The Game Awards 2020
The Game Awards 2020 adalah acara penghargaan yang menganugerahi permainan video 2020 yang terbaik. Acara ini diproduksi dan dipandu oleh Geoff Keighley, dan diselenggarakan pada 10 Desember 2020. Pra-acara dipandu oleh Sydnee Goodman. Tidak seperti The Game Awards sebelumnya, acara ini disiarkan secara virtual karena pandemi COVID-19; Keighley membawakan acara di sebuah panggung di Los Angeles, sementara penampilan musik diselenggarakan secara virtual di panggung di London dan Tokyo. Acara ini memperkenalkan Future Class yang pertama, sebuah daftar individu dari industri permainan video yang mewakili masa depan permaian video, penghargaan Innovation in Accessibility, suatu penghargaan bagi permainan yang menampilkan games that featured notable opsi aksesibilitas yang penting. Acara ini disiarkan langsung di 45 platform berbeda. Acara ini menampilkan musik dari London Philharmonic Orchestra[b] dan Eddie Vedder, serta penampilan dari tamu selebriti, termasuk Reggie Fils-Aimé, Gal Gadot, Brie Larson, dan Keanu Reeves. The Last of Us Part II menerima paling banyak nominasi dan penghargaan dalam sejarah acara ini—masing-masing sebelas dan tujuh—dan dianugerahi Game of the Year. Neil Druckmann dan Halley Gross memenangkan Best Narrative untuk karyanya dalam permainan ini, sementara Laura Bailey meraih Best Performance untuk perannya sebagai Abby. Beberapa permainan baru diumumkan, termasuk Ark II, Perfect Dark, dan permainan Mass Effect yang belum berjudul. Acara ini merupakan yang termahal pada saat itu. Acara ini disaksikan oleh 83 juta streamer, terbanyak dalam sejarah acara ini pada saat itu,[c] dengan 8.3 juta pemirsa secara serentak pada puncaknya. Acara ini menerima ulasan beragam dari publikasi media, dengan pujian yang ditujukan ke pengumuman permainan baru, dan kritikan karena tidak memberikan para pengembang lebih banyak waktu untuk berbicara. Sebagian kritikus dan pemirsa menduga kesuksesan The Last of Us Part II disebabkan oleh praktik crunch oleh pengembang. Latar belakangSeperti acara The Game Awards tahun-tahun sebelumnya, acara ini dipandu dan diproduksi oleh jurnalis permainan Kanada Geoff Keighley. Keighley kembali berperan sebagai produser eksekutif bersama Kimmie Kim, serta Richard Preuss dan LeRoy Bennett masing-masing kembali berperan sebagai sutradara dan pengarah kreatif.[5] Sydnee Goodman kembali memandu pra-acara.[6] Karena pandemi COVID-19, Keighley tidak ingin membawakan acara seperti biasanya.[7] Tanpa ingin hiatus dan terinspirasi oleh kesuksesan Summer Game Fest,[8] Keighley mempertimbangkan membawakan acara dari rumahnya tetapi dewan mendesaknya untuk mencoba acara yang lebih besar seperti tahun sebelumnya.[9] Jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan di California, kru memiliki beberapa rencana cadangan, termasuk siaran dari rumah Keighley.[2] Keighley bekerjasama dengan mitranya untuk mengembangkan suatu acara virtual;[7] Keighley dan tim mengambil inspirasi dari acara-acara lainnya sepanjang tahun ini, termasuk Konvensi Nasional Partai Demokrat, dengan "penonton" ditampilkan dalam layar virtual,[10] serta Penghargaan Emmy Primetime ke-72, di mana pembawa acara berada di panggung dan pemenang menerima penghargaan via video call.[9] Acara ini menggunakan tiga panggung musik di Los Angeles, London, dan Tokyo; dengan masing-masing peserta yang sedikit, yang sebagian besar terkait dengan kru produksi dan presenter. Keighley berkata bahwa ini memudahkan mereka untuk memasukkan acara tambahan seperti acara sebelumnya, serta menjelajahi acara mendatang ke tempat yang berbeda.[7] Acara tahun 2020 menampilkan produksi dari lebih dari 400 orang, enam di antaranya merupakan karyawan tetap—dengan anggaran di bawah US$10 juta[11] dan merupakan yacara yang termahal pada saat itu, sebagian karena persyaratan tes COVID-19 untuk kru dan pengaturan kamera jarak jauh di seluruh dunia.[2] Acara ini tetap memperoleh laba karena pendapatan dari pengiklan dan sponsor, serta pendapatan minor dari layanan streaming.[11] Tema acara ini adalah kekuatan dan kenyamanan karena dampak dari pandemi. Keighley menginginkan tema persatuan, serta memberikan perilisan PlayStation 5 dan Xbox Series X/S pada November 2020; Keighley merujuk The Game Awards 2018 sebagai contoh dari tema ini, yang telah dipimpin oleh Reggie Fils-Aimé dari Nintendo, Phil Spencer dari Microsoft, dan Shawn Layden dari Sony yang berbagi panggung.