan oleh pesaingnya.

Pada 21 September 2005, perusahaan ini melaporkan bahwa untuk tahun pertama operasinya, terdapat lebih 50,000 penumpang menggunakan penerbangannya, 5000 penerbangan yang mengikut jadwal, dan kadar penerbangan yang sempurna sebesar 98.7%. 94% penerbangan yang berlepas dan 90% penerbangan yang datang berlangsung mengikut jadwal. Tiger Airways juga telah membeli empat buah pesawat dan membuka penerbangan ke 9 kota tujuan.

Penerbangan ini akan meningkatkan armadanya menjadi sembilan pesawat Airbus A320 pada penghujung 2006, dan untuk melayani sekurang-kurangnya 3 juta penumpang setiap tahun pada saat itu. Tiger Airways juga mengharap untuk menambahkan lagi enam tujuan penerbangan pada 2006, di antaranya ke Tiongkok dan India.

Tiger Airways adalah penerbangan berbiaya rendah pertama dari Singapura yang menerima kelulusan dari pemerintah Tiongkok untuk terbang ke berbagai kota di selatan Tiongkok seperti Haikou, Guangzhou dan Shenzhen dalam sebuah pengumuman pada 21 Februari 2006. Penjualan tiket ke berbagai kota tersebut dimulai pada 24 Februari 2006, dengan penerbangan pertama ke Shenzhen pada 15 April, Haikou pada 26 April dan Guangzhou pada 27 April 2006. Tiger Airways mendapati penerbangan ke berbagai kota tersebut sangat populer dan telah meningkatkan angka penerbangan ke Haikou dan Guangzhou kurang dari tiga bulan sejak perjalanan perdananya.[2]

Tiger Airways Australia

Pada 9 Februari 2007, Tiger Airways menyatakan ingin menjadi bagian dari penerbangan domestik ketiga di Australia untuk bersaing dengan Virgin Blue dan Qantas/Jetstar.[3] Tiger Airways Australia akan menggunakan jaringan domestik Australia untuk mengembangkan kehadirannya di sana sebagai pintu masuk Darwin dan Perth, dan Melbourne. Pada 16 Maret 2007, perusahaan ini memerima kelulusan dari pemerintah Australia untuk menbentuk sebuah smaskapai penerbangan,[4] dan Tiger Airways Australia dibentuk pada hari yang sama.[5] Tiger Airways Australia mulai beroperasi pada 23 November 2007, dan penerbangan yang dilayani (saat ini dan hkedepan) sudah meliputi semua daerah dan wilayah di sana.

Mandala

Mandala Airlines logo
A Tiger Mandala Airbus A320

Pada April 2011, tim kurator menyatakan bahwa Mandala Airlines akan menjalankan operasinya kembali pada bulan Mei 2011. Maskapai ini kemudian memastikan diri kembali beroperasi pada bulan Juni 2011. Sebagai bagian restrukturisasinya, maskapai ini pun mengalami pergantian kepemilikan saham. Pemegang saham mayoritas adalah PT Saratoga Investama Sedaya sebesar 51%, diikuti oleh Tiger Airways dari Singapura sebesar 33%, dan 16% sisanya dimiliki oleh pemegang saham lama dan para kreditor.

Incheon Tiger Airways

Pada 5 November 2007, Tiger Airways mengumumkan yang ia akan memulai sebuah penerbangan berbiaya rendah dari Korea. Ini merupakan sebuah usaha bersama Tiger Aviation dan Bandara Metropolitan Incheon. Penerbangan ini akan melayani penerbangan ke Jepang, Tiongkok, Mongolia dan ujung timur Rusia. Penerbangan ini akan berkantor di Bandara Internasional Incheon di Seoul, Korea Selatan.

Pemilikan

Tiger Airways dimiliki 100% oleh Tiger Aviation, perusahaan yang dibentuk pada 2007 bagi mengendali Tiger Airways dan perusahaan penerbangan, Tiger Airways Australia.

Armada

Penerbangan ini memiliki armada yang mencangkup pesawat A320-200. Semua pesawat menawarkan kelas ekonomi saja dengan 180 tempat duduk.

Pada saat kini, penerbangan ini memiliki 9 buah pesawat dalam armadanya setelah mendapat dua buah pesawat pada April 2006,[6] pesawat ketiga pada 11 Oktober 2006, pesawat keempat yaitu 9V-TAH pada 23 November 2006, dan yang keliama, 9V-TAI, pada 14 Desember 2006. Pada Juli 2006, perusahaan ini mengumumkan persetujuan jual-dan-sewa kembali dengan perusahaan GATX Air untuk dua buah pesawat yang akan tiba pada Oktober 2006 dan November 2007. Tiger Airways juga mengumumka akan membeli lagi 8 buah pesawat untuk meningkatkan jumlah pesawatnya menjadi 20.[7]

Pada 17 Oktober 2006, penerbangan ini telah mengesahkan pembelian delapan lagi pesawat yang akan diterima di antara tahun 2008 dan 2010 dalam suatu persetujuan yang bernilai $S780 juta. Pada 4 Januari 2007, Tiger Airways mengumumkan bahwa telah berhasil mendapat pinjaman untuk membiayai pembelian ini dari sebuah bank di Prancis, BNP Paribas.

