Sukadami, Cikarang Selatan, Bekasi

Sukadami
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBekasi
KecamatanCikarang Selatan
Kode pos
17851[1]
Kode Kemendagri32.16.19.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas6.25 km²
Jumlah penduduk57.617 jiwa (Tahun 2019)
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°21′51″S 107°6′35″E / 6.36417°S 107.10972°E / -6.36417; 107.10972


Sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Desa Sukadami masih menjadi bagian dari kawedanan Tjibaroesa/Cibarusah Buitenzorg/Bogor. Peta ini dibuat oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1933.

Sukadami adalah desa di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

Desa Sukadami merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Cikarang Selatan. Desa Sukadami ini terletak pada ketinggian 41 meter di atas permukaan laut dengan suhu harian rata-rata 32°-33 °C pada siang hari dan 24 °C pada malam hari.

Nama Sukadami berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu Suka yang berarti "suka, senang" dan Dami dari kata Badami yang berarti "musyawarah". Jadi nama Sukadami dapat diartikan sebagai "senang bermusyawarah". Ada juga pemaknaan lain dari Alm. H. Abdul Salam Asy'ari (mantan Sekretaris Desa Sukadami), yang mengatakan bahwa nama Sukadami berasal dari kata 'Suka' yang dapat diartikan sebagai 'Cinta' dan 'Dami' yang berasal dari kata 'Damai', sehingga nama Sukadami dapat dimaknai sebagai 'Cinta Damai'.

Sejarah

Wilayah Desa Sukadami pada tahun 1974-1984, setelah dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Sukadami dan Desa Sukasejati.
Wilayah Desa Sukadami pada tahun 1974-1984, setelah dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Sukadami dan Desa Sukasejati.
Wilayah Desa Sukadami pada tahun 1984, setelah dimekarkan kembali menjadi dua desa yaitu Desa Sukadami dan Desa Serang dan Desa Sukasejati dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Sukasejati dan Desa Ciantra.
Wilayah Desa Sukadami pada tahun 1984, setelah dimekarkan kembali menjadi dua desa yaitu Desa Sukadami dan Desa Serang dan Desa Sukasejati dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Sukasejati dan Desa Ciantra.

Asal-usul Desa Sukadami bermula dari datangnya seorang tokoh penyebar agama Islam dari Kesultanan Banten ke daerah yang saat ini bernama Desa Sukadami, tokoh tersebut bernama Embah/Mbah Nenggo yang kemudian bersama beberapa pengikutnya mendirikan sebuah perkampungan yang dinamakan Kampung Cijambe (kemungkinan di sekitar perkampungan tersebut terdapat pohon jambe/pinang). Nama asli beliau sampai saat ini belum dapat diketahui, sehingga beliau hanya dikenal dengan julukannya yaitu Embah/Mbah Nenggo. Beliau dimakamkan di Astana Cijambe/TPU Sukadami yang berada di Kp. Serangkolot RT 010/005. Saat ini lokasi makam beliau menjadi sebuah cagar budaya yang disebut sebagai Situs Cijambe.

Kemudian keberadaan peradaban/masyarakat di wilayah Sukadami (saat itu belum terbentuk Desa Sukadami) pada masa kolonial dapat dilacak pada peta yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1883, di sana dapat dijumpai perkampungan-perkampungan yang telah ada di masa itu, seperti Kampung Tjidjambi (Cijambe), Gempol dan Serang. Kampung-kampung lainnya yang dapat dijumpai pada peta tersebut adalah Kampung Tjiantro (Ciantra) dan Koekoen (Kukun) yang saat ini masuk ke dalam wilayah Desa Ciantra; Kedoeng Serang, Tjidjingga (Cijingga) dan Ligoenden/Leuwigundam yang saat ini masuk ke dalam wilayah Desa Serang; Djati (Jati), Djegang (Jegang), Nambo dan Kongsi Papan yang saat ini masuk ke dalam wilayah Desa Sukasejati. Pada masa itu, wilayah Sukadami masih termasuk ke dalam wilayah administrasi. Onderdistrict-District Tjibaroesa Regentschap-Afdeeling Buitenzorg.

