Sumur BandungSumur Bandung yaitu sumur yang dibuat di bekas tancapan tongkat R.A.A Wiranatakusumah. Yang adanya di sebelah selatan Pendopo Kabupaten Bandung, Bandung, Jawa Barat.[1] DeskripsiTidak banyak yang mengetahui, salah satu tempat yang berada di belakang tempat parkir Gedung Pertemuan Sumur Bandung yang adanya disebelah barat Cikapundung ada sumur yang dinamakan Sumur Bandung.[2] Bangunannya sama dengan sumur-sumur pada umumnya, hanya saja sumur ini begitu dihormati dalam nilai budaya dan adat, sebab sumur ini disebut keramat oleh masyarakat di sana.[3] Di bagian atas sumur itu diberi cungkup penutup dan dikelilingi oleh rantai pembatas. Dalam salahsatu sisinya ada prasasti yang tulisannya:
Sumur Bandung dipercaya mempunyai hubungan sejarah dengan berdirinya Kota Bandung.[2] Ceritanya ketika rombongan bupati dan pengiringnya menyusuri Cikapundung mencari tempat yang pantas untuk mendirikan pusat kota yang cocok.[2] Ketika bupati menancapkan tongkat lalu ditarik lagi, dari bekas tongkat itu keluar air.[2] Di lokasi air tersebut selanjutnya dibuat sumur yang selanjutnya pula disebut Sumur Bandung.[2] Pada tahun 1930-an, di atas tanah 3.945 m2 tersebut, didirikan bangunan bertingkat hasil rancangan Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker.[2] yang setelah diresmikan pada tanggal 26 Oktober 1939, bangunan tersebut ditempati oleh N.V. Gemeentelijke Electriciteitsbedrijf Bandoeng en Omstreken (GEBEO).[2] Gedung yang berada di ujung pertigaan Jl. Asia-Afrika dan Jl. Cikapundung tersebut kemudian menjadi kantor Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Jawa Barat.[2] Sumur Bandung pun terletak di lantai dasar Gedung PLN.[2] Airnya masih tetap bersih dan tidak pernah kering walaupun musim kemarau.[2] Rujukan
|