Svetozar Marović
Svetozar Marović (Serbia: Светозар Маровић; lahir 31 Maret 1955) adalah seorang pengacara dan politikus Montenegro. Ia menjabat Presiden Serbia dan Montenegro. Jabatannya berakhir pada 3 Juni 2006 saat Montenegro mendeklarasikan kemerdekaannya. Ia juga menjabat Ketua Dewan Menteri Serbia dan Montenegro. Marovic lahir di Kotor hanya karena itu adalah kota terdekat di sepanjang pantai Montenegro dengan sebuah klinik bersalin. Ia menganggap Budva sebagai kota asalnya. Ia dibesarkan di sana, dan sejak kariernya dalam politik meningkat, keluarga besarnya adalah salah satu yang paling kaya di Budva. Ia mendapatkan gelarnya dari Fakultas Hukum Titograd. Peranan dalam politik MontenegroPada 1990, ia menjadi anggota parlemen Montenegro, dan belakangan menjadi ketuanya untuk tiga masa jabatan. Ia ikut mendirikan Partai Demokratik Sosialis Montenegro dan kini menjabat sebagai wakil presiden dari partai yang berkuasa itu, yang merupakan jelmaan dari Partai Komunis Montenegro. Selama kegiatannya dalam politik tinggi selama 15 tahun, ia menjadi pendukung setia dari Milo Đukanović dalam semua kebijakannya. Pada 2001, bekas presiden Montenegro Momir Bulatović menerbitkan sebuah memoarnya yang blak-blakan, berjudul Pravila ćutanja (Aturan tentang Berdiam Diri), yang isinya antara lain menuduh Marović telah menerima kompensasi keuangan dalam jumlah besar sebagai imbalan atas tindakannya menutup matanya terhadap penyelundupan besar-besaran minyak dan tembakau di Montenegro selama 1990-an. Marović dan Bulatović sudah lama menjadi dua rekan se-partai. Selain persahabatan mereka pada masa lampau, hubungan mereka lebih akrab lagi mengingat antara keluarga mereka terdapat ikatan hubungan ayah serani. Meskipun mereka hidup berdekatan dan sama-sama mempunyai banyak kaitan pribadi dan politik, mungkin tidak begitu mengejutkan bahwa keduanya sudah sekitar sepuluh tahun tidak saling bertegur sapa. Dalam bukunya, Bulatović menggambarkan percakapan pribadi pada 1990-an di mana ia mengkonfrontasi Marovic tentang praktik korupsi itu dan mengutip jawabannya: "Kau tahu, Momir, engkau adalah Presiden Montenegro yang pertama - itulah warisan yang akan kau tinggalkan kepada anak-anakmu. Bagiku, aku ingin meninggalkan sesuatu yang lebih konkret untuk anak-anakku." Marović tidak pernah menjawab langsung klaim-klaim ini, dan hanya meneybutkan bahwa ia belum membaca buku itu, lalu menambahkan dengan cerdik bahwa ia telah diajari aturan-aturan lain - "seperti misalnya aturan tentang membungkam tentang kepalsuan dan fitnah".[1] Masa jabatan Presiden Serbia dan MontenegroSebagai kepala persatuan negara Serbia dan Montenegro yang kendur, posisi pribadi Marovic membuat ia berada dalam keadaan yang sangat sulit dan aneh. Ia adalah presiden dari negara yang keberadaannya ingin diakhiri oleh (DPS) yang dipimpinnya sendiri sebagai wakil presidennya. Melihat bagaimana DPS berperan sebagai kekuatan yang memimpin dalam gerakan separatis Montenegro dan presiden partainya Milo Djukanovic yang menjadi wajah publik di pihak Montenegro yang berusaha mengakhiri persatuan itu, sulit dibayangkan bagaimana Marovic mendamaikan pandangan-pandangan itu dengan tugas-tugasnya dalam meneruskan kepentingan-kepentingan persatuan negara dalam peranannya sebagai presidennya. Sejak 7 Maret 2003 hingga 3 Juni 2006, masa jabatan Marović sebagai Presiden Serbia dan Montenegro diwarnai oleh permintaan maafnya kepada para warga Kroasia dan Bosnia serta keterlibatannya dalam skandal perlengkapam militer yang meledak pada September 2005. Permintaan maafPada 10 September 2003, dalam kunjungan kenegaraan presiden Kroasia Stjepan Mesić ke Beograd, Marović menyampaikan suatu permintaan maaf terbuka untuk "semua kejahatan yang dilakukan oleh warga Montenegro dan Serbia manapun kepada siapapun di Kroasia."