[12] Keighley merasa bahwa inklusi bintang film dan televisi merupakan cara yang menarik untuk memperlihatkan apresiasi yang lebih besar untuk industri permainan video. Timnya ingin menggaet Henry Cavill dalam acara ini, tetapi dia sibuk dengan syuting The Witcher.[8] Saat mengembangkan acara ini, Keighley berbicara kepada ratusan pemirsa via Zoom untuk membahas minat mereka,[9] yang seringkali bersama figur industri permainan video seperti presiden Valve Corporation, Gabe Newell, dan direktur kreatif Epic Games, Donald Mustard.[12] Seperti acara sebelumnya, acara ini berjalan beriringan dengan Game Festival, terdiri dari demonstrasi yang dapat dimainkan dan konten tambahan dalam permainan.[9] Acara ini memperkenalkan Future Class yang pertama, suatu daftar individu dari industri permainan video yang mewakili masa depan permainan video. Orang-orang yang ditunjuk meliputi profesional industri permainan video seperti Blessing Adeoye Jr. dari Kinda Funny, Halley Gross dari Naughty Dog, and Kallie Plagge dari GameSpot.[13] Acara ini disiarkan pada 10 Desember 2020, disiarkan langsung di lebih dari 45 platform daring.[5] Acara ini disiarkan di lebih dari sepuluh jaringan di Tiongkok, termasuk Bilibili, Douyin, dan Huya Live, dan di beberapa jaringan di India termasuk Disney+ Hotstar, JioTV, dan MX Player.[14] PengumumanSekitar April dan Mei 2020, Keighley khawatir tentang kemungkinan kurangnya pengumuman permainan karena dampak COVID-19 pada industri permainan video; namun, beberapa pengembang mampu mengumpulkan pengumuman dan trailer mereka untuk demonstrasi.[8] Pengumuman permainan yang baru saja dirilis dan yang akan datang dilakukan untuk:[4]
Permainan baru yang diumumkan selama acara meliputi:[4]
Pemenang dan nominasiNominee untuk The Game Awards 2020 diumumkan pada 18 November 2020.[15] Permainan yang dirilis pada atau sebelum 20 November 2020 layak dipertimbangkan.[16] Nominee disusun oleh suatu panel juri yang terdiri dari anggota dari 96 saluran media secara global;[8] surat suara dikirim ke saluran pada 29 Oktober dan dikembalikan pada 6 November, meski mereka memiliki waktu hingga 13 November untuk mengumpulkan surat suara terbaru. Saluran media wajib mengumpulkan tiga permainan untuk setiap kategori untuk menentukan nominee.[16] Pemenang ditentukan antara voting juri (90%) dan voting publik (10%); voting publik dilakukan via situs web resmi dan di platform media sosial seperti Facebook dan Twitter, dan ditutup pada 9 Desember.[17] Dua pengecualian yakni penghargaan Most Anticipated Game dan Player's Voice, yang sepenuhnya dinominasikan dan dipilih oleh publik;[18][19] yang pertama ditentukan secara eksklusif di Twitter dan diumumkan selama acara berlangsung,[18] dan yang kedua diumumkan pada 8 Desember setelah beberapa babak voting.[19] Penghargaan Innovation in Accessibility ditambahkan untuk permainan yang menampilkan opsi aksesibilitas yang penting.[20] Sekitar 18,3 juta orang berpartisipasi dalam voting, dua kali lipat dari acara sebelumnya.[21] PenghargaanPemenang ditampilkan pertama dalam format tebal dan ditandai dengan double-dagger (‡).[22] Permainan videoEsport dan kreator
Permainan dengan beberapa nominasi dan penghargaanBeberapa nominasiThe Last of Us Part II menerima sebelas nominasi, terbanyak dalam sejarah acara ini. Permainan lainnya dengan beberapa nominasi meliputi Hades dengan sembilan nominasi, Ghost of Tsushima dengan delapan nominasi, Final Fantasy VII Remake dengan enam nominasi, dan Doom Eternal dengan lima nominasi. Sony Interactive Entertainment memiliki total 26 nominasi, lebih banyak dari penerbit lainnya, diikuti oleh Supergiant Games dan Xbox Game Studios dengan delapan nominasi.[15]
Beberapa penghargaanThe Last of Us Part II menerima penghargaan terbanyak dalam sejara acara ini dengan tujuh penghargaan. Empat permainan—Among Us, Final Fantasy VII Remake, Ghost of Tsushima, dan Hades—meraih dua penghargaan. Selain dua permainan yang memenangkan penghargaan, Sony Interactive Entertainment meraih total sembilan penghargaan, sementara Innersloth, Square Enix, Supergiant Games, dan Xbox Game Studios memenangkan dua penghargaan.[22]
Presenter dan penampilanPresenterIndividu berikut, diurutkan berdasarkan penampilan, mempersembahkan penghargaan atau memperkenalkan trailer. Semua penghargaan lainnya dipersembahkan oleh Keighley atau Goodman.[1][27][28][29]
PenampilanIndividu atau kelompok berikut menampilkan musik.[1][2][31] Rencana versi orkestra dari musik Cyberpunk 2077 dihapus saat permainan ini ditunda ke hari yang sama dengan acara ini, menjadikannya tidak layak untuk nominasi.[14]
