Stasiun Purwokerto Timur
Stasiun Purwokerto Timur (PKT) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil[2] yang terletak di Kranji, Purwokerto Timur, Banyumas, pada ketinggian +75 m.[4] Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset V Purwokerto. Stasiun ini merupakan stasiun pusat dari perusahaan kereta api Hindia-Belanda, SDS (Serajoedal Stoomtram Maatschappij). Stasiun ini dahulu merupakan stasiun besar, dan merupakan stasiun terbesar kedua di Kota Purwokerto selain Stasiun Purwokerto. Namun sayangnya, sejak ditutup jalur menuju Wonosobo, stasiun ini hanya melayani kereta angkutan pupuk Pusri hingga pertengahan dekade 2000-an.[butuh klarifikasi] Dahulu stasiun ini dibangun sebagai stasiun pusat yang akan menghubungkan Purwokerto menuju Banjarnegara dan Purbalingga.[5] Oleh karenanya, kereta api menjadi jawaban bagi setiap persoalan pengangkutan barang di Bumi Banyumas. Pelayanan kereta api ini mengharuskan adanya suatu perusahaan; perusahaan itu kelak diberi nama Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS). SDS diberi izin berdasarkan besluit tertanggal 24 April 1894 yang disahkan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Perusahaan ini segera melaksanakan konsesi pembangunan jalur kereta api dari Maos menuju Purwokerto Timur bersambung ke Banjarnegara.[6] Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Maos–Purwokerto Timur pada tanggal 16 Juli 1896. Lalu dilanjut ke Stasiun Sokaraja pada tanggal 5 Desember 1896.[7] Pada saat ini, PT KA Properti Manajemen (KAPM) telah merombak emplasemen stasiun ini. Direncanakan di atas bekas emplasemen stasiun akan berdiri sebuah mal, pertokoan, dan area komersial.[8][9] Galeri
Referensi
|