Syarhus Sunnah

Penjelasan tentang Sunnah
Berkas:SyarhusSunnah.jpg
Halaman sampul buku syarah terjemahan
PengarangImam Al-Barbahari
Judul asliSyarhus Sunnah
NegaraIrak
BahasaBahasa Arab, Bahasa Indonesia, dll
SubjekBidah, Manhaj
Tanggal terbit
300-an H/ 900-an M
Jenis mediaCetak

Syarhus Sunnah (bahasa Arab: شرح السنة) adalah kitab akidah ahlus sunnah yang ditulis oleh Imam Al-Barbahari (w. 329 H).[1] Kitab klasik ini memuat 170 poin pada berbagai aspek mengenai keyakinan umat Islam, dengan memberikan rujukan kutipan dari Al-Qur'an, Sunnah, para sahabat dan ulama.[2] Kitab ini terkenal dengan kalimat di bagian awalnya "Islam adalah Sunnah,[3] dan Sunnah adalah Islam".[4]

Keotentikan

Kitab Syarh as-Sunnah karya Imam Barbahari ini terdaftar dalam Tabaqat al-Hanabilah (2/18) (daftar tokoh dan kitab mazhab Hambali) milik Ibnu Abu Ya'la, dan tersedia dalam bentuk manuskrip pada perpustakaan Al-Maktabah adz-Dzahiriyyah di Damaskus dengan tulisan tangan oleh Abul Qasim Ubaidillah bin Hamzah (w. 550H), dan dianggap berasal dari Al-Barbahari oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab "Bughyatul Murtad", oleh Adz-Dzahabi dalam "al-Uluww" dan "Tarikh al-Islam", dan "Siyar Alamin Nubala", juga oleh Ibnu Muflih dalam "Al-Furu" dan "Al-Adab asy-Syari'ah", dan juga dengan As-Safadi dalam "Al-Wafi bil-Wafayat", dan Ibnu Hajar dalam "Fathul Bari", dan oleh Ibnul Imad di "Syadharaat adz-Dzahab".[1]

Sejumlah orang menuduh kitab ini berasal dari seorang pemalsu Hadis bernama Ghulam Khalil, Dajjalnya kota Bagdad, dan ia telah dipalsukan atas nama Imam Al-Barbahari. Klaim ini didasarkan pada naskah kitab yang secara eksplisit menyebutkan nama Ghulam Khalil sebagai narasumber dan tidak menyebutkan nama Imam Al-Barbahari.

Rujukan

  1. ^ a b http://www.aqidah.com/creed/articles/egkbv-introduction-to-the-book-by-the-explainer-the-noble-shaikh-the-scholar-s257lih-al-fawz257n.cfm
  2. ^ "Sharh-us-Sunnah - Explanation of the Creed". ittibaa.com. Diakses tanggal 2014-03-09. 
  3. ^ Sunnah dalam arti seluruh ajaran dan perkataan Nabi ﷺ, bukan sunnah dalam pengertian fikih (yang berarti; tidak wajib).
  4. ^ Nabi ﷺ berkata: "Siapa yang berpaling dari Sunnahku maka ia bukan bagianku." hadits diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan An-Nasa'i. Imam Az-Zuhri (w124 H) berkata, "Para ulama yang datang sebelum kita dulu selalu berkata, 'keselamatan adalah dengan berpegang kepada Sunnah'" diriwayatkan Ad-Darimi dalam Sunannya (no.96). Imam Malik berkata,"Sunnah itu seperti bahtera Nabi Nuh, siapa yang menaikinya selamat dan siapa yang menolaknya akan tenggelam.", dinukil Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa (4/57).

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya