Tatang Harlyansyah
Marsekal Madya TNI (Purn.) Tatang Harlyansyah, S.E., M.M. (lahir 25 Januari 1964) adalah seorang purnawirawan TNI-AU yang mengakhiri masa bhaktinya pada 31 januari 2022 setelah 35 Tahun Pengabdian, terakhir kali menjabat sebagai Dankodiklatau.[1] KarierTatang yang memiliki call sign penerbang "Phyton" merupakan lulusan AAU 1987. Jabatan terakhir Marsekal Bintang Tiga ini adalah Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara yang bermarkas di Halim Perdana Kusuma Tatang memulai karirnya penerbang di TNI-AU disekolah penerbang TNI-AU di lanud adisucipto memulai karir terbangnya bersama pesawat AS-202 Bravo saat masih menjadi sersan mayor satu taruna kemudian T-34C turbo mentor dan ditutup dengan menjadi siswa penerbang Hawk MK-53 di Skadron Pendidikan (Skadik) 103 Lanud Adisutjipto, Yogyakarta Setelah lulus sekolah penerbang, Tatang mulai mengawaki pesawat tempur F-5 Tiger Skadron Udara 14 yang bermarkas di Pangkalan Udara TNI AU Iswajudi menyandang Eagle-46, setelah pengabdian di Skadron Udara 14 Tatang melanjutkan karier sebagai penerbang tempur di Skadron Udara 3 mengawaki pesawat F-16 A/B Fighting Falcon menyandang "Dragon-17" dan menjadi Komandan Skadron 3 pada tahun 2001, dan Marsekal Bintang Tiga ini mendapatkan 2000 jam terbang bersama F-16 pada tahun 2010 saat itu pangkatnya sudah Kolonel PNB dan menduduki jabatan Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi. Tatang juga merupakan anggota Tim Aerobatik F-16 yang sangat terkenal medio tahun 1996-1998 Elang Biru yang merupakan Tim Aerobatik yang di persiapkan menjelang Indonesian Air Show 1996, Pada era tersebut Elang Biru dilengkapi pelatihan dan instruktur yang profesional sekaligus berpengalaman di datangkan langsung dari Amerika Serikat untuk melatih Tim Elang Biru, Berkat pelatihannya yang penuh perhitungan, Elang Biru mampu menjadi kebanggaan TNI AU dan disejajarkan dengan tim aerobatik kelas dunia. Prestasi akademik Tatang Harlyansyah juga bisa dibilang membanggakan, selama sekolah kemiliteran tidak sedikit juara yang ia dapatkan, Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, dan Sekolah Komando TNI berturut-turut ia mendapat penghargaan sebagai Lulusan Terbaik. Tidak heran sebagian besar karirnya di TNI-AU dihabiskan di medan operasi dan memegang tongkat komando dari jajaran ke jajaran lainya. Pada Tahun 2021 ia menjadi Direktur Latihan Puncak TNI-AU Angkasa Yudha Kehidupan PribadiTatang Harlyansyah Kelahiran Samarinda 1964, Ayahnya R. Hardjito dan Ibunya Martinah Gafoor, Ayahnya yang berprofesi sebagai Guru berasal dari Purwokerto dan Ibunya juga seorang guru yang berasal dari Samarinda. Tatang dibesarkan dan tumbuh dalam keluarga yang sangat sederhana di Samarinda Kalimantan Timur. Tatang adalah Sulung dari enam bersaudara. Tatang mulai bercita-cita menjadi penerbangan tempur pada saat ia duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, ia sering pulang ke kampung halaman sang ayah yang berasal dari Purwokerto dengan menggunakan Kereta Api dan melintas di Pangkalan TNI AU Maguwo yang saat ini bernama Pangkalan TNI-AU Adisutjipto dari kereta api itulah ia melihat pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) bermanuver di udara dan menjadikanya sebagai cita-cita yang menurut banyak orang di kalimantan saat itu tidak realistis karena jauh dari cita-cita kebanyakan orang di saat itu. Tatang melalui masa kecilnya di samarinda sampai pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Samarinda setamat SMP Tatang mulai pergi merantau ke tanah kelahiran sang ayah di Purwokerto, disana ia bersekolah di SMA Negeri 1 Purwokerto Sesuai dengan cita-citanya ia melanjutkan Pendidikanya di Akademi Angkatan Udara dan dilantik sebagai Letnan Dua pada tahun 1987. Ia menikah dengan Irene Roswita Kadar pada tahun 1991 dan di karuniai empat orang putra. Pendidikan
Riwayat Jabatan
Penghargaan
Referensi
|