Soli Deo gloria
Soli Deo gloria adalah salah satu istilah ungkapan iman yang dicetuskan teolog Kristen pada abad Reformasi, abad 16-17.[1] Arti dari istilah ini adalah hanya Allah yang dimuliakan atau pujian hanya bagi Allah.[1][2] Ungkapan ini diadopsi dari Alkitab, misalnya dari doksologi (bagian dari doa umat Kristen) dalam Roma 11:36 yang ditulis oleh Paulus dan dari Mazmur 115 yang dikutip oleh Johann Sebastian Bach (salah satu komponis abad 18) dalam karyanya.[2][3] Dalam teologi Kristen, Soli Deo gloria merupakan pengakuan manusia terhadap kebesaran kuasa Tuhan.[2] Allah tidak ada yang menandingi, sehinga hanya Allah yang layak dipuji dan disembah.[2] Juga dalam Titus 2:13.[1] Soli Deo Gloria diketahui dimunculkan oleh Calvin.[1] Jika Luther mencetuskan sola fide (iman adalah merupakan anugerah), maka Calvin dengan Soli Deo Gloria mencoba lebih rasional, bukan hanya abstraksi agar umat tertidur dalam arti sudah mendapat anugerah lalu tidak melakukan apa pun untuk memperoleh keselamatan.[1] Soli Deo Gloria adalah wujud ungkapan iman di mana manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan.[1] Contoh nyata yang dipakai untuk melakukan ungkapan iman ini adalah seperti Paulus yang memuliakan Tuhan dengan bertahan dalam penganiayaan orang-orang Romawi.[1] Hal ini juga disambut baik oleh Ignatius Loyola, tokoh dari kubu Katolik yang membela prinsip-prinsip lama dari penentangan Reformasi yang berwujud Protestantisme.[1] Namun hal ini diperjelas oleh Loyola dengan memberikan tugas yang konkret bagi umat Kristen untuk menjadi umat yang membawa misi Tuhan dalam berbuat baik dan menyelamatkan dunia[1] Di situlah keselamatan bukan hanya menjadi anugerah yang diterima cuma-cuma, tetapi harus diusahakan atau dibarengi dengan perbuatan iman.[1] Jadi tindakan keselamatan dilakukan Allah dan dan manusia secara bersama-sama.[1] Referensi
|