Sylvia Plath
Sylvia Plath (/plæθ/;27 Oktober 1932 – 11 Februari 1963) adalah seorang penyair, novelis, dan cerpenis, asal Amerika Serikat. Paling dikenal sebagai seorang penyair yang mengembangkan puisi konfesional dan dikenal dengan dua antologi puisinya, yaitu The Colossus and Other Poems and Ariel serta The Bell Jar yang merupakan satu-satunya novel autobiografinya yang menceritakan perjuangannya melawan depresi. Pada tahun 1981, The Collected Poems diterbitkan bersamaan dengan karyanya yang belum pernah diterbitkan selama dia masih hidup. Antologi puisinya ini memenangkan penghargaan Pulitzer untuk puisi pada tahun 1982 secara anumerta dan menjadikan dia orang pertama yang memenangkan penghargaan ini secara anumerta. Plath lahir di Boston, Massachusetts dan kuliah di Universitas Smith dan Kolese Newnham di Cambridge, Inggris. Plath dan Anne Sexton dianggap mengembangkan aliran puisi konfesional yang diciptakan Robert Lowell dan W.D. Snodgrass. Sejak kejadian bunuh dirinya, Sylvia Plath telah menjadi seorang ikon dan dianggap sebagai salah satu penyair terbesar pada generasinya. Dia menikah dengan Ted Hughes pada tahun 1956 dan tinggal di Amerika Serikat, sebelum mereka pindah ke Inggris. Mereka memiliki dua anak dan bercerai pada tahun 1962. Plath menderita gangguan depresi mayor dan mengalami terapi elektrokonvulsif sebagai terapi pengobatan atas penyakitnya. Dia meninggal karena bunuh diri pada tahun 1963. Kehidupan dan karierMasa anak-anakSylvia Plath lahir pada tanggal 27 Oktober 1932 di Boston, Massachusetts di rumah sakit Massachusetts Memorial.[1][2] Ibunya, Aurelia Schober Plath (1906–1994) adalah generasi kedua keturunan Austria yang tinggal di Amerika[3] dan ayahnya, Otto Plath (1885–1940), yang berasal dari Grabow, Jerman merupakan seorang pakar entomologi dan seorang profesor biologi di Universitas Boston yang menulis sebuah buku bertemakan bumblebee.[4] Pada tanggal 27 April 1935,[5] adik laki-lakinya, Warren lahir. Keluarganya pindah dari Jalan Prince 24 di Jamaica Plain ke Jalan Johnson 92, Winthrop, Massachusetts setahun kemudian.[6] Ibu Plath, Aurelia tumbuh di Winthrop dan orang tuanya tinggal di Point Shirley yang merupakan salah satu tempat yang pernah disebut di dalam salah satu puisinya. Selama tinggal di Winthrop, Plath yang masih berusia delapan tahun menerbitkan puisi pertamanya di rubrik anak-anak di Boston Herald.[7] Berdasarkan jurnal yang dia miliki sejak Plath berusia 11 tahun, Plath telah menerbitkan banyak puisinya pada majalah dan koran lokal.[1] Plath juga memiliki bakat sebagai seniman dengan memenangkan Penghargaan Seni Skolastik pada tahun 1947.[8] Plath diperkirakan memiliki IQ sekitar 160.[9][10] Otto Plath meninggal pada tanggal 5 November 1940,[11] seminggu setelah ulang tahun Plath yang kedelapan. Kematiannya disebabkan oleh komplikasi di kakinya yang telah diamputasi akibat penyakit diabetes yang terlambat ditangani. Penyakitnya ini muncul tidak lama setelah salah satu teman dekatnya meninggal karena kanker paru-paru yang memiliki gejala yang mirip dengan yang dia alami. Atas dasar inilah, Otto tidak mencari penanganan lebih lanjut sehingga penyakitnya bertambah parah. Kematian ayah Plath menyebabkan tidak mempercayai agama dan ambivalen terhadap agama seumur hidupnya.[12] Otto Plath dikuburkan di pemakaman Winthrop di Massauchets. Plath menghindari makam ayahnya selama 19 tahun dan akhirnya mengunjungi makamnya. Kunjungan itu pun menjadi inspirasi untuk puisinya yang berjudul Electra on Azalea Path.[13] Setelah kematian ayahnya, keluarganya pindah ke Jalan Elmwood 26, Wellesley, Massachusetts pada tahun 1942.[11] Plath sekolah di SMA Bradford (sekarang telah berubah nama menjadi SMA Wellesley) dan lulus pada tahun 1950. Setelah lulus SMA, dia menerbitkan karya nasionalnya untuk pertama kali di surat kabar Christian Science Monitor.[1] Depresi dan masa kuliahPada tahun 1950, Plath kuliah di Universitas Smith yang merupakan universitas swasta khusus wanita untuk pengetahuan budaya. Dia sangat unggul secara akademik dan bertugas menyunting The Smith Review. Saat kuliah di tahun ketiga, Plath mendapatkan posisi sebagai penyunting tamu di majalah Mademoiselle selama sebulan di Kota New York. Pada masa ini juga, Plath ditolak izin penerimaanya dalam sebuah seminar kepenulisan dari Universitas Harvard. Penolakan inilah yang menyebabkannya pulang kerumahnya dan mengalami kekalutan mental.[2] Plath melakukan usaha bunuh diri pertamanya pada tanggal 24 Agustus 1953 di ruang bawah tanah dengan meminum empat puluh pil tidur milik ibunya dan ditemukan dua hari kemudian. Setelah percobaan bunuh dirinya tidak berhasil, Plath dirawat di rumah sakit Mclean dan mengalami terapi elektrokonvulsif. Perawatannya dibiayai oleh Olive Higgins Prouty yang juga merupakan orang yang membiayai beasiswanya. Smith pulih dari kekalutan mentalnya pada bulan Januari 1954 dan melanjutkan kuliahnya kembali di Kolese Smith.[14] Pada bulan Januari 1955, dia mengajukan skripsinya yang berjudul The Magic Mirror: A Study of the Double in Two of Dostoyevsky's Novels dan lulus dengan gelar kehormatan pada bulan Juni.[15] Plath melanjutkan kuliahnya di Kolese Newnham dengan biaya dari Beasiswa Fulbright. Kolese ini merupakan satu dari dua kolese khusus perempuan yang ada di Universitas Cambridge di Inggris. Plath menghabiskan waktu studinya dengan belajar filsafat, sastra modern, bermain dalam beberapa pementasan drama serta menjadi model pakaian pada majalah Varsity edisi bulan Mei tahun 1956. Dorothea Krook menjadi gurunya selama dia kuliah. Plath menghabiskan liburan natal pertamanya dengan jalan-jalan ke Paris dan Prancis bagian selatan dengan Richard Sassoon.[16] KaryaPuisi
Prosa
Buku anak
ReferensiRujukan
Sumber
Pranala luar |