Suku Sakizaya
Sakizaya (nama dalam bahasa setempat: Sakuzaya; Hanzi: 撒奇萊雅族; Pinyin: Sāqíláiyǎ; kadang juga dieja Sakiraya atau Sakidaya) adalah penduduk asli Taiwan yang berpusat di wilayah Hualien. SejarahPada tahun 1878, suku Sakizaya dan sekutu mereka dari suku Kavalan bertarung melawan pasukan Dinasti Qing.[1] Peristiwa ini berakhir naas bagi kedua suku asli tersebut karena banyak anggota mereka yang tewas dalam "Insiden Takobowan".[2] Orang Sakizaya yang tersisa kemudian hidup bercampur dengan suku-suku asli lainnya, termasuk suku Ami, walaupun mereka masih tetap berusaha mempertahankan jati dirinya.[3] Ketika Taiwan jatuh ke tangan Kekaisaran Jepang pada tahun 1895, para antropolog menggolongkan Sakizaya sebagai bagian dari suku Ami.[4] Pada 13 Oktober 2005, suku Sakizaya secara resmi mengajukan permohonan kepada Dewan Penduduk Pribumi agar mereka diakui sebagai kelompok etnis tersendiri.[5] Pada akhirnya permohonan ini dikabulkan pada 17 Januari 2007.[6][7] BahasaSuku ini menuturkan bahasa Sakizaya yang digolongkan sebagai dialek bahasa Ami Nataora,[8][9] yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia.[8] Namun, Universitas Nasional Chengchi memperdebatkan penggolongan ini karena bahasa Sakizaya memiliki 60-70% perbedaan dengan bahasa Ami walaupun mereka hidup beriringan.[10] Referensi
|