Lalu pada masa pendudukan Jepang hingga menjelang kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah Sukadami menjadi lokasi dari pusat pelatihan Lasykar Hizbullah-Sabilillah yang saat itu dibentuk oleh ulama-ulama Masyumi dan NU dengan tujuan sebagai kekuatan tambahan bagi pasukan pendudukan Jepang dalam mempertahankan wilayah Indonesia dari serangan Sekutu (saat masa pendudukan Jepang) dan nantinya membela kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia dari penjajahan bangsa asing (setelah kemerdekaan). Memang dalam catatan sejarah, lokasi pelatihan tersebut hanya tercatat berada di Cibarusah (dulu Tjibaroesa/Cibarusah), Jawa Barat. Tanpa menyebutkan lokasinya dengan lebih rinci, karena wilayah Cibarusah dulu adalah setingkat kawedanan yang begitu luas. Mulai dari sekitar Pasar Cikarang di utara sampai kaki Gunung Gede Pangrango di selatan sehingga membutuhkan penjelasan lokasi lebih detail. Akhirnya, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh Yayasan Amal Bakti Veteran Eks Lasykar Hizbullah Sabilillah Indonesia pada tahun 1986-1989, dapat diketahui bahwa lokasi pelatihan tersebut berada di wilayah Desa Sukadami, tepatnya di Kp. Serangkongsi RT 011/006 di tepi Jl. KH. Raden Ma'mun Nawawi. Saat ini, di lokasi tersebut akan dibangun Monumen Perjuangan Hizbullah Sabilillah dengan wujud masjid.

Pada awalnya, cakupan wilayah Desa Sukadami sangat luas, yaitu meliputi wilayah Desa Sukadami, Desa Ciantra, Desa Sukasejati, Desa Serang saat ini dan membentang dari batas Sungai Ci Karang di sisi barat hingga Sungai Ci Lemahabang di sisi timur. Dikarenakan mulai bertambahnya jumlah penduduk, maka pada tahun 1974 wilayah Desa Sukadami pun dimekarkan menjadi dua Desa, yaitu Desa Sukadami dan Desa Sukasejati (Desa Ciantra merupakan hasil pemekaran dari Desa Sukasejati pada tahun 1984). Dan pada tahun 1984, wilayah Desa Sukadami pun dimekarkan kembali menjadi dua, yaitu Desa Sukadami dan Desa Serang. Sebelumnya, Desa Sukadami merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Serang namun karena adanya perubahan pembagian wilayah di Kabupaten Bekasi, yaitu dengan pembentukan wilayah Kota Cikarang dengan lima kecamatan (Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat dan Cikarang Timur), maka Desa Sukadami ini dimasukkan ke dalam wilayah Kecamatan Cikarang Selatan.

Linimasa Kewilayahan Desa Sukadami

  1. Pada zaman VOC, wilayah ini masuk ke dalam administrasi Residentie Buitenzorg.
  2. Pada zaman kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini masuk ke dalam administrasi Residentie Batavia, Afdeeling Buitenzorg, District Tjibaroesa, Onderdistrict Tjibaroesa.
  3. Tahun 1938-1950: Kawedanan Tjibaroesa (bentukan Pemerintah Hindia Belanda) dihapuskan, dan diganti oleh Kawedanan Jonggol (berdasarkan SK Wali Negeri Pasundan No. 12). Wilayah Kawedanan Jonggol meliputi: Jonggol, Gunung Putri, Cileungsi, Cibarusah, Cariu, Pangkalan, Cimanggis, dan Cikalongkulon
  4. Tahun 1950 (terhitung mulai 22 Juni): Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Jatinegara (Pengumuman Bupati Jatinegara, 4 Agustus 1950)
  5. Tahun 1950-1980: Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi
  6. Tahun 1974: Wilayah Desa Sukadami dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Sukadami dan Desa Sukasejati
  7. Tahun 1980-2001: Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Serang, Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi (PP No. 23 Tahun 1980)
  8. Tahun 1984: Wilayah Desa Sukadami dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Sukadami dan Desa Serang
  9. Tahun 1998: Masuk ke dalam wilayah Kota Cikarang, sebagai ibukota Kabupaten Bekasi (PP No. 82 Tahun 1998)
  10. Tahun 2001-sekarang: Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi (Perda Kab. Bekasi No. 26 Tahun 2001)
  11. Tahun 2005: Dipersiapkan untuk menjadi kelurahan (Perda Kab. Bekasi No. 7 Tahun 2005)

