Bhil adalah suku bangsa di India bagian barat. Mereka menuturkan bahasa-bahasa yang merupakan bagian dari Indo-Arya. Pada tahun 2013, masyarakat Bhil adalah kelompok suku terbesar dikategorikan Adivasi di India.[4]
Beberapa ahli berpendapat bahwa istilah Bhil berasal dari kata billa atau billu berarti busur dalam glosa Dravida. Istilah Bhil digunakan untuk merujuk pada "berbagai masyarakat" yang tinggal di hutan dan perbukitan di Rajasthan bagian barat dan wilayah sekitarnya di India bagian barat, yang menyoroti "penggunaan umum busur dan anak panah sebagai senjata di antara kelompok-kelompok ini". Hal ini juga digunakan sebagai istilah non-linguistik untuk merujuk pada masyarakat asli daerah tersebut.[5]
Bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat Bhil di seluruh tempat asal mereka adalah Bhil, sekelompok bahasa Indo-Arya.[6] Bhil secara resmi terbagi-bagi menjadi 36 bahasa yang tidak saling dipahami.[6][7] Sekitar 10 juta yang fasih menuturkan bahasa Bhil.[8]
Selain bahasa tersebut, banyak masyarakat Bhil juga menuturkan bahasa-bahasa lain yang umum menurut daerah tempat mereka tinggal, seperti Marathi, Gujarat.[9]
Politik
Desa adat Bhil dipimpin oleh seorang gameti (secara harfiah berarti kepala suku). Gameti memiliki wewenang dan kekuasaan pengambilan keputusan atas sebagian besar perselisihan atau masalah setempat.[10]
^"List of notified Scheduled Tribes"(PDF). Census India. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 7 November 2013. Diakses tanggal 15 December 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Gall, Timothy L.; Hobby, Jeneen, ed. (2009). Worldmark Encyclopedia of Cultures and Daily Life. 3 (edisi ke-2, illustrated). Farmington Hills, Michigan: Gale. hlm. 131. ISBN9781414448916. OCLC1112785346. The name Bhil identifies various ethnic communities inhabiting the hills and forests of southern Rajasthan and neighboring areas of western India. Some scholars argue that "Bhil" comes from the Dravidian word for bow (billa or billu) and reflects the popularity of the bow and arrow as a weapon among these groups. The term is also used in a broader sense to refer to the aboriginal peoples of this region.