Sun Myung Moon
Sun Myung Moon (25 Februari 1920 – 3 September 2012) adalah seorang pendeta yang mendirikan Gereja Unifikasi (belakangan diganti namanya menjadi Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Unifikasi Dunia) pada 11 Mei 1954, di Seoul, Korea Selatan. Moon adalah pencetus dan salah satu pengarang dari Prinsip Ilahi dan bersama istrinya, Hak Ja Han, ia merupakan salah satu pemimpin dari Gerakan Unifikasi (Gerakan Penyatuan Kembali), yang mencakup Federasi Antar-agama dan Internasional untuk Perdamaian Dunia (IIFWP), Federasi Perdamaian Universal, dan banyak organisasi lainnya. Ia pernah mengatakan bahwa dirinya adalah "Juru Selamat, Mesias, Tuhan yang Telah Datang Kembali dan Orang tua Sejati bagi seluruh umat manusia."[1] Ia juga terkenal karena sejak 1960 telah mengadakan Upacara Pemberkatan, yang sering kali disebut "pernikahan massal"; dan karena mendirikan surat kabar Washington Times pada 1982. Nama dan bentuk sapaanNama Sun Myung Moon saat dilahirkan adalah Moon Yong-myung. Ketika dewasa ia mengganti namanya (menjadi Sun-myung). Bahasa Hanja untuk nama keluarga "Moon" (문, 文) berarti "kata" atau "literatur" dalam bahasa Korea. Huruf untuk "sun" (선, 鮮) berarti "segar". Huruf untuk "myung" (명, 明), yang merupakan salah satu dari nama kecilnya, berarti "terang". Anggota-anggota Gereja Unifikasi menyebut Pdt. Moon "Bapak" (singkatan dari "Bapak Sejati"). Sebagian pendeta yang baru-baru ini bergabugn dengan Gerakan Unifikasi kini menyebutnya "Bapak Moon". Gelar-gelar serupa digunakan untuk istrinya. Pada konferensi-konferensi ilmiah bentuk "Dr. Moon" juga digunakan sejak Pdt. Moon mendapatkan gelar kehormatan dari Sekolah Teologi Shaw. Biografi awalHidup di KoreaMoon dilahirkan di Sangsa-ri, Deogun-myun, Jeongju-gun, Provinsi P'yŏng'an Utara, Korea (kini di Korea Utara) dari orang tuanya Moon Kyung-yoo dan Kim Kyung-gye. Keluarga Moon menganut kepercayaan tradisional Konfusianisme, tetapi menjadi Kristen ketika ia berusia sekitar 10 tahun. Pada pagi Paskah, 17 April 1935, ketika ia berusia 16 tahun (dalam perhitungan umur Korea), Moon mengatakan ia mendapatkan penglihatan atau wahyu tentang Yesus ketika ia sedang berdoa di puncak sebuah gunung kecil. Ia mengatakan bahwa Yesus memohon kepadanya untuk menyelesaikan misinya dalam untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Tahun-tahun SMA Moon dilewatinya di sebuah asrama sekolah di Seoul, dan belakangan di Jepang, tempat ia belajar teknik elektro. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, ia kembali ke Korea dan mulai memberitakan pesan-pesannya. Moon ditangkap pada 1946 oleh pejabat-pejabat Korea Utara. Gereja menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan itu muncul dari rasa iri dan tidak suka dari pendeta-pendeta gereja lain setelah anggota-anggota mereka tidak lagi memberikan persepuluhan mereka kepada gereja-gereja mereka yang lama setelah bergabung dengan jemaat Sun Myung Moon. Polisi memukulinya dan meninggalkannya karena mengira ia sudah mati, tetapi seorang muridnya yang berusia remaja, Won Pil Kim, merawatnya hingga kesehatannya pulih kembali. Moon ditangkap lagi dan dikenai hukuman penjara lima tahun. Pada 1948 Moon dikirim ke kamp kerja Heung-Nam, dan di sana para tahanan secara rutin dipaksa bekerja hingga mati dengan jatah makanan yang sangat sedikit. Moon mengatakan bahwa ia selamat berkat perlindungan Allah atas dirinya, dan kebiasaannya untuk menghemat setengah dari jatah minumannya untuk mencuci bahan kimia yang berbahaya dari kulitnya setelah bekerja sepanjang hari mengantongkan dan memuat pupuk kimia dengan tangan telanjang. Setelah menjalani hukumannya selama 34 bulan, ia dibebaskan pada 1950 ketika pasukan-pasukan PBB masuk ke kamp itu dan para penjaganya melarikan diri. Moon dipenjarakan sebentar karena tuduhan melakukan pemalsuan selama Perang Korea ketika, tak lama setelah meloloskan diri dari Korea Utara, ia berusaha menggunakan sejumlah mata uang Korea Utara di Korea Selatan. Ia dibebaskan setelah bekas guru taman kanak-kanaknya memberikan vouched for him. Setelah dipastikan bahwa Moon berada di kamp tahanan Korea Utara selama perang. Belakangan ia menjelaskan kepada para pengikutnya bahwa sebagai hamba Allah, ia tidak ingin berada dalam posisi bahwa ia diharuskan membunuh sesamanya. Pada 1954, ia mendaftarkan 'Perhimpunan Roh Kudus untuk Penyatuan Kekristenan se-Dunia di Seoul' (juga dikenal sebagai Gereja Unifikasi). Beberapa sosiolog dan peneliti gerakan agama baru telah menulis bahwa kepemimpinan Moon dalam Gereja Unifikasi didasarkan pada otoritas karismatis.[2][3] PernikahanMoon menikah dengan Hak Ja Han, istrinya yang ketiga,[4] pada 11 April 1960, tak lama setelah ia berusia 17 tahun, dalam sebuah upacara yang disebut "Pernikahan Suci". Istri pertamanya telah meninggalkan Moon karena konflik dari apa yang dilihat Moon sebagai peranan mesianiknya. Han, yang disbut "Ibunda" atau "Ibu Sejati" oleh para pengikutnya, dan suaminya, disebut sebagai "Orang tua Sejati" oleh para anggota Gereja Unifikasi. Hak Ja Han melahirkan 14 anak; anak perempuannya yang kedua meninggal pada masa balita. Keluarga ini dikenal oleh gereja ini sebagai "Keluarga Sejati" dan anak-anaknya sebagai "Anak-anak Sejati." Tak lama setelah pernikahan mereka, mereka memimpin sebuah Upacara Pemberkatan untuk 36 pasangan, yang pertama dari banyak upacara seperti ini. Pada 1990-an Moon mengunjungi beberapa negara bekas komunis, dan sebagian masih komunis. Pada 1990, ia mengorganisir suatu pertemuan besar antara pemerintah dan media di Moskwa. Hal ini memenuhi janji yang pernah ia buat pada 1976 bahwa suatu hari kelak ia akan mengorganisir suatu "pertemuan besar untuk Allah di Moskwa." Pada konferensi ini, pada peringatan ke-30 pernikahan mereka, Pdt. dan Ny. Moon bertemu dengan Presiden Mikhail Gorbachev. Mereka memberikan sejumlah wawancara bersama-sama, yang disiarkan di televise maupun di surat-surat kabar. Moon pergi ke Korea Utara pada Desember 1991, dan bertemu dengan Presiden Kim Il Sung, yang pernah mengirimnya untuk disiksa dan melakukan kerja paksa di kamp tahanan. KontroversiPeranan Gereja dalam memproduksi amunisiAnggota-anggota gerejanya bekerja dalam memproduksi amunisi di Korea Selatan pada 1960-an, seperti yang didokumentasikan dalam sebuah Laporan Kongres Amerika Serikat tentang Gereja Unifikasi dari 1978. Menurut laporan yang sama, "A Moon Organization business" (Sebuah bisnis organisasi Moon) terlibat dalam pembuatan senjata dan "merupakan kontraktor pertahanan yang penting di Korea. Bisnis ini terlibat dalam produksi senapan M-16, senjata anti pesawat udara, dan berbagai senjata lainnya.". Laporan ini juga mengatakan bahwa "yang sangat diprihatinkan adalah keterlibatan Organisasi Moon dalam produksi dan penjualan senapan-senapan M-16 serta senjata-senjata lain yang diberikan kepada Korea dalam program bantuan AS dan yang dikenai Akta Pengendalian Ekspor Senjata. Pada akhir 1977, para wakil Organisasi Moon berusaha merundingkan kembali kesepakatan ko-produksi antara Colt Industries dan pemerintah Republik Korea. Keadaan-keadaannya menunjukkan bahwa mereka adalah utusan-utusan rahasia pemerintah Korea yang, di bawah kesepakatan ko-produksi, mempunyai kontrol eksklusif terhadap produksi M-16. Meskipun pemerintah Korea mengatakan bahwa negara itu ingin memproduksi 300.000 tambahan M-16 karena kebutuhan untuk melengkapi pasukan-pasukannya sendiri, Organisasi Moon berusaha memperoleh persetujuan Colt untuk mengekspor senjata ke negara ketiga." Anak laki-laki keempat Moon, Kook Jin "Justin" Moon mendirikan Kahr Arms, sebuah perusahaan senjata ringan yang berbasis di Blauvelt, New York dengan pabriknya di Worcester, Massachusetts.