Batas Wilayah

Desa Sukadami ini berbatasan dengan:

Utara Desa Ciantra dan Desa Sukaresmi
Timur Desa Serang dan Desa Cicau (Kecamatan Cikarang Pusat)
Selatan Desa Sukasari (Kecamatan Serang Baru)
Barat Desa Ciantra dan Desa Jayasampurna (Kecamatan Serang Baru)

Kondisi dan Potensi Alam

Desa Sukadami memiliki kondisi topografis yang cenderung datar, dengan sedikit bergelombang (agak berbukit) di sekitar Kp. Serang Kolot (kawasan barat/belakang Puskesmas dan Balai Desa Sukadami). Wilayah Desa Sukadami dialiri oleh Sungai Cikadu dan beberapa anak alirannya, seperti Sungai Cijambe dan Sungai Cikadueun serta terdapat beberapa danau (masyarakat setempat menyebutnya dengan jégjrég atau émpang) yang kebanyakannya merupakan bekas dari galian tanah/pasir, seperti yang terdapat di Kp. Gempol (di sekitar Perumahan Graha Sukadami dan Puri Cijambe) dan Kp. Cijambe (di tepi Jl. Bah Kilong dan Jl. Serang-Setu). Namun, kebanyakannya danau-danau tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sementara ini hanya sebagai tempat penampungan air dan belum dikelola lebih lanjut, misalnya sebagai tempat peternakan ikan, tempat pariwisata, dan lain-lain.

Potensi alam di Desa Sukadami yaitu hasil perkebunan berupa buah rambutan. Kebun rambutan banyak tersebar di sekitar wilayah Desa Sukadami (bahkan pada umumnya di wilayah selatan Kabupaten Bekasi). Setiap musim panen rambutan, masyarakat setempat banyak menjajakan buah rambutan hasil panen kebunnya di pinggir jalan. Selain itu, saat ini di Desa Sukadami juga sedang digalakkan peternakan ikan, khususnya ikan lele yang dikembangkan di kawasan-kawasan perumahan, seperti di Perumahan Graha Sukadami dan Taman Cikarang Indah (TCI) 3. Bahkan peternakan ikan lele di Perumahan TCI 3 sudah pernah panen raya. Hal tersebut tentu berdampak positif pada ketahanan pangan di wilayah Desa Sukadami.

Pemerintahan

Desa Sukadami terdiri dari lima Dusun dan 22 Rukun Warga (RW) yang tersebar di beberapa kampung dan di beberapa kawasan perumahan. Desa Sukadami dipimpin oleh seorang Kepala Desa (namun masyarakat secara tradisional masih menyebutnya sebagai Lurah). Saat ini, jabatan Kepala Desa Sukadami dijabat oleh Bpk H.M. Kunang. Kantor Kepala Desa Sukadami berlokasi di Jl. KH. Raden Ma'mun Nawawi (Berada dekat dengan Pasar Serang dan Puskesmas Sukadami).

Lokasi kantor desa: https://g.co/kgs/5CG9n3

Situs web Pemdes: https://desasukadami.warga.id/

Nama-nama Kampung di Wilayah Desa Sukadami
No. Nama Kampung RT RW
1. Babakan Serang 009 005
2. Cijambe 004 002
005 003
006
007 004
009 005
3. Gempol 008 004
008A/009
4. Kandangroda 012 006
5. Kebonkopi 001 001
002
6. Kebonkopi Kulon 001
7. Nagrak 003 002
8. Nagrak Kulon
9. Serangkolot 010 005
10. Serangkongsi 012 006
11. Serangkota 011
Pembagian Wilayah Dusun di Desa Sukadami (Setelah Pemekaran Dusun Tahun 2023)
No. Nama Dusun Cakupan Wilayah (RW) Keterangan
1. Dusun I RW 001 Kp. Kebonkopi dan Kp. Kebonkopi Kulon

RW 002 Kp. Nagrak, Kp. Nagrak Kulon dan Kp. Cijambe

Dusun Lama
2. Dusun II RW 003 Kp. Cijambe

RW 004 Kp. Cijambe dan Kp. Gempol

RW 017 Griya Sukadami, Komala Residence dan Teras 2 Cikarang

Dusun Lama
3. Dusun III RW 005 Kp. Cijambe, Kp. Babakan Serang dan Kp. Serangkolot

