Thanatephorus cucumeris
Thanatephorus cucumeris (teleomorf), syn. Rhizoctonia solani (anamorf), adalah cendawan penting penyebab penyakit tanaman pertanian. Patogen ini berbahaya karena memiliki inang yang luas, menyebar di seluruh dunia, dan dapat menyebabkan kegagalan budidaya tanaman. Gejala penyakit yang ditimbulkannya sudah dikenal sejak lama, dan penyebabnya ditemukan di akhir abad ke-19. wujud gejala bermacam-macam tergantung dari tanaman inangnya. Yang paling dikenal adalah layu bibit (damping off), namun dapat menyebabkan pula busuk pangkal batang (collar rot), busuk akar (root rot), maupun wire stem. R. solani menyerang tanaman muda maupun terna yang batangnya lunak. Karena bagian yang diserang adalah akar atau bagian bawah batang, kerusakan yang ditimbulkannya sangat serius. Cendawan ini terutama bersifat tular-tanah (soil-borne). Pada akar yang parah terserang atau pada kultur buatan tampak seperti benang-benang halus, yang merupakan hifanya. Di alam, bentuk anamorf (tipe aseksual) yang paling sering ditemukan, meskipun tidak diketahui spora aseksualnya (konidiospora). Pada waktu atau kondisi tertentu, bentuk seksualnya akan menghasilkan spora seksual (basidiospora). Pengetahuan akan daur hidup cendawan ini penting dalam mengelola dan mengendalikan patogen ini. PenemuanJulius Kuhn, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman, pada tahun 1858 melaporkan dan mendeskripsi cendawan yang ditemukan pada tuber kentang yang sakit dan menamainya Rhizoctonia solani. Rhizoctonia dibentuk dari dua kata bahasa Yunani: ῥίζα (rhiza, "akar") dan κτόνος (ktonos, "pembunuh"). Kata sifat solani, dari bahasa Latin, adalah nama genus untuk kentang. Ketika laporan ini keluar, penyakit yang ditimbulkannya sudah sangat dikenal di kalangan petani.[1] Referensi
|