Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial adalah suatu konsep dalam ilmu sosial yang mengindikasikan bahwa dalam suatu hubungan sosial terdapat unsur-unsur seperti ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling memberikan manfaat.[1] Ganjaran merujuk pada hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pengorbanan, sedangkan pengorbanan mencakup segala sesuatu yang dihindari, dan keuntungan adalah hasil ganjaran yang dikurangi dengan pengorbanan.[1] Pertentangan teoriPertentangan terkait teori pertukaran sosial berhubungan dengan pertentangan antara orientasi individualis dan kolektivis. Homans merupakan seseorang yang sangat menekankan pada pendekatan individualistis terhadap perkembangan teori sosial. Hal ini berbeda dengan penjelasan Claude Lévi-Strauss yang bersifat kolektivis, khususnya mengenai perkawinan dan pola-pola kekerabatan. Ahli antropologi asal Prancis Lévi-Strauss mengembangkan suatu perspektif teoretis mengenai pertukaran sosial dalam analisisnya mengenai praktik perkawinan dan sistem kekerabatan masyarakat-masyarakat primitif.[2] Pola umum yang dianalisisnya adalah seorang pria mengawini putri saudara ibunya, sedangkan pola yang jarang terjadi adalah orang mengawini putri saudara ayahnya.[3] Pola yang terakhir ini dianalisis lebih lanjut oleh lanjut oleh Bronislaw Malinowski dengan pertukaran nonmaterial.[4] Dalam menjelaskan hal ini, Levi-Strauss membedakan dua sistem pertukaran yaitu restricted exchange dan generalized exchange. Pada restricted exchange, para anggota kelompok dyad terlibat dalam transaksi pertukaran langsung. Masing-masing anggota pasangan tersebut saling memberikan dengan dasar pribadi. Di sisi lain, pada generalized exchange, anggota-anggota suatu kelompok triad atau yang lebih besar lagi, menerima sesuatu dari seorang pasangan lain dari orang yang dia berikan sesuatu yang berguna.[5] Pertukaran ini memberikan dampak pada integrasi dan solidaritas kelompok-kelompok yang lebih besar dengan cara yang lebih efektif. Tujuan utama proses pertukaran ini bukan untuk memungkinkan pasangan-pasangan yang terlibat dalam pertukaran itu untuk memenuhi kebutuhan individualistisnya. Sebaliknya, pertukaran ini mengungkapkan komitmen moral individu tersebut kepada kelompok. Analisis mengenai perkawinan dan perilaku kekerabatan ini merupakan sebuah kritik terhadap penjelasan Sir James Frazer seorang ahli antropologi Inggris yang berorientasi pada aspek ekonomi dalam melihatpola-pola pertukaran yang terjadi antara pasangan perkawinan dalam masyarakat primitif. Referensi
Lihat juga |