RW 006 Kp. Serangkota, Kp. Serangkongsi dan Kp. Kandangroda

Dusun Lama
4. Dusun IV RW 009 Wahana Cikarang

RW 011 Cikarang Permai

RW 012 Bumi Cikarang Makmur

RW 014 Bumi Cikarang Makmur

RW 015 Permata Cikarang Selatan

RW 016 Bukit Indah Pratama

RW 018 Wahana Cikarang

Dusun Baru

(Pemekaran dari Dusun III)

5. Dusun V RW 007 Graha Sukadami

RW 008 Asri Pratama

RW 010 Griya Persada Indah, De Daun Regency dan Bumi Sejahtera Cikarang

RW 013 Puri Cijambe

RW 019 Taman Cikarang Indah 3

RW 020 Pondok Indah Gempol 1

RW 021 Pondok Indah Gempol 2

RW 022 Sukadami Residence

Dusun Baru

(Pemekaran dari Dusun II dan III)

Arti nama-nama kampung di Desa Sukadami

  1. Cijambe (Sunda), Ci + Jambé. Jambé (Sunda), memiliki arti 'pohon/buah pinang' dalam bahasa Indonesia. Areca catechu, tumbuhan berumpun, berbatang lurus seperti lilin, tangkai daun yang melekat pada batang berbentuk seperti lembaran kulit, buah yang tua berwarna kuning kemerah-merahan untuk kawan makan sirih dan sebagainya (KBBI).
  2. Gempol (Sunda). Pada zaman dulu, di sekitar kampung tersebut banyak dijumpai pohon gempol. Pohon gempol atau Nauclea coadunata, adalah tumbuhan yang buahnya majemuk, lebat, daunnya lebar berpasangan, berbentuk bulat telur atau jorong, tinggi pohon mencapai 35 m, diameter 0,5 m (KBBI).
  3. Kandang Roda, dulu kampung ini merupakan tempat menyimpan gerobak/roda yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian/perkebunan (seperti beras, buah-buahan, bambu, dll.) dari daerah pakidulan Kabupaten Bekasi (sekitar Cibarusah) guna diperjualbelikan di Pasar Cikarang. Biasanya pengangkutan berlangsung pada dini hari hingga menjelang subuh, agar saat pagi hari sudah tiba di Pasar Cikarang.
  4. Kebon Kopi, diperkirakan di sekitar kampung ini dulunya terdapat perkebunan kopi atau pernah dibudidayakan tanaman kopi di sana.
  5. Nagrak (Sunda), kata nagrak artinya sama dengan nagrég atau nagrog. Menurut Rd. Satjadibrata dalam Kamus Basa Sunda, kata nagrak memiliki arti: “tumerap kana tanah nu tuhur sarta angar”. (Kata nagrak diterapkan untuk tanah yang kering dan kurang subur).
  6. Serang (Sunda), memiliki arti 'sawah' dalam bahasa Indonesia. Serang Kolot: Kampung Serang yang paling tua. Kolot (Sunda) = Tua (Indonesia). Serang Kongsi: Kampung Serang yang terdapat perusahaan/pengusaha/pedagang. Kongsi = persekutuan dagang/perseroan/perkumpulan/kantor tuan tanah (KBBI). Serang Kota: Kampung Serang yang paling ramai, seperti di kota.


Penduduk

Desa Sukadami merupakan desa dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Cikarang Selatan. Penduduk asli Desa Sukadami merupakan masyarakat Sunda yang telah sejak lama bertempat tinggal di desa ini. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan terus berkembangnya proses industrialisasi di sekitar Desa Sukadami dan Kabupaten Bekasi pada umumnya, maka mulai berdatangan para perantau dari berbagai daerah. Hal tersebut membuat Desa Sukadami semakin heterogen karena beragamnya penduduk dari Suku Jawa, Betawi, Batak, Minang, dll.

