Spanair Penerbangan 5022
Spanair Penerbangan JK 5022, registrasi EC-HFP, adalah sebuah McDonnell Douglas MD-82 "Sunbreeze", dibeli dari Korean Air tahun 1999, dalam sebuah penerbangan jarak pendek dari Bandar Udara Barajas di Madrid ke Bandar Udara Gran Canaria di Gran Canaria, Spanyol, tanggal 20 Agustus 2008. Penerbangan jatuh setelah lepas landas dari landasan 36L di Bandar Udara Barajas pukul 14:45 CEST (12:45 UTC, 19:45 WIB) menjadikannya kecelakaan terburuk pertama Spanair (bagian dari SAS Group) dalam kurun waktu 20 tahun sejarah perusahaan, dan kecelakaan fatal ke-14 dan kecelakaan sepenuhnya ke-24 yang melibatkan pesawat MD-80. Merupakan bencana udara terbesar di Eropa Barat sejak Pengeboman Lockerbie tahun 1988, dengan 153 orang tewas, tujuh ketika menuju rumah sakit.[2] KecelakaanKecelakaan terjadi pada pukul 14:45 waktu lokal ketika lepas landas,[3] pesawat jenis MD-82, dengan registrasi EC-HFP.[1] Pesawat ini mengangkut 172 orang yaitu 162 penumpang, empat anggota awak pasif dan enam awak kabin,[3] dan mengalami kebakaran di mesin kirinya (sebuah turbofan Pratt & Whitney model JT8D-217C) setelah terbang, selama tahap lepas landas. Pesawat kemudian berbelok ke kiri[butuh rujukan], kehilangan ketinggian dan jatuh di dekat landasan, terbelah dua dan meledak oleh beberapa ledakan beruntun. El País melaporkan bahwa pesawat sebelumnya berusaha dan membatalkan lepas landas karena masalah mesin. Dilaporkan bahwa sensor temperatur telah diganti di darat, sehingga menunda lepas landas selama satu jam. Keberangkatan lainnya dilakukan, ketika insiden terjadi.[4] Penerbangan ini juga merupakan pertukaran kode yang dioperasikan atas Lufthansa dengan nomor penerbangan LH 2554.[5] Tujuh penumpang dengan tiket Lufthansa yang telah dipesan di pesawat. Empat dari penumpang Lufthansa berasal dari Jerman; tetapi jumlah penumpang Lufthansa yang menaiki penerbangan tersebut belum dikeluarkan.[6] Korban26 korban selamat ditemukan di atau sekitar bangkai pesawat. Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat. Seorang anak berusia dua tahun, meninggal dalam perjalanan.[1][4][7][8] Sisanya dianggap tewas karena akibat kecelakaan atau kebakaran, tapi para petugas belum mengeluarkan semua mayat dari pesawat.[9][10] Laporan awal korban bercampur aduk. Salah seorang korban berasal dari Indonesia. Sumber awalnya melaporkan kematian 21 hingga 45 orang, tetapi, setelah insiden ini terungkap, jumlahnya melesat hingga mencapai 100 orang. Associated Press melaporkan bahwa seorang petugas penyelamat darurat Spanyol menyebutkan 26 penumpang selamat dari kecelakaan itu.[11][12][13] Sisanya tewas dalam kecelakaan atau setelah terperangkap dalam kebakaran besar.[1][4][7][8][14] Investigasi menyatakan bahwa kecelakaan ini disebabkan kesalahan pilot, di mana pilot tidak mengembangkan flap dan slat sebelum lepas landas, sehingga pesawat tidak dapat tinggal landas dengan sempurna dan jatuh di perbukitan dekat bandar udara. Lihat pula
Catatan kakiWikimedia Commons memiliki media mengenai Spanair Flight JK 5022.
|