Streptococcus iniae
Streptococcus iniae adalah bakteri patogen gram positif yang terdapat pada hewan akuatik. Bakteri ini termasuk pada kelompok bakteri Streptococcus beta-hemolitik. Bakteri ini pada awalnya diisolasi dari Lumba-lumba air tawar (Inia geoffrensis).[1] Bakteri ini diketahui dapat menginfeksi manusia. Rata-rata infeksi terjadi pada manusia berumur 68 tahun.[2] Latar belakangBakteri ini awalnya ditemukan pada tahun 1972 oleh ilmuan ketika mengisolasi Lumba-lumba air tawar di sungai Amazon yang terkena penyakit golf ball. Lumba-lumba yang terinfeksi diberikan perawatan menggunakan penisilin dan tylocin, dan dalam 10 hari Lumba-lumba ini sembuh. Bakteri yang sudah diisolasi dari kulit lumba-lumba awalnya sulit dianalisis dengan metode pengelompokkan antigen serogrup yang ada seperti Lanchfield hot HCl, metode Fuller formamide, Rantz dan Randall hot autoclave, enzim litik Streptomyces albus, ataupun ekstrasi dengan Pronase. Namun bekteri ini resisten terhadap bakteriofag grup C yang melisis Streptococci grup A.[3] IdentifikasiPengidentifikasian bakteri ini cenderung sulit karena bakteri ini memiliki karakteristik yang mirip dengan Streptococcus pyogenes. Pengidentifikasian melalui perangkat otomatis dalam beberapa kasus mengakibatkan error ataupun bakteri tidak dapat teridentifikasi.[4] Bakteri ini merupakan bakteri gram positif. Bakteri melakukan beta hemolisis ketika diinkubasi di lingkungan anaerob.[2] Ada 7 sampel bakteri yang diuji di lab CDC Streptococcus. Semua sampel sensitif terhadap β-lactam, macrolid, quinolones, dan vancomycin. Sementara 2 dari 7 sampel resisten terhadap tetracycline. 5 sampel itu berasal dari kasus di Kanada sementara 2 lainnya berasal dari lumba-lumba.[4] Infeksi terhadap manusiaBeberapa kasus infeksi zoonis sebelumnya terjadi di Texas dan Ottawa.[5] Bakteri ini mendapatkan perhatian lebih ketika mulai mewabah di Toronto setelah empat pasien pertama teridentifikasi terinfeksi bakteri ini. Masing-masing dari mereka diketahui terluka ketika mengolah ikan sebelum terinfeksi bakteri ini. Dalam waktu setahun terdapat 9 pasien yang terinfeksi bakteri ini. Selulitis dialami oleh 8 pasien dalam waktu 6 sampai 24 jam dan limfangitis muncul pada daerah terluka. Mayoritas infeksi terjadi setelah mengolah ikan Tilapia.[6] Referensi
|