Masyarakat asli Sunda di Desa Sukadami masih dapat dijumpai di daerah-daerah perkampungan, seperti Kp. Cijambe, Kp. Gempol, dan lain-lain. Mereka masih mempertahankan adat tradisinya, seperti masih bertutur dengan bahasa Sunda, melestarikan adat tradisi seperti pada kelahiran dan pernikahan, bahkan rumah-rumah tradisional khas Sunda (rumah panggung) dengan material kayu dan bambu masih dapat dijumpai di sana. Sementara masyarakat pendatang lebih terkonsentrasi pada kawasan-kawasan perumahan yang juga masih melestarikan adat tradisi dari daerah masing-masing, seperti bahasa, kebiasaan dan adat tradisi dalam pernikahan.

Kemasyarakatan

Beberapa komunitas atau organisasi kemasyarakatan yang eksis di wilayah Desa Sukadami adalah:

  1. Garda Pasundan (ᮌᮁᮓ ᮕᮞᮥᮔ᮪ᮓᮔ᮪), yang mana Abah H.M Kunang (Kades Sukadami) sendiri menjadi sesepuh di paguyuban tersebut.
  2. Nahdlatul Ulama (نهضة العلماء), yaitu dengan dibentuknya Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sukadami oleh para kyai, ajengan, ustaz dan segenap warga nahdliyyin di Desa Sukadami. Kantong-kantong terbesar warga nahdliyyin di Desa Sukadami berada di kawasan perumahan, seperti di Perumahan Wahana Cikarang, Bumi Cikarang Makmur dan Pondok Indah Gempol. FB PRNU Sukadami: https://www.facebook.com/nahdlatul.nahdlatul.31
  3. Forsildami (Forum Silaturahmi Jama'ah Masjid, Musholla dan Majelis Taklim Desa Sukadami), sebagai wadah silaturahmi umat Islam berkaitan dengan kemasjidan di Desa Sukadami.
  4. BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim), sebagai wadah ibu-ibu muslimah yang aktif dalam majelis taklim di wilayah Desa Sukadami.
  5. LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia, kantor tingkat kecamatannya berada di wilayah Desa Sukadami.

Perumahan

Desa Sukadami dengan penduduknya yang begitu banyak tentu membutuhkan sarana perumahan sebagai tempat tinggalnya. Oleh karena itu, di wilayah Desa Sukadami banyak tersebar kawasan-kawasan perumahan yang dikembangkan oleh pihak swasta, seperti: Graha Sukadami (Perumahan pertama di Desa Sukadami, dikenal juga sebagai 'Perumahan Pemda'), Asri Pratama, Bukit Indah Pratama, Bumi Cikarang Makmur, Griya Persada Indah, Griya Sukadami, Pondok Indah Gempol 1 - 2 - 3, Puri Cijambe, Wahana Cikarang dan Teras Cikarang Residence 2.Permata Cikarang Selatan

Pendidikan

Desa Sukadami menjadi lokasi dari 5 SD Negeri, 2 SMP Negeri (SMP Negeri 1 Cikarang Selatan dan SMP Negeri 5 Cikarang Selatan), 1 SMA Negeri (SMA Negeri 2 Cikarang Selatan[pranala nonaktif permanen]) dan 1 SMK Negeri (SMK Negeri 2 Cikarang Selatan). Serta terdapat juga lembaga pendidikan swasta yang terdiri dari 20 Taman Kanak-kanak (TK), 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sekolah Dasar Negeri di Desa Sukadami
No. Nama SD Negeri Alamat
1. SD Negeri Sukadami 01 Jl. KH. Raden Ma'mun Nawawi, Kp. Cijambe RT 007/003
2. SD Negeri Sukadami 02 Perum. Permata Cikarang Selatan, RW 015
3. SD Negeri Sukadami 03 Jl. Serang-Setu, Kp. Cijambe RT 009/005
4. SD Negeri Sukadami 04 Jl. KH. Raden Ma'mun Nawawi, Kp. Cijambe RT 007/003
5. SD Negeri Sukadami 05 Perum. Taman Cikarang Indah 3, RW 019
SMP Negeri di Desa Sukadami
No. Nama SMP Negeri Alamat
1. SMP Negeri 1 Cikarang Selatan Jl. Cikarageman, Kp. Cijambe RT 004/002
2. SMP Negeri 5 Cikarang Selatan Perum. Puri Cijambe, RW 013
Sedang diusulkan untuk didirikan SMP Negeri 6 Cikarang Selatan
SMA/SMK Negeri di Desa Sukadami
No. Nama SMA/SMK Negeri Alamat
1. SMA Negeri 2 Cikarang Selatan Perum. Bumi Cikarang Makmur, RW 014
2. SMK Negeri 1 Cikarang Selatan Jl. Ciantra, Kp. Cijambe RT 009/005

