Stasiun Pangkalan Brandan
Stasiun Pangkalan Brandan (PBD) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Brandan Timur Baru, Babalan, Langkat. Stasiun ini termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh. Sejarah stasiun ini tidak dipisahkan dari pembangunan jalur kereta api Binjai–Pangkalan Brandan. Kala itu, konstruksi pada jalur kereta api ini dimulai pada tahun 1900 dan selesai pada tanggal 15 Desember 1904.[3] Bangunan stasiun ini relatif besar dan panjang, merupakan ciri khas dari Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Stasiun ini ditutup bersama dengan penutupan jalur kereta api Binjai–Besitang pada tahun 2008. Kondisi bangunan stasiun sangat mengenaskan karena tak pernah dirawat dan kini dijadikan sebagai tempat penitipan rel dan bantalan untuk reaktivasi jalur Binjai–Besitang. Reaktivasi ini dicanangkan pada tahun 2016 oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai bagian dari proyek jalur kereta api Trans-Sumatra. Ditargetkan pada tahun 2019, jalur ini bisa dioperasikan secara reguler. Bangunan stasiun ini akan digantikan dengan bangunan baru yang letaknya persis di sebelah bangunan yang lama.[4] Rencananya, pada 10 Februari 2021, stasiun ini bersama stasiun lainnya di lintas Binjai–Besitang akan dioperasikan kembali dan pengoperasian KA Amir Hamzah rute Binjai–Pangkalan Brandan–Besitang. Namun, karena masih dalam pandemi Covid-19, pengoperasian kembali stasiun ini tertunda. Sehingga, keputusan pengoperasian KA Amir Hamzah dan stasiun ini berada di tangan Ditjenka Kemenhub RI. Galeri
Referensi
|