[2] Mesić segera mengikutinya, dengan menyampaikan balasan permintaan maaf umum kepada "siapapun yang telah mengalami penderitaan atau kerusakan karena ulah warga Kroasia, kapanpun juga, di mana pun juga." [3] Hal ini khususnya penting sejauh menyangkut Marović karena hal ini sangat berlawanan dengan pandangan-pandangan nya sejak awal 1990-an ketika ia menjadi pencipta ungkapan yang menghebohkan: "perang untuk perdamaian," yang digunakannya untuk menggambarkan dan membenarkan serangan para pasukan cadangan Montenegro atas Dubrovnik dan Konavle pada 1991. Pada 13 November 2003, ia berkunjung ke Sarajevo dan mengeluarkan permintaan maaf sekali lagi, kali ini kepada warga negara Bosnia-Herzegovina atas nama warga negara Serbia-Montenegro, untuk "segala bencana atau pengalaman keji yang dialami oleh siapapun di Bosnia-Herzegovina di tangan siapapun dari Serbia-Montenegro".[4] Berbeda dengan Stipe Mesić beberapa bulan sebelumnya, tuan rumah Marović di Sarajevo, para anggota kepresidenan bergilir yang terdiri 3 orang di Bosnia tidak tergerak untuk membalas dengan permintaan maaf apapun. Skandal perlengkapan militerPada 1 September 2005, Menteri Keuangan Serbia Mladjan Dinkic mengadakan sebuah konferensi pers untuk secara terbuka memperlihatkan sebuah kontrak militer yang ditandatangani oleh Svetozar Marovic. Ini adalah suatu pengaturan selama 5 tahun antara Dewan Menteri Serbia-Montenegro dan Perusahaan Mile Dragic dari Zrenjanin, yang menguraikan persyaratan-persyaratan pasokan perlengkapan kepada Tentara Serbia-Montenegro (VSCG) untuk jangka waktu antara 2006 dan 2011. Dinkic mengungkapkan: "Antara lain, 69.000 topi baja dipesan serta 60.000 baju tahan peluru untuk pasukan sejumlah 28.000 orang!? Juga 500 jaket penerbang tempur untuk sebuah skuadron yang tak lebih dari 30 pesawat!"[5] Sementara tanggung jawabnya dilontarkan kepada Menteri Pertahanan Prvoslav Davinic, Marovic dipanggil keluar untuk menanda tangani dan dengan demikian mengesahkan kontrak-kontrak yang jelas dibengkakkan dan yang akhirnya akan membebani para pembayar pajak Serbia dengan jumlah €296 juta. Seelah komisi anggaran mengukuhkan tuduhan-tuduhan Dinkic, ia melanjutkan pada 15 September 2005, dan megnatakan "Sama sekali jelas bahwa Marovic dan Davinic mengetahui sepenuhnya tentang segala sesuatu yang terjadi" dan juga menuduh sejumlah pejabat kementerian pertahanan dan militer.[6] Davinic akhirnya mengundurkan diri, kontrak yang merusak itu dibatalkan, namun Marovic melawan balik dalam sebuah pernyataan tertulis yang menuduh Dinkic melakukan "fitnah dan menghancurkan institusi-institusi kesatuan negara". Pernyataan ini berlanjut: "Sebagai presiden negara kesatuan, saya bertanggung jawab atas segala-galanya. Mereka tidak boleh meyalahkan siapa saja, mereka tidak boleh menuntut siapa saja, dan mereka tidak boleh menghakimi siapa saha - kecuali saya. Karena itu, mereka harus menyampaikan segala keberatan mereka. Tapi bukan kepada para investigator partai ataupn pengadilan domestik yang mereka tekan dengan karier kementerian sementara mereka. Biarkan mereka menyerahkan segala sesuatu yang mereka punyai dan bahkan lebih dari itu, kepada investigator dan pengadilan yang terbaik, paling berpengalaman, paling kompeten, paling tinggi bayarannya, dan terbaik menurut ukuran Eropa dan dunia dan mereka akan mendapatkan sebuah jawaban - bahwa Svetozar Marovic adalah orang yang bersih dan jujur." Selama beberapa hari berikutnya, para anggota kabinet Marovic, para pejabat rezim Montenegro, maupun PM Milo Djukanovic sendiri semuanya megnancam akan menarik semua staf Montenegronya dari Beograd.[7][8] Ketika suasana mulai reda, Dinkic mengumumkan bahwa "selama investigasi pemeriksaan anggaran menghadapi banyak halangan di lingkungan Kementerian Pertahanan" tetapi bahwa pemerintah bertekad "untuk menutup masalahnya dan mengadili semua pihak yang bertanggung jawab". Apakah itu mencakup Davinic dan Marovic, Dinkic tidak begitu jelas, namun ia setuju bahwa "kantor jaksa harus menjangkau setinggi mungkin rantai komando, apabila perlu".[9] Kehidupan pribadiSvetozar Marović menikah dengan Đina Prelević. Mereka mempunyai dua orang anak yang sudah dewasa - anak laki-lakinya Milos dan anak perempuan Milena. Milos, anak laki-laki Marović, adalah seorang pemain bola voli profesional dengan Budvanska Rivijera, baru-baru ini muncul dalam berita karena keterlibatannya dalam sebuah perkelahian yang meletus pada perayaan Tahun Baru 2006 di klub malam Trocadero di Budva ketika seorang bintang terkenal Kroasia, Severina Vuckovic, sedang menampilkan acaranya. Pranala luar
|