Skeleton
Skeleton atau tobogganing adalah olahraga musim dingin berupa balap kereta salju yang dinaiki satu orang dengan posisi telungkup kepala di depan. Istilah skeleton berasal dari rangka (bahasa Inggris: skeleton) logam yang dipakai untuk meluncur dalam cabang olahraga ini. Kecepatan maksimum skeleton dapat mencapai 130 km/jam, dan pengendara akan mengalami gaya G hingga 5 G.[1] Cabang olahraga skeleton dilombakan dalam Olimpiade Musim Dingin untuk nomor tunggal putra dan tunggal putri. Skeleton berawal dari olahraga meluncur salju cresta run yang dimainkan orang Inggris di St. Moritz, Swiss. Walaupun skeleton dan cresta run menggunakan tipe kereta salju yang sama, skeleton diluncurkan di trek yang juga digunakan untuk bobsled dan luge, sementara cresta run hanya menggunakan trek khusus cresta. Kereta luncur untuk skeleton dan cresta keduanya tidak memiliki mekanisme kemudi atau rem, dan hanya mengandalkan anggota badan untuk menyetir dan mengerem. Pengendara cresta mengenakan "gerigi penggaruk" pada bagian depan sepatu bot sebagai alat bantu mengemudi dan mengerem. SejarahInspirasi bentuk kereta luncur toboggan yang dipakai di negara-negara Alpen pada akhir abad ke-19 berasal dari kereta luncur yang dipakai oleh orang Indian dan orang Kanada untuk mengangkut barang.[2] Olahraga meluncur dengan skeleton berawal pada tahun 1882 ketika tentara di Swiss membangun jalur kereta luncur toboggan sepanjang 4 km antara kota Davos dan Desa Klosters. Jalur kereta luncur bukan sesuatu yang luar biasa pada waktu itu. Namun tambahan berupa tikungan-tikungan tajam pada jalur kereta luncur di Swiss membedakannya dengan jalur serupa di Kanada dan Amerika Serikat.[2] Sekitar 30 km dari kota resor olahraga musim dingin St. Moritz, para wisatawan pria Inggris telah lama menggemari balapan kereta salju di jalan-jalan tengah kota yang sibuk dan berkelok-kelok. Balapan membahayakan pejalan kaki dan wisatawan lain, sehingga membuat penduduk kota rasa merasa tidak senang. Pada tahun 1884, Wali Kota Bulpetts dengan dukungan pengusaha hotel Caspar Badrutt yang juga perintis olahraga musim dingin, mendirikan sirkuit balap kereta salju yang pertama di St. Moritz, dan diberi nama Cresta Run.[3] Sirkuit ini memiliki 10 tikungan, dan panjangnya 1.200 m antara St. Moritz dan Celerina,[4] Cresta Run dijadikan sirkuit perlombaan ketika St. Moritz menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1928 dan 1948. Namun skeleton baru dijadikan cabang olahraga tetap sejak Olimpiade Musim Dingin 2002.[5] Naik skeleton dengan kepala di depan pertama kali diperkenalkan oleh Mr. Cornish pada kompetisi Grand National tahun 1887 di St. Moritz. Cara tersebut akhirnya menjadi tren, dan diperlombakan dalam Grand National tahun 1890.[5][6] Hingga sebelum tahun 1905, skeleton hanya dimainkan orang di Swiss. Kompetisi pertama di luar Swiss dilangsungkan di Muerzzuschlag, Stiria pada tahun 1905. Perlombaan di Stiria diikuti oleh perlombaan serupa di Semmering pada tahun 1908 dan 1910.[2] Skeleton lalu populer di Eropa, dan akhirnya berkembang menjadi cabang olahraga yang dikenal sekarang ini. Pada tahun 1892, orang Inggris bernama L. P. Child memperkenalkan desain baru kereta luncur yang diberi nama "America". Kereta luncur hasil desain L. P. Child seluruhnya dibuat dari logam. Desain baru tersebut hanya menyisakan alas luncur berikut bagian-bagian yang penting (rangka) saja. Walaupun kereta luncur yang dipakai disebut skeleton, olahraga ini di beberapa negara masih disebut tobogganing (ber-toboggan).[2] Pada tahun 1923, Federasi Internasional Bobsleigh dan Tobogganing (FIBT) didirikan sebagai badan induk bobsled dan skeleton (tobogganing). Komite Olimpiade Internasional pada tahun 1926 menyatakan bobsled dan skeleton sebagai cabang olahraga Olimpiade, dan mengadopsi peraturan-peraturan di St. Moritz sebagai peraturan resmi Olimpiade.[2] Meskipun demikian, skeleton belum dijadikan cabang olahraga permanen di Olimpiade. Skeleton mulai dijadikan cabang olahraga permanen sejak Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, Utah. Referensi
Pranala luar
|