SulfasalazinSulfasalazin adalah obat antiradang yang digunakan untuk meredakan gejala penyakit radang usus, khususnya kolitis ulseratif. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menangani artritis reumatoid (radang sendi) yang tidak mampu ditangani oleh pengobatan lain. Sulfasalazin bekerja dengan cara menekan timbulnya peradangan di dalam tubuh. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet salut enterik yang harus ditelan secara utuh.[1] EfekSulfasalazin mengurangi inflamasi dan mencegah perdarahan yang diakibatkan oleh OAINS (inflamasi non steroid) serta menimbulkan gangguan dalam mekanisme pertahanan mukosa saluran pencernaan. Manfaat sulfalazin dalam pengobatan ileitis atau pada pasien dengan ulkus gaster dalam pengobatan artritis reumatoid yang mendapat pengobatan OAINS jangka panjang telah diketahui. Peran sulfasalazin pada enteropati OAINS masih belum jelas.[2] Selain itu, efek penggunaan sulfasalazin dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan, demam, gangguan darah (termasuk Heinz body anemia), anemia megaloblastik, reaksi hipersensitivitas (termasuk dermatitis eksfoliatif, nekrolisi epidermal, pruritus, fotosensitivitas, anafilaksis, serum-sickness), komplikasi ocular (termasuk udem periorbital), stomatitis, parotitis, ataksia, meningitis aseptis, vertigo, tinitus, insomnia, depresi, halusinasi, reaksi pada ginjal (termasuk proteinuria, kristal uria, hematuria), oligospermia, dan urin berwarna oranye.[3] PenggunaanSulfasalazin dapat digunakan melalui oral atau melalui mulut, dengan ketentuan sebagai berikut:[3]
Sulfasalazin dapat digunakan melalui anus, dalam supositoria. Penggunaan sulfasalazine dapat diinjeksikan melalu anus atau dikombinasikan dengan pengobatan oral dengan dosis 0,5-1 gr pagi dan malam setelah makan. Sebagai enema, 3 gr pada malam hari, dipertahankan sekurang-kurangnya di dalam anus selama 1 jam.[3] Merk dagangMerk dagang yang tersedia untuk sulfasalazin yaitu:[3]
Referensi
|