Kesehatan

Desa Sukadami memiliki 2 sarana poliklinik, 3 tempat praktik dokter, 11 tempat praktik bidan, 7 apotek, 2 toko obat/jamu dan 1 Puskesmas yang siap melayani masyarakat Desa Sukadami. Selain itu, Desa Sukadami juga berdekatan dengan beberapa fasilitas rumah sakit, seperti RS. Amanda di Desa Serang, Cikarang Selatan.

Lokasi puskesmas: https://g.co/kgs/hpRHok

Lokasi RS Amanda: https://g.co/kgs/umEku9

Tanah Kas Desa

Pada tahun 2023, Pemerintah Desa Sukadami telah melakukan pendataan dan penguasaan terhadap aset desa, yaitu berupa Tanah Kas Desa (TKD) sebanyak dua bidang lahan dengan rincian sebagai berikut:

  1. Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1.453 m2, terletak di Kp. Cijambe RT 005 RW 003 (Dekat Masjid Jami' Nurul Iman / SMK Taruna Bakti), difungsikan sebagai lahan sarana olahraga dan kesehatan (Posyandu).
  2. Tanah Kas Desa (TKD) seluas 22.000 m2, terletak di Kp. Cijambe RT 009 RW 005 (Dekat Perum. Bumi Cikarang Makmur / SMKN 1 Cikarang Selatan), difungsikan sebagai lahan pertanian. Saat ini telah ditanami pohon mangga yang nantinya akan dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Sukadami Farm.

Bahasa dan Budaya

Masyarakat asli Desa Sukadami dalam kesehariannya menuturkan Bahasa Sunda Bekasi yang termasuk ke dalam dialek Bahasa Sunda Pesisir Utara (SPU) atau Basa Sunda Pakaléran yang memiliki ciri khas tersendiri yaitu tidak banyak dipengaruhi oleh Undak Usuk Basa Sunda (UUBS) atau Tatakrama Basa Sunda, sehingga menjadikannya berbeda dari Bahasa Sunda yang umumnya digunakan di daerah-daerah lain di Jawa Barat. Akan tetapi, Bahasa Sunda Baku (dialek Priangan) juga diajarkan di sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK dalam muatan lokal Bahasa Sunda. Penggunaan Bahasa Indonesia juga cukup luas dikarenakan banyaknya penduduk pendatang dari berbagai daerah, walaupun Bahasa Indonesia yang digunakan lebih condong ke Dialek Betawi Cikarang. Budaya atau kesenian yang ada atau sering ditampilkan di Desa Sukadami meliputi Jaipongan, Odong-odong, Topeng, dll.

Beberapa kosakata khas Sunda Bekasi

  1. Ilok = Masa sih... (Piraku)
  2. Istuning = Keterlaluan
  3. Gableg = Punya
  4. Tibang = Cuma/Hanya
  5. Bagén/Kajeun = Biarkan
  6. Sangeuk/Sangheuk = Malas (Hoream)
  7. Bangat = Banget/Sangat (Pisan)

Aksesibilitas

Desa Sukadami memiliki aksesibilitas yang cukup baik bahkan sangat strategis, karena dilintasi oleh jalur-jalur lintas-kecamatan bahkan lintas-kabupaten, yaitu Jln. KH. Raden Ma'mun Nawawi yang menjadi jalur penghubung antara Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Bogor, Jln. Serang-Setu yang menjadi jalur penghubung antara Kecamatan Cikarang Selatan - Cikarang Barat - Setu, Jln. Bah Kilong yang menjadi jalur penghubung antara Kecamatan Cikarang Selatan - Serang Baru dan Jln. Serang - Kebon Kopi yang menjadi jalur penghubung antara Kecamatan Cikarang Selatan - Cikarang Pusat. Selain itu, Desa Sukadami juga dilintasi oleh Angkot K-17 Cikarang-Cibarusah yang memudahkan mobilitas masyarakat.

Referensi


Kembali kehalaman sebelumnya