The Litigators
The Litigators merupakan novel bergenre thriller yang dikarang oleh penulis John Grisham, sekaligus menjadi karya novel fiksinya yang ke-25. Secara umum, The Litigators menceritakan dua orang mitra dalam sebuah firma hukum di Chicago yang melakukan class action lawsuit/gugatan perwakilan kelompok untuk isu obat penurun kolesterol pada sebuah perusahaan farmasi besar. Buku ini lebih humor dari buku-buku Grisham sebelumnya. Buku ini memiliki tema yang mirip dengan buku-buku Grisham sebelumnya, cerita tentang pengacara muda yang muak dengan pekerjaannya di sebuah firma hukum besar yang kemudian pindah ke pekerjaan di tempat kecil yang kurang menguntungkan pernah muncul dalam bukunya yang berjudul The Associate. Aksi gugatan ke perusahaan besar yang ada dalam The Litigators juga pernah muncul dalam buku Grisham lainnya berjudul The Runaway Jury. Kritikan terhadap buku ini bermacam-macam namun secara umum mencatat bahwa buku ini kurang tegang. Meski demikian, baik versi hardcover maupun ebook mencapai status #1 best seller baik di The New York Times maupun The Wall Street Journal, namun tidak debut di posisi #1 pada USA Today karena tak ada pemisahan kategori fiksi dan non-fiksi. Beberapa kritikus masih berharap buku ini dapat diadaptasi dalam layar lebar. Latar BelakangMelalui 24 novel yang telah terbit dalam 29 bahasa, Grisham telah menjual kurang lebih 250 juta buku dengan status international bestseller[1][2]. Dengan dirilisnya The Litigators, total Grisham telah memproduksi 23 novel fiksi dewasa dan 2 novel fiksi anak-anak serta koleksi cerita pendek. Sebagai tambahan, ia juga membuat satu buah buku non-fiksi. Sehingga beberapa sumber mengatakan bahwa The Litigators merupakan bukunya yang ke-23,[2] ke-25,[3] atau ke-26.[4] Dalam bagian pertama dari dua bagian wawancaranya bersama The Wall Street Journal, Grisham mengaku bahwa ia kerap kali memasukkan unsur humor dalam buku-bukunya namun selalu dihilangkan selama proses editorial, dan unsur humor ini ternyata tak hilang dari proses editorial terhadap The Litigators[5]. Pada wawancara bagian ke-dua, ia menceritakan bahwa inspirasi bukunya datang dari iklan di TV dan kasus Tumpahan Minyak Deepwater Horizon pada tahun 2010.[6] PlotTokoh utama dalam buku ini merupakan pengacara bernama David Zinc bersama dua pengacara lainnya yakni Wally Figg dan Oscar Finley. David, pengacara lulusan Sekolah Hukum Harvard yang memutuskan keluar dari firma hukum tempatnya bekerja. Meski gaji yang didapat memang besar namun ia merasa tak bahagia karena firma hukumnya membuatnya bekerja begitu keras hingga ia tak punya waktu untuk istrinya yang saat itu ingin memiliki bayi.[7] David kemudian bergabung dengan firma hukum kecil di sudut kota Chicago milik Oscar dan Wally yang bernama Finley & Figg. Davidpun kini tak lagi jadi corporate lawyer seperti pada tempat kerja lamanya dan menjadi pengacara jalanan. Finley & Figg biasanya hanya mengurus kasus perceraian dan surat wasiat, tetapi kini mereka harus mengurus kasus obat penurun kolesterol bernama Krayoxx yang justru mengakibatkan kerusakan jantung dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, Wally memutuskan untuk menuntut perusahaan farmasi besar bernama Varrick Labs. Ia mulai melakukan investigasi, mengumpulkan pengonsumsi Krayoxx yang meninggal namun Ia tak meneliti dahulu kandungan dalam Krayoxx, dengan iming-iming uang ganti rugi yang akan dibayarkan perusahaan bila kasusnya ia menangkan, ia mulai mendatangi klien-kliennya.[7] Ketiganya belum pernah menjadi litigation lawyer, namun kini mereka harus berhadapan dengan perusahaan farmasi super besar yang diwakili oleh firma hukum besar dengan ratusan pengacara. Proses pengadilan yang panjang dan melelahkan membuat Oscar akhirnya jatuh sakit, dan Wally menjadi seorang pecandu alkohol karena tekanan pekerjaan yang ia alami. Akhirnya tuntutan yang dimulai oleh Willy tersebut harus David akhiri, Finley & Figg harus kalah dari tuntutan tersebut karena ternyata Krayoxx tak memiliki kandungan yang berbahaya.[7] Tak hanya sibuk dengan kasus Krayoxx, David juga menangani kasus racun pada mainan anak-anak, ia pertama kali mendengar kasus dari asistem rumah tangga teman istrinya yang cucunya mengalami keracunan dan menyebebakan kerusakan otak. Meski kalah dalam kasus Krayoxx, David ternyata mampu memenangkan kasus racun mainan ini, sebagai seorang lulusan Harvard yang cerdas dan dermawan, ia tak menggunakan keuntungan untuk pribadinya, ia menawarkannya dana untuk Wally dan Oscar untuk membangun perusahaan dari awal lagi, tetapi pada akhirnya David membuka firma hukumnya sendiri karena Wally kerap melakukan malpraktik hukumnya dan Oscar tak punya keinginan untuk mengatasi kasus-kasus besar.[7] PublikasiBeberapa retail buku terkenal seperti Amazon.com, Barnes & Noble, dan Walmart merilis buku dalam versi hardcover di Amerika Serikat yang dicetak oleh penerbit Doubleday pada 25 Oktober 2011. Di Inggris, buku tersebut dijual dalam sampul yang berbeda yang dibuat oleh Hodder & Stoughton pada hari yang sama. Random House merilis versi paperback pada 26 Juni 2012. The Litigators juga tersedia dalam versi audiobook yang dinarasikan oleh Dennis Boutsikaris. Selain itu juga tersedia dalam format ebook. Format lain yang dirilis 25 Oktober juga meliputi format large-print, CD, dan abridged compact disc. Edisi terbatas dirilis pada 22 November 2011. Ulasan KritisTobin Harshaw dari Bloomberg L.P. menuliskan bahwa The Litigators memuat "pandangan lucu sekaligus mengerikan soal gugatan perwakilan kelompok".[3] Christopher John Farley dari The Wallstreet Journal berpendapat bahwa The Litigators adalah buku paling ringan dari karya-karya Grisham sebelumnya.[5] Publisher Weekly menyebutnya "pandangan lucu yang menggigit pada profesi pengacara yang berada di barisan bawah rantai makanan",[8] ia juga menyebut "akhir cerita taki benar-benar sesuai dengan humor gelap yang ada di bagian pengantar". Louis Bayard dari The Washington Post mengatakan bahwa buku ini adalah permulaan yang bagus untuk mereka yang lelah pada karya-karya Grisham. CNN mendeskripsikannya "yang terbaik dan terburuk yang ditawarkan pada sistem peradilan Amerika".[9] Andrea Simakis dari The Plain Dealer menulis bahwa buku ini seperti "hidangan hangat" daripada karya-karya Grisham lain yang biasanya lebih seperti "fiksi kripik kentang".[10] Rick Arthur dari The National Uni Emirat Arab menyebut bahwa buku itu sebagai persilangan antara karya Grisham sebelumnya dalam The Street Lawyer dan The King of Torts, ia juga menulis bahwa tokoh protagonis dalam The Litigators tak jauh berbeda dengan The Firm dan The Rainmaker[4]. Geoffrey Wansell dari Daily Mail menulis lebih positif yang menggambarkan bahwa buku tersebeut "bentuk kembali yang luar biasa, memuat semangat yang ada dalam buku pertamanya meski tak sebaik buku pertama tersebut", Wansell juga mencatat bahwa Grisham kembali ke salah satu tema yang paling sering dibawakannya yakni idealisme pengacara muda yang berjuang dengan kesadaran bahwa korporasi hanya peduli untuk memaksimalkan keuntungan.[2] Selain itu, buku ini banyak menuai kritik khususnya karena kurangnya unsur ketegangan didalamnya. Carol Memmot dari USA Today mengatakan bahwa Grisham sebenarnya ingin menggambarkan semangat yang sama dari cerita Daud dan Goliat namun terlewatkan unsur ketegannya yang sebenarnya telah mampu ia wujudkan karya-karya fiksi lainnya.[11] Harshaw dari Bloomberg membandingkan kegagalan The Litigators dalam membangun suasana ketegangan tak seperti pada The Firm[3]. Arthur mengatakan bahwa plot cerita dalam buku tersebut sering kali tak masuk akal, tak mencurigakan, dan tak memuaskan.[4] Meski alurnya sangat bisa diprediksi, tetapi Bayard menjelaskan bahwa buku tersebut gebrakan baru dari tema-tema melodrama biasanya, melalui buku ini juga perusahaan digambarkan tak selalu sebagai pihak antagonis yang pasti salah, dan yang terbaik adalah bahwa tak ada pihak yang terbunuh karena terlalu dekat dengan kebenaran. Referensi
|