Tan Hong Boen
Selain menjadi penulis, ia juga mengembangkan pil multivitamin bermerek Pil Kita.[1] Kehidupan pribadiTan Hong Boen lahir di Slawi, Hindia Belanda, pada tanggal 27 Februari 1905. Dia merupakan anak dari keluarga Tan Boeng Keng di Slawi. Im Yang Tjoe adalah salah satu dari sekian nama penanya. Selain nama Im Yang Tjoe, nama lain yang ia gunakan adalah Ki Hadjar Dharmopralojo, Ki Hadjar Sukowijono, dan Madame d'Eden Lovely. Namun demikian, nama Im Yang Tjoe menjadi nama yang paling disukainya, karena Boen memakainya sejak 1925 sampai dengan 1950-an.[2] Ia wafat pada 15 September 1983. KarierNovelnya yang pertama berjudul Soepardi dan Soendari (Berpisa Pada Waktoe Hidoep, Berkoempoel Pada Waktoe Mati), terbit dalam majalah Penghidoepan di Surabaya pada 1925. Inilah kali pertama Boen menggunakan nama samaran Im Yang Tjoe, ketika itu dia berusia 20 tahun. Sebagian karyanya yang lain seperti Oh Harta yang terbit pada 1928, Itoe Bidadari dari Rawa Pening dan Koepoe-Koepoe di Dalam Halimoen keduanya pada 1929, Soerat Resia di Tangkoe-ban-praoe pada 1930. Selanjutnya, Ketesan Aer Mata di Padang-lalang pada 1930, Gelap Goelita Lantaran Sajapanja Kampret dari Yomani pada 1931. Kemudian pada 1933, Boen menulis dua novel lainnya, Angin Pagoenoengan dan Koemandangnja Soemoer Djalatoenda. Karya-karya itu terbit di berbagai kota di Jawa. Setelah Indonesia merdeka, Boen juga menulis banyak cerita berlatar legenda rakyat, sejarah nusantara, dan tokoh pewayangan. 1930 sampai dengan 1932, Boen pernah menjadi pemimpin redaksi Soemanget Bandung.[2] Bibliografi
Lihat pulaReferensi
|