Solosche Tramweg Maatschappij

Solosche Tramweg Maatschappij, N.V.
Ikhtisar
Kantor pusatHindia Belanda Kota Surakarta, Jawa Tengah, Hindia Belanda
LokalKota Surakarta (Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Praja Mangkunegaran), Kabupaten Sukoharjo (area Kartasura), dan Kabupaten Boyolali
Tanggal beroperasi1892–1914
PenerusKereta Api Indonesia
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Panjang jalur27 kilometer

de Solosche Tramweg Maatschappij, N.V. (SoTM) adalah salah satu perusahaan transportasi rel yang dahulu mengoperasikan jalur trem kuda sepanjang 27 km di sekitar Surakarta, Jawa Tengah.[1] Sama seperti sebagian besar perusahaan kereta api di Hindia Belanda, perusahaan ini mengusung lebar sepur 1.067 mm.

SoTM merupakan perusahaan trem kuda swasta yang mulanya mengoperasikan jalur dari Solo Jebres menuju Purwosari serta Purwosari menuju Boyolali. Asal usul perusahaan ini sangat tidak jelas, tercatat mendapat izin pada tahun 1890 dan mulai mengoperasikan jalur pertamanya pada tahun 1892.[2][3][4]

Mulanya, konsesi yang diajukan oleh Lange & Compagnie itu direstui pada tahun 1884, yaitu membangun trem yang menghubungkan Kartasura serta pasar penting di Solo, yaitu Pasar Gede. Hasilnya, jalur trem kuda ini melayani Purwosari–Benteng Vastenburg sebagai segmen awal serta dilanjut ke Kartasura serta berakhir di Boyolali. Perhentiannya terdapat di dekat Warung Pelem, Pasar Gede, dan Benteng Vastenburg.[5]

Fakta menarik dari SoTM adalah, perusahaan ini sudah berkeinginan untuk memiliki sebuah lokomotif uap sejak tiga tahun jalur beroperasi, yaitu tahun 1895. Hal ini diperparah dengan banyaknya unit kuda SoTM yang terjangkit penyakit pada tahun 1899. Akhirnya, pada tahun 1906, SoTM resmi menandatangani kontrak kerja sama operasional dengan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS),[4] yang membuat SoTM mengerdil dan akhirnya diakuisisi oleh NIS pada 1 Januari 1911.

Dengan dibukanya Stasiun Solo Kota pada tanggal 1 April 1922, maka jalur SoTM diperpanjang lagi untuk menjaring masyarakat Wonogiri yang hendak bepergian dengan kereta api. Akibatnya, jalur kereta api dari Sangkrah menuju Solo Jebres resmi ditutup.[6] Tahun 1973, jalur yang menuju Kartasura juga ditutup. Semenjak beroperasinya Waduk Gajah Mungkur tahun 1976,[7] yang memutus sebagian jalur rel ini, jalur hanya dipertahankan sampai tepi waduk.

Saat ini jalur yang masih aktif hanyalah segmen Purwosari–Solo Kota dan dilayani oleh bus rel Bathara Kresna dengan relasi PurwosariWonogiri, p.p.

Referensi

  1. ^ "Spoor-en tramwegen bedrijven op". studiegroep-zwp.nl. Diakses tanggal 2018-06-27. 
  2. ^ Widi Wardoyo, Waskito (2018). Sejarah Kereta Api Kota Solo 1864 - 1930. Temanggung: Kendi. hlm. 71–73. ISBN 978-602-25130-4-9. 
  3. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  4. ^ a b X., Nadar, F.; Rochani., Adi, Ida; Dwi., Hardjanto, Tofan; Budaya., Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu (2009). Lenses : thoughts on culture, literature and linguistics (edisi ke-Ed. 1., cet. 2). Bulaksumur, Yogyakarta: Faculty of Cultural Sciences, University Gadjah Mada Yogyakarta. ISBN 9789799821850. OCLC 593669122. 
  5. ^ "Solosche Tramweg Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 2018-06-27. 
  6. ^ Reitsma, S.A. (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij. 
  7. ^ "Sejarah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-12-04. Diakses tanggal 2018-06-14. 
Kembali kehalaman sebelumnya