Sosurim dari Goguryeo
Latar Belakang & TahktaLahir sebagai Go Gu-Bu, Raja Sosurim merupakan putra pertama dan ahli waris Raja Gogugwon. Ia membantu ayahandanya di dalam pemerintahan negara dan menguatkan wewenang kerajaan, yang menjadi lemah atas penghinaan yang dilakukan oleh Yan Akhir, yang menggali makam Raja Micheon. Pangeran Gu-Bu dijadikan sebagai Putra Mahkota pada tahun 355. PemerintahanIa menjadi raja pada tahun 371 ketika ayahandanya Raja Gogugwon tewas terbunuh oleh serangan mendadak Raja Baekje, Geunchogo di kastil Pyongyang. Ia dianggap telah memperkuat wewenang di Goguryeo, dengan mendirikan institusi agama negara untuk mengatasi faksionalisme suku. Pada tahun 372, ia mengakui agama Buddha melalui para biarawan yang melakukan perjalanan dari Qin dan mendirikan kuil-kuil untuk menampung mereka. Juga pada tahun 372, ia mendirikan institusi Khonghucu Taehak (태학, 太學) untuk mengajarkan anak-anak akan kebangsawanan. Pada tahun 373, ia mengumumkan secara resmi kode hukum yang disebut (율령, 律令), yang pusatnya mengkodifikasi adat regional dan bertindak sebagai konstitusi nasional. Pada tahun 374, 375, dan 376, ia menyerang kerajaan Korea Baekje ke arah selatan, dan pada tahun 378 kerajaannya diserang oleh suku Khitan dari utara. Ia meninggal pada tahun 384 dan dimakamkan di Sosurim, yang merupakan sebuah hutan di Goguryeo. PeninggalanHampir di seluruh masa pemerintahan dan hidupnya, Raja Sosurim mencoba untuk menjaga Goguryeo terkendali dan juga menguatkan wewenang kerajaan. Meskipun ia tidak berhasil membalas dendam kematian ayahandanya dan pemimpin Goguryeo yang terdahulu, Raja Gogugwon, ia memainkan sebuah peranan penting di dalam membuat fondasi yang kemungkinan menjadi sebuah penaklukan besar keponakannya dan pemimpin Goguryeo selanjutnya, Raja Gwanggaeto yang Agung. Lihat Pula
|