Terong (bahasa Jawa: Térong) adalah desa di Kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia yang terletak paling Utara dari Kecamatan Dlingo. Desa ini merupakan desa yang secara politik paling dinamis dibanding desa-desa lainnya di Kecamatan Dlingo, hal ini bisa ditunjukkan dengan partisipasi politik masyarakatnya yang tinggi dalam setiap pesta demokrasi dalam Pilkada maupun Pemilu. Di samping juga dari sisi pembangunan pendidikan termasuk yang paling menonjol sehingga kultur masyarakat yang kritis sudah mulai terbangun terutama pada saat ini hampir setiap keluarga memiliki kesadaran untuk menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Tinggi.
Desa Terong terbagi atas sembilan pedukuhan yang dibagi lagi menjadi 42 rukun tetangga.[2] Seperti wilayah lain di Kabupaten Bantul, Desa Terong tidak dibagi atas satuan wilayah Rukun Warga (RW). Berikut merupakan pedukuhan di Desa Terong beserta karakteristik wilayahnya:
Pedukuhan Kebokuning
Terletak di paling barat Desa Terong berbatasan langsung dengan Kecamatan Pleret dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Muntuk. Pedukuhan yang dikepalai oleh Tulus terdiri atas empat RT berada di sebelah barat jalan utama yang melintasi desa ini (jalan Patuk-Dlingo), merupakan pedukuhan yang paling aktif dalam setiap kegiatan di wilayah Desa Terong, dengan mayoritas pekerjaan sebagai pegawai maupun wiraswastawan dengan lebih sedikit dibanding pedukuhan lain sebagai petani.
Ngenep
Terletak di timur laut Desa Terong, berbatasan langsung dengan Kecamatan Patuk (bagian dari Kabupaten Gunung Kidul), mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Pedukuhan ini agak terpencil karena tidak dilintasi oleh jalan utama, dikepalai oleh Juwinto.
Pancuran
Terletak di timur Desa Terong dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Pedukuhan ini dikepalai oleh Sugiyadi, dan di pedukuhan ini terdapat satu-satunya pasar Desa Dangwesi.
Pencitrejo
Letaknya diapit oleh Pedukuhan Sendangsari, Kebokuning, Ngenep, Terong I, dan Terong II merupakan pedukuhan terluas di Desa Terong, dikepalai oleh Sundari. Wilayah ini memiliki empat RT dan dilintasi oleh jalan utama desa dengan mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Di pedukuhan ini terdapat salah satu dari dua puskesmas kecamatan yang ketika terjadi gempa bumi Yogyakarta tahun 2005 mengalami rusak parah dan kini telah dibangun kembali sebagai puskesmas rujukan yang memiliki ruang rawat inap, selain itu di Pencitrejo terdapat SMPMuhammadiyah, satu-satunya SMP di desa Terong, juga terdapat Taman Kanak-Kanak (TK) serta terdapat lapangan sepak bola desa.
Rejosari
Terletak tepat di tengah-tengah Desa Terong dengan mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian petani dan pengrajin kayu (seperti pembuatan kusen dan berbagai kebutuhan untuk bangunan). Di pedukuhan ini terdapat satu-satunya Madrasah Tsanawiyah Negeri.
Terong I
Pedukuhan terkecil yang berada di Desa Terong yang hanya memiliki dua RT, dikepalai oleh Ribut Riyanto, sebenarnya merupakan pusat setiap aktivitas dari Desa Terong karena pada pedukuhan ini terdapat persimpangan utama menuju Imogiri, Pleret, Dlingo, dan ke arah Patuk. Penduduknya sebagian besar sebagai pedagang, petani, dan pegawai
Terong II
Pedukuhan yang dikepalai oleh Darsono diapit oleh Rejosari, Pencitrejo, Terong I, dan Saradan ini memiliki enam RT dan terdapat pusat pemerintahan Desa Terong, di pedukuhan ini terdapat Sekolah Dasar Negeri dan Taman Pemakaman Umum milik desa.
Saradan
Pedukuhan ini terletak di tenggara Desa Terong, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Sendang sari
Pedukuhan ini terletak paling utara Desa Terong, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin kayu.
Pemerintahan Desa Terong
Lokasi kantor Desa Terong:
Dusun Terong II (Jl. Raya Patuk - Dlingo km.8), Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kode Pos 55783.
Aktivitas Budaya Desa Terong
Karnaval budaya dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang selalu atraktif dengan menampilkan ciri-ciri khas masing-masing pedukuhan. Setiap warga selalu antusias untuk mempersiapkan karnaval dan rela meninggalkan pekerjaannya pada hari karnaval.
Penduduk Desa Terong sangat taat dalam menjalankan aktivitas keagamaan yang hampir ada di setiap pedukuhan bahkan setiap RT memiliki kelompok-kelompok pengajian. Selain karnaval budaya dalam rangka hari kemerdekaan, setiap hari-hari besar Islam warga Desa Terong juga kerap melaksanakan karnaval budaya dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan.
Pemuda pemudi Desa Terong yang tergabung dalam Karang Taruna sangat aktif melakukan pemberdayaan kepada warga desa seperti memberikan pencerahan tentang demokratisasi kepada warga, penguatan ekonomi produktif, rajin melaksanakan pelatihan tanggap bencana, serta rutin mengampanyekan Gerakan Remaja Sayang Ibu.
Para perantau dari Desa Terong yang terdapat di Jakarta dan sekitarnya membentuk paguyuban untuk saling menjaga silaturahmi antar sesama warga perantauan, setiap bulan selalu diadakan kegiatan arisan keliling di setiap tempat tinggal anggotanya. Setiap dua tahun sekali selalu melaksanakan kegiatan mudik bersama ke kampung halaman.
Aktivitas Politik
Sebagian besar warga Desa Terong terafiliasi pada organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah.
Setiap pelaksanaan Pemilihan Umum maupun Pemilihan Kepala Daerah Langsung, warga Desa Terong memiliki persentasi terbanyak berpartisipasi dalam pemberian suara dibanding desa lainnya di Kecamatan Dlingo.