Rating dan penerimaanNominasiCorey Plante dari Inverse merasa bahwa tanggal tenggat menyebabkan beberapa permainan ditolak, termasuk Demon's Souls dan Marvel's Spider-Man: Miles Morales, serta Pokémon Sword and Shield, yang layak dinominasikan pada penghargaan tahun 2019 dan 2020 tetapi tidak diakui. Plante merasa bahwa Ghost of Tsushima lebih layak masuk nominasi Best Score and Music daripada Doom Eternal.[32] Matthew Byrd dari Den of Geek juga mengakui kurangnya pengakuan Demon's Souls dan Marvel's Spider-Man: Miles Morales.[33] Kat Bailey dari USgamer mempertanyakan nominasi Doom Eternal untuk Game of the Year, dengan menyebutnya "berantakan, tidak berfokus, dan, yah, tidak sebagus" pendahulunya.[34] Alex Walker dari Kotaku Australia juga menemukan bahwa nominasinya salah tempat dan permainan yang dipertimbangkan seperti Half-Life: Alyx dan Microsoft Flight Simulator lebih layak.[35] AcaraAcara ini menerima ulasan beragam dari publikasi media. Dean Takahashi dari VentureBeat memuji acara ini, terutama menghargai perayaan permainan yang beragam seperti The Last of Us Part II dan Tell Me Why serta pengumuman permainan baru yang bervariasi dan menarik.[36] Todd Martens dari Los Angeles Times merasa bahwa acara ini seharusnya memberikan lebih banyak waktu bagi para pengembang untuk berbicara dan membahas visi artistik di balik permainan mereka, dan menyatakan bahwa acara ini sedikit mendemonstrasikan permainan video sebagai seni.[37] Martin Robinson dari Eurogamer berkata bahwa acara ini "sederhana" tetapi menyebutnya sebuah "iklan sepanjang tiga jam".[29] Ana Diaz dari Inverse mengkritik pengumuman pemenang yang cepat di antara premiere dan selama acara, mencegah para pengembang menerima penghargaan, dan fokusnya pada aktor Hollywood melebihi kreator permainan video.[38] Seperti halnya kekhawatiran terhadap dominasi Death Stranding dalam nominasi dan penghargaan untuk acara tahun 2019 karena persahabatan Hideo Kojima dengan Keighley, sebagian pemirsa berbagi kekhawatiran terkait The Last of Us Part II pada penghargaan tahun 2020, baik karena kesuksesannya meraih penghargaan dan karena praktik crunch dari pengembang.[23] The Last of Us Part II diterima dengan baik pada perilisan tetapi elemen narasi memecah belah beberapa kritikus dan pemain, dan permainan ini telah mengalami review bombing;[39] Keighley mengklarifikasi bahwa acara penghargaan ini tidak dimanipulasi seperti yang disimpulkan sebagian pemirsa dan tidak ada pengaruh Naughty Dog atau stafnya dalam seleksi penghargaan, dan menyebutkan bahwa popularitasi permainan ini di antara pemain dan media dibuktikan dengan posisi runner-up dalam penghargaan Player's Voice.[23] Ian Walker dari Kotaku mengkritik kemenangan Best Game Direction oleh permainan ini, dengan menyatakan bahwa Hades seharusnya menang karena budaya kerja pengembang Supergiant Games yang kurang menuntut.[40] Peter Glagowski dari TheGamer juga merasa bahwa penghargaan yang diraih permainan ini merupakan pesan yang melenggangkan budaya crunch dalam pengembangan permainan.[41] Keighley merasa bahwa sulit untuk memasukkan kriteria terkait permainan yang dikembangkan di bawah praktik industri yang buruk seperti crunch ke dalam proses seleksi penghargaan tanpa menjadi slippery slope, tetapi percaya bahwa diskusi praktik ini harus menjadi percakapan yang digelar oleh komunitas yang lebih besar.[23] PemirsaLebih dari 83 juta streamer menyaksikan acara ini, terbanyak dalam sejarah acara ini pada saat itu,[c] dengan 8,3 juta pemirsa secara serentak pada puncaknya.[43] Di Twitch, acara ini meraup lebih dari 2,63 juta pemirsa secara serentak, lebih dari dua kali dari tahun sebelumnya, dengan 9.000 kreator melakukan co-streaming acara ini. Di YouTube, jumlah pemirsa langsung meningkat 84 persen dari tahun sebelumnya. Jam tayang langsung total meningkat lebih dari 129 persen di Facebook Gaming, Twitch, dan YouTube. Acara ini menjadi tren dunia di Twitter, dengan peningkatan 31 persen dalam hal percakapan dari tahun sebelumnya, sementara penggunaan tagar #TheGameAwards meningkat 107 persen.[14] Keighley terkejut dengan pertumbuhan acara yang konsisten selama bertahun-tahun, tetapi mengakui bahwa acara ini membuatnya khawatir "bahwa tahun di mana acara ini tidak tumbuh ... Pasti akan ada tahun di mana kami tidak memiliki pemirsa yang sama".[8] Catatan
Referensi
Pranala luar |