Sudjiran ResosudarmoSudjiran Resosudarmo (kadang ditulis sebagai Soedjiran Resosoedarmo; Soedjiran Reksosoe-darmo) (13 Februari 1920 – 15 Februari 1985) adalah guru dan ahli geografi di Indonesia. Beliau pernah menjabat rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta, sekarang bernama Universitas Negeri Jakarta, dari tahun 1980 hingga 1984.[1][2] Riwayat HidupPendidikanSudjiran lahir pada tanggal 13 Februari 1920 (walaupun secara formal tercatat lahir pada tanggal 22 Agustus 1922) di sebuah desa kecil bernama Cepokosawit, Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sebagai anak desa di jaman penjajahan Belanda, Sudjiran hanya memiliki kesempatan untuk mengikuti sekolah dasar 3 tahun (Tweede Inlandsche School or Sekolah Ongko Loro). Karena kegigihannya, dia bisa mengikuti sekolah guru bantu untuk pribumi (Hollandsche Indische Kweekschool or Sekolah Guru Bantu). Sudjiran terus mencari kesempatan untuk bisa melanjutkan sekolahnya. Setelah revolusi kemerdekaan, dia pindah ke Jakarta untuk bisa sekolah dan akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan sarjana bidang pendidikan di Universitas Indonesia. Sudjiran menerima gelar Sarjana di bidang Pendidikan Geografi pada tahun 1965 dari Universitas Indonesia. Beberapa tahun kemudian, Sudjiran menerima beasiswa East-West Center (EWC) untuk mengikuti program pasca-sarjana di Amerika Serikat. Dia mendapatkan gelar M.A. di bidang Geografi dari University of Hawaii di tahun 1970; dan gelar Ph.D in 1977 dari universitas yang sama. Disertasinya berjudul "Climatic Water Balance and Agricultural Production in the Northern Plains of West Java".[3] KarierSudjiran mulai kariernya sebagai guru ketika bergabung dengan kegiatan gerilya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Bali. Pada tahun 1949, Sudjiran mulai mengajar di SMP dan SMA Denpasar. Mulai tahun 1950, Sudjiran pindah ke Jakarta untuk mengajar sembari melanjutkan pendidikannya. Di awal tahun 1960an, Sudjiran bergabung ke perguruan tinggi untuk guru yang baru saja didirikan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta, yang sebelumnya merupakan Fakultas Pendidikan di Universitas Indonesia. Kemudian Ia menghabiskan seluruh kariernya untuk IKIP Jakarta, dan menjadi Professor di bidang Geografi pada tahun 1978. Sudjiran pernah menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial (1966-67 dan 1970-77), Rektor (1980-84)[7], dan menjadi pimpinan koordinator dari perguruan tinggi swasta (Kopertis) Jakarta (1980-82).[4][5] Sudjiran menulis buku:
Sudjiran CupSudjiran adalah penggemar olahraga. Selama hidupnya, dia aktif berolahraga. Ketika muda, dia merupakan pelari cepat 100 meter yang tangguh dan pernah mengikuti kejuaran nasional sebelum kemerdekaan. Setelah tua hingga akhir hidupnya pada tanggal 15 February 1985,[6] dia secara rutin bermain tennis yang menjadi olahraga kesukaannya. Karena kecintaannya bermain tennis dan kontribusinya dalam mengembangkan IKIP Jakarta, pertandingan tennis antara IKIP seluruh Indonesia dari tahun 1985 hingga 1996 diberi nama Sudjiran Cup. Sejak tahun 2003, tradisi pertandingan antara perguruan tinggi pendidikan guru se Indonesia diganti menjadi turnamen olahraga dua tahunan LPTK Cup. Kehidupan PribadiSudjiran menikah dengan Satimah Mardjana, ahli kepustakaan. Keduanya membesarkan 4 orang anak: Endang Rahayu Sedyaningsih,[7] Marlinda Budiningsih, Budy P. Resosudarmo[8] dan Damaryanti Suryaningsih. Keluarga Sudjiran pernah tinggal di Bandung untuk beberapa tahun di pertengahan 1950an. Setelah itu keluarga Sudjiran menetap di Jakarta. Mereka lama mendiami kompleks guru di Jalan Merdeka Timur No. 14. Kepustakaan
|