Pada 21 Jun 2007, Tiger Airways mengumumkan bahwa telah menandatangani surat persetujuan untuk membeli lagi 30 buah pesawat berniai $USD 2.2 bilion, dengan lagi 20 buah dalam pilihan. Pesawat-pesawat ini akan diantarkan di antara tahun 2011 dan 2014.[8] Pada 10 Oktober 2007, Tiger mengesahkan surat persetujuan yang ditandatanganinya pada bulan Juni 2007. Pesawat-pesawat baru ini akan digunakan untuk rangkaiannya di Asia Pasifik dan juga penerbangan domestik di Australia.[9]

Pada 18 Desember 2007, Tiger mengumumkan beberapa pesawat Airbus A320 yang ditempah dahulu ditingkatkan menjadi 70.[10]

Tujuan Penerbangan

Tiger Airways kini terbang ke berbagai kota yang mengambil waktu 5 jam dari Singapura: maka itu, Tiger Airways melayani 19 penerbangan dalam 8 negara di sekitarnya. Thailand merupakan pasaran pertama dan terbesar dan kini Tiger Airways melayani 4 kota di sana bagi mengambil kesempatan persetujuan langit-terbuka di antara kerajaan Thailand dan Singapura. Beberapa persetujuan yang kini menghalangi Tiger Airways untuk terbang ke Malaysia kecuali Kuala Lumpur bermulai pada Februari 2008 walaupun pada September 2006, Tiger Airways telah diizinkan untuk terbang ke Kuching, Miri dan Sibu dalam percobaan untuk menarik wisatawan di Sarawak.[11]

Rencana masa depan termasuk:

  • Meningkatkan jumlah pesawat ke 20 tidak lewat dari tahun 2010.[10]
  • Singapura-Brunei, Singapura-Kemboja, Singapura-Pontianak, Singapura-Tarakan, Singapura-Kuching, Singapura-Sibu, Singapura-Miri, Singapura-KL[butuh rujukan]
  • Tiger Airways mahu menceburi penerbangan domestik di Australia, untuk menyaingi Qantas, Jetstar, Virgin Blue dan penerbangan yang lain.[butuh rujukan].
  • Tiger Airways mendapat izin dari pemerintah India untuk terbang ke 6 buah kota di India (Chennai, Kochi, Goa, Trivandrum, Kolkata and Kozhikode), dan telah mulai penerbangan ke Chennai dan Kochi.
  • Tiger Airways akan mendirikan sebuah penghubung di Seoul di Bandara Internasional Incheon. Namun, persetujuan yang terdapat pada masa kini hanya membenarkan 2 perusahaan penerbangan terbesar di Korea yaitu Asiana Airlines dan Korean Air untuk terbang ke berbagai kota internasional. Penerbangan dari Seoul ini akan diberi nama Incheon Tiger Airways dengan Tiger Airways memiliki 49% saham dalam perusahaan tersebut dan dengan bandara Incheon memegang 51%. (semua penerbangan Korea mayoritas dimiliki pihak dari Korea).[12]

Dalam pesawat

Pilihan makanan dan minuman

Sebagai sebuah penerbangan berbiaya rendah, makanan dan minuman gratis tidak disediakan, namun penumpang boleh beli dari kru kabin. Menu yang disediakan adalah makanan ringan seperti mi instan, sup dan sandwich. Minuman panas dan dingin dan bersoda juga dijual.

Hiburan

Buat saat kini, tidak terdapat Sistem Hiburan Dalam Pesawat dalam semua penerbangan Tiger Airways. Majalah penerbangan, Tiger Tales, disediakan secara gratis kepada penumpang.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "SIA ESTABLISHES HOLDING COMPANY FOR SCOOT AND TIGER AIRWAYS" (Siaran pers). 18 May 2016. Diakses tanggal 19 May 2016.  "Salinan arsip". Archived from the original on 2016-09-19. Diakses tanggal 2017-11-18. 
  2. ^ "Tiger Airways offers more flights to "hot" destinations, Tiger Airways Press Release, June 13 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  3. ^ "Singapore's Tiger Airways to pounce on Australian domestic market". Channel NewsAsia. 9 February 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-27. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  4. ^ "Growing Tiger gets its stripes". The Australian. 16 March 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  5. ^ "Tiger Airways sets up Aussie subsidiary". The Sydney Morning Herald. 19 March 2007. 
  6. ^ "Tiger Airways expansion plans supported by new aircraft deliveries and strong financial base, Tiger Airways Press Release, April 4 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  7. ^ "Tiger Airways and GATX in sale/leaseback agreement for two Airbus A320 aircraft, Tiger Airways Press Release, July 2 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  8. ^ "Tiger Airways orders up to 50 more A320 aircraft, Airbus Press Release, June 21 2007". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-01. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  9. ^ "Tiger Airways confirms order for 30 Airbus A320 planes". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-02. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  10. ^ a b "Tiger Airways looks to the future with fleet of 70 A320 aircraft". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-01. Diakses tanggal 2013-04-21. 
  11. ^ "Tiger Airways to fly to M'sian cities on Borneo Island". The Business Times. 11 September 2006. 
  12. ^ Karamjit Kaur (15 Ogos 2007). "Tiger eyes Korean air market". The Straits Times. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya