The Lamb Lies Down on Broadway
The Lamb Lies Down on Broadway adalah sebuah album konsep yang direkam dan dirilis pada tahun 1974 oleh grup musik progressive rock asal Inggris, Genesis. Album ini terdiri dari dua keping kaset/CD. Album ini adalah album studio keenam dari Genesis dan sekaligus merupakan album terakhir dengan Peter Gabriel sebagai vokalis utama band ini. PremisAlbum ini bercerita mengenai sebuah cerita surrealis dari seorang anak muda jahat asal Puerto Rico bernama Rael. Rael tinggal di New York dan melalui kehidupan bawah tanah yang penuh dengan bahaya-bahaya yang mengerikan demi menyelamatkan adiknya yang bernama John. Beberapa peristiwa dan nama tempat yang disebutkan dalam album ini berasal dari mimpi Peter Gabriel. Dalam film dokumenter yang dirilis tahun 1991, “Genesis: A History”, Phil Collins mengatakan “ini adalah cerita tentang sebuah pribadi yang terpisah” (merujuk pada penampilan live lagu “It”). Dalam konteks ini, Rael meyakini bahwa dia selain sedang mencari John, juga sebenarnya dia sedang mencari bagian yang hilang dari dirinya sendiri. Lagu-lagu dalam album ini banyak menyindir mitologi, revolusi seksual, periklanan, dan konsumerisme. Lagu “The Lamb Lies Down on Broadway”, “The Carpet Crawlers”, dan “In The Cage” adalah lagu-lagu yang menjadi favorit dari band ini untuk dibawakan secara live di konser-konser mereka. “In The Cage” dan “The Carpet Crawlers” temasuk dalam daftar lagu yang dibawakan Genesis dalam tur “Turn It On Again: The Tour” pada tahun 2007, dengan lagu “The Carpet Crawlers” sebagai lagu penutup dalam konser tersebut. Latar belakangPeter Gabriel absen dari penulisan lagu di album ini serta absen pula dalam sesi latihan/pemantapan band, karena dia harus berkonsentrasi pada urusan pribadinya (istrinya mengalami kesulitan dalam masa kehamilannya). Karena alasan ini, sebagian besar komposisi lagu dalam album ini lalu dibuat oleh Tony Banks, Mike Rutherford, dan Phil Collins, dengan beberapa kontribusi kecil dari Steve Hackett. Pada hakikatnya inilah kali pertama Genesis membuat komposisi lagu tanpa peran Gabriel di dalamnya. Gabriel kemudian dengan tegas menuntut agar bagian menulis cerita dan lirik lagu dalam album ini diserahkan kepada dirinya sepenuhnya. Tuntutan Gabriel inilah yang di kemudian hari menimbulkan friksi di tubuh Genesis, karena sebenarnya Mike Rutherford sebelumnya telah menyarankan agar cerita di album konsep ini didasarkan pada karya sastra Antoine de Saint Exupery yang berjudul “The Little Prince”. Ketika Gabriel akan menambahkan lirik dalam lagu yang ditulis oleh personel Genesis lainnya (seperti lagu “The Lamia” karya Tony Banks dan lagu “Here Comes the Supernatural Anaesthetist” karya Hackett), personel yang menulis lagu itu sering menuntut agar pencantuman lirik disesuaikan dengan struktur lagu agar menjadi lagu yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa Gabriel kurang peka dengan rekan-rekan seband-nya sehingga menyebabkan terjadinya hal-hal seperti disebut di atas. Ketika masa pra-produksi album ini, Gabriel dikontak oleh seorang pembuat film bernama William Friedkin (yang sedang menikmati kesuksesan dengan filmnya The Exorcist). Friedkin membicarakan kemungkinan bekerjasama dengan Gabriel untuk membuat film setelah ia membaca cerita pendek Gabriel yang dimuat dalam sleeve album “Genesis Live”. Walaupun rekan-rekannya di Genesis menolak hal itu, Gabriel tetap ngotot dan meninggalkan mereka untuk mengerjakan beberapa bagian awal dari naskah skenario film itu. Kendati demikian, proyek itu akhirnya kandas karena Friedkin malah mengajak band Tangerine Dream untuk membuat musik score dari film Friedkin selanjutnya yang berjudul Sorcerer. Gabriel pun kemudian kembali ke bandnya. Penerimaan mediaDi Majalah Q and Mojo Special Edition Pink Floyd and The Story of Prog Rock, album ini menduduki peringkat 14 dalam daftar “40 cosmic rock albums”. Album ini juga menduduki peringkat kesembilan dalam daftar yang dirilis majalah Uncut bertajuk “10 album konsep terbaik”. Oleh majalah tersebut, album ini dideskripsikan sebagai sebuah album yang sangat berkesan dan berpengaruh, serta mengandung unsur teatrikal yang murni (dalam artian positif) dan merupakan karya Gabriel yang terbaik. Lirik yang padat dan musikalitas yang kompleks yang terkandung dalam album ini menjadi pokok pembahasan dalam sebuah buku yang ditulis oleh Kevin Holm-Hudson, seorang profesor di bidang teori musik. Holm-Hudson menulis “...The Lamb hadir sebagai salah satu karya seni yang paling kaya akan kreativitas di era 70-an”. Daftar lagu
CD disc 1
CD disc 2
Personel
|