Tedunan, Wedung, Demak
Sejarah orang Banjarmasin di TedunanMenurut Hikayat Banjar-Kotawaringin, Sultan Demak yang diduga kuat adalah Sultan Trenggana telah mengirimkan seribu pasukan untuk membantu Pangeran Samudera untuk berperang melawan pamannya Pangeran Tumenggung penguasa Kerajaan Negara Daha terakhir (lokasi sekarang kecamatan Daha Selatan sekitar 145 km di utara Kota Banjarmasin). Konflik tersebut berakhir dengan kemenangan diraih oleh Pangeran Samudera sebagai Sultan Banjarmasin pertama, sedangkan Pangeran Tumenggung diizinkan menguasai dan menetap pada sebuah distrik di pedalaman (daerah Alay) dengan seribu penduduk. Dalam peperangan tersebut tertangkap pula sejumlah orang Negara Daha yang kemudian 40 orang diantaranya dibawa ke Demak dan Tadunan (Tedunan, Demak atau Tedunan, Jepara) sebagai ganti 20 orang prajurit Demak yang gugur. Kejadian tersebut pada tahun 1526.[butuh rujukan] Hikayat Banjar: Wilayah administratifWilayah Desa Tedunan terbagi menjadi tiga rukun warga dan lima belas rukun tetangga. DI tiap rukun warga terdapat lima rukun tetangga.[1] Wilayah Desa Tedunan di Kabupaten Demak berbatasan dengan sebuah desa dengan nama yang sama di Kabupaten Jepara. Pemisah kedua desa ini adalah sebuah sungai besar.[butuh rujukan] EkonomiPenduduk Tedunan mayoritas bekerja sebagai petani, nelayan dan penenun.[butuh rujukan] Fasilitas pendidikanDi Desa Tedunan terdapat sebuah lembaga pendidikan jenjang sekolah menengah pertama yaitu SMP 2 Wedung.[butuh rujukan] Referensi
|