Telkom-3
Telkom-3 adalah satelit komunikasi Indonesia yang gagal mengorbit yang disebabkan oleh kegagalan peluncuran pada 6 August 2012. Satelit ini dibuat oleh ISS Reshetnev untuk provider telekomunikasi Indonesia, PT. Telekomunikasi Indonesia. Satelit ini dibuat dengan Ekspress-1000H bus dan memiliki 32 transponder C band dan 16 transponder Ku-band. Satelit ini direncanakan mengorbit di garis orbit 118° timur diatas garis khatulistiwa.[1][2] Satelit ini kembali memasuki atmosfer bumi dan hancur pada tanggal 5 Februari 2021.[4] PeluncuranTelkom-3 diluncurkan bersamaan dengan Ekspress-MD2 dengan roket Proton-M Briz-M bagian atas pada tanggal 6 August 2012 pukul 19:31:00 UTC atau tanggal 7 Agustus 2012 pukul 02:31:00 WIB. Satelit ini diluncurkan di Site 81/24 yang terletak di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Tiga tahap pertama Proton meluncur dan berfungsi seperti yang diharapkan, dan satelit telah dipasang di bagian atas roket Briz-M yang akan membawanya ke garis orbit. Roket Briz-M menggunakan empat pembakaran dengan tahapan peluncuran untuk melakukannya. Pembakaran ketiga direncanakan agar bertahan selama 18 menit, tetapi mesinnya mati setelah 7 detik, menyebabkan satelit berada pada jalur orbit yang salah,[2][5][6] yaitu 266 x 5015 km x 49.9°.[7]Pembuat Telkom-3, ISS Reshetnev mengumumkan bahwa satelit tersebut berada dalam kendali dengan panel surya terbuka, tetapi tidak akan bisa digunakan sebagaimana mestinya, karena berada di orbit yang salah.[8] Telkom-3SSatelit pengganti yang diberi nama Telkom-3S, adalah kontrak yang dihadiahkan kepada kompetitor satelitnya, Thales Alenia Space pada 28 Juli 2014.[9] Telkom-3S diluncurkan dari Pusat Antariksa Guyana pada 14 Februari 2017 [10] dan direncanakan aktif pada 17 April 2017.[11] Kembali ke atmosfer bumiPada awal 2021, kekhawatiran muncul mengenai Telkom-3 yang kembali memasuki atmosfer bumi setelah delapan tahun mengorbit. LAPAN melaporkan bahwa mereka mulai mengamati masuknya satelit ke bumi sejak pertengahan Januari 2021.[12] Pada 1 January 2021, orbit satelit telah berkurang menjadi 217 x 555 km x 49.9°.[4] Inklinasi 49.9° berarti satelit bisa memasuki atmosfer pada rentang 49.9° LU dan 49.9° LS, dan diperkirakan memiliki resiko kecelakaan 1:140000.[13] Orbit satelit dipantau oleh radar Amerika sepanjang waktu orbitnya, dan Space-Track[4] melaporkan satelit akan memasuki atmosfer bumi antara pukul 09:26 dan 09:42 UTC pada 5 Februari 2021, dalam lengkungan Kazakhstan melewati Mongolia selatan dan China utara. Pemerintah Indonesian melaporkan meskipun Telkom-3 sudah kembali ke atmosfer bumi, lokasi tepatnya masih belum diketahui dan tidak ada laporan serpihan yang ditemukan.[14] Catatan kaki
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "zarya2" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
|