[5][6] Masa tahananLawan-lawannya sering mengutip kenyataan bahwa Moon pernah dipenjarakan dengan tuduhan-tuduhan pelanggaran pajak dan telah dilarang berkunjung ke sejumlah Negara sebagai bukti bahwa ia bukan seorang pemimpin agama yang sah. Para pendukung Moon menolak masa penahanan dan larangan bepergian itu sebagai contoh penganiayaan, sambil mengatakan khususnya bahwa Yesus sendiri juga dianiaya dan akhirnya dihukum mati oleh pemerintah Roma. Pengaruh politikBeberapa komentator, termasuk wartawan independen Amerika Robert Parry, pernah mengatakan bahwa Moon, meskipun ia tidak pernah mencalonkan diri untuk suatu jabatan politik, mempunyai sejarah yang panjang dalam memberikan sumbangan politik melalui berbagai organisasi seperti misalnya Federasi Perempuan untuk Perdamaian Dunia dan Yayasan Washington Times, dengan uangnya yang mengalir melalui kelompok kanan keagamaan khususnya.[7] Pada pertengahan 1990-an bekas Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush menerima jutaan dolar dari Federasi Perempuan untuk Perdamaian Dunia yang berafiliasi dengan Moon atas namanya di seluruh dunia, sebuah fakta yang dimanfaatkan Moon dalam berbagai medianya.[7] Pada Juni 2006 Houston Chronicle melaporkan bahwa pada 2004 Yayasan Washington Times memberikan AS$1 juta kepada Yayasan Masyarakat Houston Raya, yang memberikan sumbangan kepada Perpustakaan Presiden George H.W. Bush. Seseorang yang digambarkan sebagai "detektif elektronik Virginia yang bernama Larry Zilliox" oleh wartawan Rick Casey mengatakan bahwa hal ini dimaksudkan untuk melobi anak Bush Presiden George W. Bush agar memberikan pengampunan kepada Moon atas pelanggarannya dalam kasus pajak pada 1982.[8] Pada 2006 Parry melaporkan bahwa Moon mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keluarga Bush dan dengan demikian ia mempunyai pengaruh tak langsung terhadap pemerintah Amerika Serikat. [1] Di sini dan di sini[pranala nonaktif permanen] Gorenfeld mencatat sedikit tentang hubungan antara keluarga Bush dan Moon (termasuk foto-foto dan video). Masalah-masalah lainMoon barangkali adalah salah satu pemimpin agama yang paling controversial. Ia telah banyak dikritik. Beberapa tokoh kebebasan sipil menganggap seruannya untuk mempersatukan agama dan politik sebagai pelanggaran dari pemisahan antara agama dan negara dalam sistem demokrasi, dan bahwa ia akan menghancurkan individualisme. Namun, organisasi kebebasan sipil terkemuka di Amerika Serikat, Amerika Civil Liberties Union mengajukan suatu amicus curiae yang mendukung Moon dalam kasus pajaknya. Terhadap ucapan-ucapannya tentang Holocaust pun telah muncul sejumlah keberatan, sebagian karena akibat tidak langsung dari sejumlah pemimpin Yahudi penting, khususnya Yohanes Pembaptis, tidak mendukung Yesus sehingga menyebabkan ia dibunuh oleh pemerintah Roma. Lihat Gereja Unifikasi dan anti-Semitisme. Moon telah melakukan banyak usaha untuk rekonsiliasi di Israel antara ketiga agama Abrahamik utama (Yudaisme, Kristen, dan Islam) dengan mengorganisizir ziarah-ziarah damai dengan para pemimpin agama dan politik. Kelompok-kelompok pejuang hak kaum gay merasa keberatan atas kutukannya terhadap homoseksualitas. Pada 1997 ia mengatakan kepada anggota-anggota gerejanya:
Rujukan
Pranala luarPandangan yang mendukung
Pandangan kritis
Pandangan yang seimbang/netral
|