Sumbersari, Sekampung, Lampung Timur

Desa Sumbersari
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
KabupatenLampung Timur
KecamatanSekampung
Kode pos
34182
Kode Kemendagri18.07.05.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 5°7′22.800″S 105°28′51.600″E / 5.12300000°S 105.48100000°E / -5.12300000; 105.48100000


Sumbersari adalah desa yang berada di kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Indonesia.

Pranala luar

SEJARAH SINGKAT

Pada zaman kolonial belanda,untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa,maka diadakan program transmigrasi dari pulau jawa ke pulau sumatera.

Pada Tahun 1941 oleh pemerintah,penduduk dari pulau jawa dikirim ke pulau sumatera sejumlah 500 kepala keluarga,mulai membuka hutan belantara untuk membuat pedesaan,yaitu diantaranya :

Desa TANJUNGSARI atau KOTOSARI (Bedeng 64),yang dipimpin oleh bapak Mulyono dengan membawahi 200 Kepala Keluarga.

Desa SUMBEREJO (Bedeng 65),yang dipimpin oleh bapak Martorejo dengan membawahi 300 Kepala Keluarga.

Pada masa itu masing-masing pembukaan lahan dibuatkan bedeng-bedeng yaitu mulai dari bedeng 1 yang berpusat di metro hingga bedeng 67 di sekampung.

Karena kondisi alam serta semakin banyaknya tantangan yang dihadapi oleh para transmigran,maka mengakibatkan semakin berkurangnya jumlah warga,ada yang meninggal,terusik binatang buas dan sebagian pindah ke lokasi lain,bahkan ada pula yang memilih untuk pulang ke pulau jawa.

BERGABUNGNYA 2 DESA

Karena semakin berkurangnya warga,maka salah satu desa tersebut sempat mengalami kekosongan kepemimpinan,hingga pada akhirnya pada Tahun 1943 kedua desa tersebut digabung menjadi satu desa,Dari Desa Tanjung sari atau Kutosari di ambil kata "Sari" nya dan dari Desa Sumberejo di ambil kata "Sumber" nya,sehingga gabubgan antara dua desa tersebut dinamakan "SUMBERSARI"

KEKOSONGAN WARGA

Pada masa itu Desa Sumbersari dipimpin oleh Bapak Martorejo,dan baru pada masa itulah pimpinan desa disebut dengan istilah "Lurah" yang sebelumnya disebut pimpinan bedeng.

Pada saat kepemimpinan Bapak Martorejo,yaitu pada Tahun 1943-1947 banyak warga yang meninggalkan desa sumbersari.

Dengan memperhatikan kondisi tersebut maka pada Tahun 1952 pemerintah mengeluarkan atau mengusulkan program transmigrasi angkatan ke-2 untuk mengirimkan penduduk dari pulau jawa untuk mengisi kekurungan warga di desa sumbersari,akhirnya upaya tersebut secara berangsur dari waktu ke waktu terbebtuk gambaran Desa sampai sekarang.

PEMBAGIAN WILAYAH

Adapun Desa Sumbersari setelah menjadi desa definitif,terbagi menjadi 9 Dusun,dimana nama nama Dusun tersebut diambil dari asal transmigrasi,antara lain :

1.DUSUN I (NYAMPIR) Yaitu warga yang berasal dari Wonogiri Jawa Tengah

2.DUSUN II (PEKALONGAN) Yaitu warga yang berasal dari Pekalongan Jawa Tengah

3.DUSUN III (BAWANG PUTIH) Yaitu warga yang berasal dari Wonogiri Jawa Tengah

4.DUSUN IV (WONOGIRI) Yaitu warga yang berasal dari Wonogiri Jawa Tengah

5.DUSUN V (KEBUMEN) Yaitu warga yang berasal dari Kebumen Jawa Tengah

6.DUSUN IV (SUMBERSARI) Yaitu diambil dari nama inti Desa Sumbersari

7.DUSUN VII (TULUNG AGUNG) Yaitu warga yang berasal dari Tulung Agung Jawa Timur

8.DUSUN VIII (BLITAR) Yaitu warga yang berasal dari Blitar Jawa Timur

9.DUSIN IX (MUNTILAN) Yaitu warga yang berasal dari Muntilan Jawa Tengah.

PEMEKARAN WILAYAH

Pada Tanggal 21 Desember 2007 terdapat usulan pemekaran wilayah di Desa Sumbersari menjadi 2 Desa yaitu :

1.Desa Sumbersari 2.Desa Mekarsari

Maka dari yang semula 9 Dusun kini Desa Sumbersari hanya tinggal 5 Dusun diantaranya yaitu :

1.DUSUN I KEBUMEN 2.DUSUN II SUMBERSARI 3.DUSUN III TULUNG AGUNG 4.DUSUN IV BLITAR 5.DUSUN V MUNTILAN

KEPEMIMPINAN

Berikut ini urutan Kepala Desa Sumbersari yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sumbersari yaitu :

1.MARTOREJO (1943-1947) 2.SURONTONO (1947-1953) 3.SASTRO ATMODJO (1953-1958) 4.ASPAR (1958-1964) 5.SASTRO DIARJO (1964-1966) 6.H.A.JAIS (1966-1979) 7.MULYONO (1979-1999) 8.H.SATARJO (1999-2007) 9.WIDODO (2007-2010) 10.WARSIDI (2010-2012) 11.SUMINAH (2012-2017) 12.SUYATNO (2017-Saat ini)

Kembali kehalaman sebelumnya