Taktik salamiTaktik salami atau strategi potongan salami adalah teknik memecah belah lewat ancaman dan persekutuan yang dilakukan untuk menjatuhkan oposisi. Dengan menggunakan taktik ini, panggung perpolitikan didominasi secara perlahan. Jika seorang penguasa berupaya menyingkirkan oposisi dengan kekerasan, hal tersebut akan menimbulkan perlawanan. Namun, dengan menggunakan "taktik salami", suatu faksi politik dapat memicu perpecahan di tubuh partai politik lawan dan kemudian menghancurkan partai itu dari dalam tanpa menimbulkan protes dari mereka. Taktik ini berhasil jika pelakunya berhasil menyembunyikan agenda jangka panjang mereka dan tetap terlihat bekerjasama dan membantu. Istilah "taktik salami" bahasa Hungaria: szalámitaktika) diciptakan pada akhir tahun 1940-an oleh pemimpin Partai Komunis Hungaria, Mátyás Rákosi, untuk mendeskripsikan strategi partai tersebut.[1][2] Rákosi mengklaim bahwa ia berhasil menghancurkan partai non-komunis dengan "memotong-motong mereka seperti salami."[2] Dengan menggambarkan musuh-musuhnya sebagai bagian dari kelompok fasis (atau simpatisan fasis), ia berhasil menghancurkan oposisi di sayap kanan, dan lalu oposisi dari kelompok sentris, dan kemudian orang-orang dari sayap kiri yang lebih berani hingga hanya kelompok komunis yang tersisa.[2][3] Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjut
|