Sutedjo Sujitno
Sutedjo Sujitno adalah penulis berkebangsaan Indonesia yang dikenal dalam kontribusinya dalam penelitian Sejarah Kepulauan Bangka-Belitung, khususnya mengenai pertambangan timah.[2] Pada tahun 1976, Sutedjo bertugas sebagai Kepala Divisi Eksplorasi di Kantor Pusat Tambang Timah di Jakarta hingga akhir masa kerjanya pada tahun 1992. Keluarga dan pendidikanSutedjo Sujitno lahir di Madiun pada tanggal 17 Januari 1938 di keluarga yang berlatar belakang pendidik.[2] Sejak kecil ia mewarisi kegemaran menulis dan menjelajah dari sang ayah dan menggambar dari ibunya. Pada tahun 1961, Sutedjo datang ke Pulau Bangka untuk menulis skripsi tentang pertambangan timah di Bangka. Salah satu alasan mengapa ia memilih Bangka sebagai objek penelitian karena adanya hubungan kerja sama antara ITB dan PN. Tambang Timah (kini PT. Timah Tbk). Lokasi penelitiannya pada saat itu adalah pertambangan di kawasan Pemali, Bangka di mana ia menemukan cadangan timah primer sementara di daerah lain di Bangka sebagian besar merupakan cadangan timah aluvial. Sutedjo Sujitno menamatkan pendidikan tingginya sebagai Sarjana Teknik di Institut Teknologi Bandung bagian tambang jurusan eksplorasi pada tahun 1962. Karier di bidang pertambanganSetelah kelulusannya pada tahun 1962, Sutedjo kembali ke Bangka untuk bekerja di PN. Tambang Timah Bangka (TTB) pada tahun 1963 dengan menduduki jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Eksplorasi.[3] Ketika bekerja di PN Tambang Timah, Sutedjo ditugaskan untuk melakukan eksplorasi di Pulau Bangka dan menemukan bahwa cadangan timah di daratan telah menipis.[1] Temuannya yang terkenal adalah kandungan timah di perairan utara Bangka.[3] Mulai pada tahun 1989, pertambangan timah yang dipimpin oleh PT. Timah melakukan penambangan di kawasan laut.[1] Setelah masa tugasnya di bidang pertambangan berakhir, ia banyak berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti menulis sejarah Bangka-Belitung, terutama mengenai pertambangan timah.[4] Ia menuliskannya ke dalam beberapa karya seperti buku, artikel, dan makalah.[2] Pada tahun 1995 ia dipercaya oleh PT. Timah Tbk untuk mengembangkan Museum Timah Indonesia di Bangka sekaligus menjadi kuratornya.[4] Kemudian antara tahun 1998-2000, ia aktif dalam perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.[4] Buku
Referensi
|